9. Menemani belanja

822 112 53
                                    

♡(˃͈ દ ˂͈ ༶ )

.

.

.

" Kalau sudah jadi jangan lupa telepon aku." ucap Eren sebelum melangkah keluar.

" Baiklah..!" balas Gabi semangat.

" Sampai jumpa Levi-san..Eren-kun." Gabi dan Falco melambaikan tangannya kepada Eren yang menarik Levi keluar dari toko.

Levi menatap datar Eren yang sedang memakai helm bundarnya, mesin motor vespa dinyalakan suara merdu yang khas seketika keluar. Mendapati Levi yang belum juga naik, Eren menaikan alisnya seraya menyodorkan helm bundar satunya.

" Ada apa denganmu?"

" Sekarang temani aku beli alat pembersih." ucap Levi datar. Ia menerima helmnya lalu menaiki motor vespa di bagian belakang. Kedua tangannya ditarik paksa oleh Eren untuk melingkari pinggangnya.

" Katakan dimana biasanya kau membeli alat pembersih?"

" Tempatnya cukup jauh dari sini." balas Levi.

" Yasudah pilih yang dekat saja, apa susahnya." vespa berharga Oluo mulai melaju, kecepatannya sedang-sedang saja tidak usah terlalu cepat, menikmati berkendara di siang hari tidak terlalu buruk. Tapi sangat buruk untuk Levi, Eren! Lihat wajah Levi bahkan sangat merah karena terpapar sinar matahari.

Levi menggeleng.

" Tidak mau, kualitasnya tidak akan sebagus yang biasa ku beli."

" Haah baiklah-baiklah, pegangan yang erat Levi-san."

" Mn."

Bibir Eren terus menggumamkan lagu Position - Ariana grande berulang kali, sering menekan klaksonnya untuk menyapa orang di jalan walaupun Eren tidak mengenalnya, apa salahnya saling menyapa satu sama lain, itulah yang ada di otak Eren. Tiba-tiba seorang nenek terlihat kesusahan saat menyeberang apalagi dengan barang yang cukup banyak untuk ukuran nenek-nenek, Eren memutuskan meminggirkan vespanya di trotoar membuat Levi kebingungan.

" Tunggu disini, aku ingin menolong nenek itu." tunjuk Eren.

" Aa.."

Eren menghampiri si nenek, " Selamat siang nek. Sepertinya nenek sedang kesusahan, mau ku bantu menyeberang?"

Si nenek menyipitkan matanya karena penglihatannya yang sedikit kabur. Tapi penglihatan itu seketika menjadi jernih ketika melihat pemuda tampan dan berkharisma didepannya, menawarkan sebuah bantuan. Nenek itu tersenyum lebar sampai giginya terlihat, oh tidak jangan sampai Eren tertawa karena melihat gigi nenek yang sudah ompong. Sangat tidak sopan jika Eren tertawa lebar didepannya.

" Apa tidak apa?" jawab si nenek dengan suara khas nenek-nenek pada umumnya.

" Tentu saja, lihat tubuhku masih segar tidak seperti- ekhem sini biar aku bawa belanjaan nenek."

" Baiklah..." Eren menerima tas yang didalamnya terdapat seekor ayam jantan. Sedikit terbayang jika ayam itu tiba-tiba lepas dan kabur dari tas, pasti akan sangat merepotkan untuk menangkapnya.

Tak jauh dari tempat Eren. Levi mendengus geli melihat nenek itu dengan manjanya mengalungkan tangannya di lengan Eren dan menyandarkan kepalanya di lengannya saat menyeberangi jalanan yang cukup padat. Sebelum pergi pun si nenek masih sempat-sempatnya meminta pelukan, tentu saja Eren melayaninya. Sudah tua kasihan jika tidak dituruti. Eren berlari menghampiri Vespanya yang di tumpangi Levi, ia melihat banyak sekali keringat yang ada di wajah Levi.

Fall In Love Again? [ ERERI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang