Levi berlari menuju kantornya, ia mengusap-usap telapak tangannya dengan perasaan resah. Ada rasa khawatir dan rasa bersalah telah menendang wajah tampan milik Eren.
" Mengapa aku harus khawatir, dia pantas mendapatkannya." geram Levi, menyobek secarik kertas, meremasnya lalu melemparkannya ke arah pintu. Ia beberapa kali melakukan hal itu sampai-
Cklek
" Kenapa kau- ugh."
Levi melebarkan matanya lalu berdehem, membenahi jas hitamnya dan menatap Erwin yang terkena hantaman buntelan kertasnya.
" Maaf aku sengaja." ucap Levi
" Hahaha tidak perlu minta maaf-...apa?" Erwin memastikan ia tak salah dengar.
" Maaf aku tak sengaja." ulang Levi sambil menyalakan laptopnya.
Erwin bernafas lega lalu duduk di kursi tepat hadapan pria raven dan menatap wajahnya lebih lama, ia tersenyum lebar.
" Erwin berhenti menatapku." Levi merasa risih di tatap sangat intens oleh pria pirang itu, asal kalian tahu tatapan Erwin memang menawan tetapi tak sampai meluluhkan hati Levi karena hatinya telah di miliki oleh seseorang. Yahh siapa lagi kalau bukan pria brunette yang baru saja bersama dengan seorang wanita. Sial, Levi menggeram marah ketika teringat hal itu.
" Ah maaf. Kudengar kau tadi ada masalah dengan Eren, apa yang terjadi?" tanya Erwin
" Bukan urusanmu." balas Levi cuek
" Tapi kau berlarian di sepanjang gedung bukankah itu masalah serius? Ditambah lagi ada wanita yang mengejar Eren dari belakang."
Brakk
Erwin tersentak kaget karena Levi tiba-tiba memukul meja dengan kencang. Wajahnya berkedut melihat Levi yang menatapnya seperti ingin membunuh.
" Kubilang bukan urusanmu, jadi jangan ikut campur!"
🐸🐸🐸
" Pria tadi menendangmu sangat keras gigimu sampai terlepas." ucap Historia di dalam taxi bersama Eren di sampingnya yang merintih kesakitan.
" Dwia prvia bwaik ( Dia pria baik)." Eren menahan gemas saat rasa ngilu kembali terasa.
Historia menghela nafasnya, netra birunya menatap wajah Eren yang babak belur dan benjol dimana-mana. Kasihan sekali.
" Kau tinggal dimana sekarang?"
Eren mengeluarkan ponselnya lalu mengetik di sebuah notenya. Kemudian menunjukannya didepan wanita pirang itu.
" Ah sekarang kau tinggal di apartemen milik kakakmu. Kalau begitu, setelah sampai aku akan merawat lukamu sebentar." ucapannya di tanggapi gelengan kepala Eren, wajah pria itu sangat panik membuat Historia menjadi bingung.
" Kenapa?"
Eren kembali mengetik di notenya, ' Mikasa akan marah.'
" Hah... baiklah kalau begitu."
Taxi berhenti di depan gedung apartemen. Setelah membayar, Historia membantu Eren menuju pintu apartemennya, mengetuk pintu beberapakali hingga akhirnya terbuka menampilkan seorang wanita berwajah datar.
" Kau siapa?" tanya Mikasa dingin
" A-aku temannya Eren."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love Again? [ ERERI ]
Fiksi PenggemarEren dibingungkan oleh dua pilihan. Kembali pada cinta pertamanya atau menetap pada pria yang akhir-akhir ini mengisi kekosongan hatinya? © Hajime Isayama Art credit : @inunekosukii Warning BxB ‼️ OOC⚠️ Adult Content🔞