Hari Senin. Hari dimana semuanya menjadi sangat membosankan, jika bisa semua orang ingin menghindarinya selalu berharap setelah hari Minggu tidak ada hari Senin. Aneh memang tapi begitulah kenyataannya.
Di hari membosankan itu, pria berambut brunette sedang asyik menyeruput segelas kopi Americano dengan kacamata hitam bertengger di kepalanya, apa yang dilakukan pria itu? Memakai kacamata hitam bak seorang modelis padahal hanya bermain sebuah game bernama PAC-MAN di komputernya. Berlagak sok sibuk dihari semua orang mengeluh pada pekerjaannya.
" Hmm belok kiri setelah itu lurus. " gumamnya, mulutnya maju mencoba menyeruput sedotan. Mata hijaunya masih fokus dengan permainannya, sangat serius seolah-olah itu adalah pertaruhan hidup dan mati.
Tuitt tuitt tuitt
Bunyi dering telepon yang berada jauh dibelakang pria itu berbunyi nyaring membuat pria yang sedang asyik menghadap komputer mengernyitkan alisnya dan memutuskan berbalik untuk mengangkat telepon itu. Eits! Sebelum beranjak dirinya tak lupa memencet tombol spasi di keyboardnya untuk menghentikan permainannya.
" Halo Mikasa, ada apa? "
" Apa kau sudah mendapatkan pekerjaan? Jangan bilang kau menganggur. Carilah pekerjaan yang kamu suka, isilah hari-hari mu dengan kegiatan yang jelas." suara wanita bernama Mikasa terdengar sedang kesal diseberang sana.
Dia adalah kakak tiri pria brunette itu yang sekarang telah bekerja menjadi seorang Dokter di US. Lulus sebagai predikat terbaik dari Universitas terkenal membuatnya ingin melanjutkan pekerjaan sebagai seorang dokter jauh dari negara Jepang. Dia memiliki fisik yang sempurna, sangat cantik. Bahkan lelaki manapun ingin melamarnya namun semua ditolak mentah-mentah olehnya. Sayang memang, tapi mau bagaimana lagi.
" Aku sudah mendapatkan pekerjaan, besok adalah hari pertamaku bekerja."
" Jadi kau memilih pekerjaan itu. Kalau begitu tinggalah di apartemenku, jaraknya lumayan dekat dengan kantormu nanti." Saran Mikasa
" Baiklah, hari ini aku akan berkemas-kemas."
" Aku akan menelepon Armin untuk membantumu, jaga dirimu baik-baik. Nanti angkat teleponmu. "
Tut
Telepon telah dimatikan terlebih dulu oleh pria brunette itu. Oh jika kalian ingin tahu siapa dia, namanya adalah Eren Jaeger. Pria berambut cokelat atau biasa disebut Brunette mempunyai dua mata, tentu saja! Maksudku kedua mata itu berwarna hijau layaknya sebuah batu giok yang mahal harganya jika dijual. Yang membuat Eren sangat menarik hingga para gadis tak berhenti melihatnya adalah tubuh proposionalnya yang sixpack jadi mana mungkin para gadis tak tergoda untuk menyentuh perut roti sobek itu. Tak hanya perut, rambut panjangnya yang diikat setengah juga menambah kesan bak seorang gembel kelas atas, sungguh tampan. Jangan diragukan tentang wajahnya tentu saja berkualitas tinggi. Satu hal lagi, Eren adalah putra dari pasangan Grisha dan Carla Jaeger yang bekerja sebagai seorang petani disebuah desa. Eren berkuliah di Universitas yang sama dengan Mikasa dan lulus paling cepat diantara lainnya, sungguh prestasi yang membanggakan. Maka dari itu Eren memilih melamar pekerjaan di Tokyo untuk memamerkan kedua orangtuanya kalau dirinya tak kalah dari Mikasa
" Pindahan lagi, apa aku harus menambahkan kaki di rumahku agar aku tak perlu repot-repot berkemas." keluhnya
Sebuah pesan muncul dari layar komputernya membuat Eren mengangkat alisnya dan mendekatinya. Menutup permainan yang belum selesai lalu memencet aplikasi berbentuk seperti surat, beberapa pesan spam dari kontak bernama Armin segera muncul dilayarnya.
Eren
Eren
Eren
Eren
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love Again? [ ERERI ]
FanfictionEren dibingungkan oleh dua pilihan. Kembali pada cinta pertamanya atau menetap pada pria yang akhir-akhir ini mengisi kekosongan hatinya? © Hajime Isayama Art credit : @inunekosukii Warning BxB ‼️ OOC⚠️ Adult Content🔞