Istirahat telah tiba. Lagu Havana - Camila Cabello menjadi pilihan Pixis untuk di putar dan di perdengarkan kepada seluruh karyawan.
Eren mematikan komputernya, ia harus mengunjungi kantor milik Levi untuk menepati janjinya kemarin. Sebuah tepukan di pundak membuatnya menoleh ke belakang. Petra memajukan kepalanya seraya tersenyum lebar memamerkan sebuah tas penuh, Eren menebak pasti itu cemilan untuk bergosip. Mata hijaunya melirik sekumpulan pemuda-pemudi di pojok ruangan beralaskan karpet bulu dan Hanji yang berada ditengahnya. Tebakan Eren benar.
" Mau bergabung?"
" Tidak, aku masih ada urusan penting."
Petra memiringkan kepalanya, " Urusan penting?"
" Benar.."
" Umm baiklah kalau begitu, sampai jumpa Eren-kun." ucap Petra melenggang pergi seraya melambaikan tangannya. Eren hanya mengangguk pelan menanggapinya.
Tujuan Eren yang pertama adalah kantin, ia harus membeli burger keju kesukaannya. Bisa gawat jika perutnya tidak di beri makan itu. Sesampainya di kantin, Eren menaikkan sebelah alisnya merasa heran karena bukan Isabel yang berada di meja kasir melainkan Farlan lah yang menyambutnya.
" Dimana Isabel?" tanya Eren seraya menunjuk menu burger keju.
" Isabel sakit, dia tidak kemari." jelas Farlan tetap menampilkan senyuman lebarnya. Mirip seperti Isabel, pikir Eren.
" Sakit apa? Apakah parah?"
" Tidak usah khawatir, dia hanya mengalami demam."
Eren menghela nafasnya, " Semoga dia cepat sembuh, aku tidak sabar memamerkan padanya jika divisi ku memenangkan pertandingan Handball." Farlan melebarkan matanya.
" Kalian yang memenangkannya?! Selamat untukmu Eren, kerja bagus!" ucap Farlan bahagia, mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Eren.
" Hei kalau sudah pesan cepat minggir!" teriak karyawan yang antri di belakang Eren.
" Ah maaf-maaf."
Burger keju datang. Eren segera mengambilnya lalu langsung pergi agar tidak memperpanjang antrian dan membuat mereka mengamuk padanya.
Memakan burger keju sambil berjalan di lantai koridor sangat nikmat sekali. Sampai para pegawai yang melihatnya menegur Eren untuk makan sambil duduk bukan berdiri apalagi berjalan namun Eren tidak mempedulikannya, menurutnya waktu istirahat sangat sedikit akan membuang-buang waktu jika ia makan di kantin lalu pergi ke ruangan Levi....tunggu dulu, Eren berhenti ditengah jalan. Ia melupakan sesuatu yang sangat penting, yaitu dimana ruangan Levi.
' Bodoh sekali kau Eren, Tatakaeee.' inner Eren berteriak.
Eren merasa putus asa. Selama setengah jam waktu istirahatnya dihabiskan untuk berputar-putar mencari ruangan Levi. Mata hijaunya melihat pria bertubuh tinggi berjalan mendekatinya, bukankah itu pria yang sering di panggil Slenderman? Oh ayolah Eren tidak tahu siapa nama pria itu, jadi bagaimana ia harus memanggilnya.
" S-slenderman!" hati Eren tercubit merasa bodoh karena memutuskan memanggilnya dengan sebutan itu. Dan anehnya pria tinggi itu pun menanggapi Eren.
" Ada apa?" tanyanya.
' aman dia tidak marah.' batin Eren terselamatkan.
" A-ano apa kau tahu dimana ruangan Levi-san?"
" Tentu saja aku tahu. Mau ku antar?" tawarnya. Eren mengangguk menyetujuinya.
Di tengah perjalanan tiba-tiba Eren terpikirkan sesuatu. Ia belum mengetahui siapa nama pria itu, tapi yang ia ketahui dia adalah lawan mainnya di pertandingan Handball, musuh paling harus di halangi ketika memegang bola, pria tinggi itu tentu saja berasal dari divisi khusus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love Again? [ ERERI ]
FanfictionEren dibingungkan oleh dua pilihan. Kembali pada cinta pertamanya atau menetap pada pria yang akhir-akhir ini mengisi kekosongan hatinya? © Hajime Isayama Art credit : @inunekosukii Warning BxB ‼️ OOC⚠️ Adult Content🔞