Chapter 11

92 9 0
                                    

"Jisung, udah berapa kali kita naik yang ini~~~yang lain lah~~"

"Gak mau, aku mau yang ini aja sayang~~" ujar jisung dengan aegyo nya.

"Iya-iya satu kali aja ya?"

Jisung mengangguk laju. Chenle bakal luluh sih dengan aegyo andalan nya. Chenle sebal sih soal nya sedari tadi mereka naik roller-coaster yang bagian anak-anak. Termasuk ini sudah enam kali loh. Dia nya mau naik roller-coaster yang kayak mau bunuh diri itu, baru ekstrem. Nah jisung pula yang rengek-rengek gakmau naik yang itu. Chenle mah pasrah aja.

"Ini yang terakhir ya sung." chenle memberi peringatan.

"Iya sayang, hooray!!!!" sorak jisung kayak anak kecil. Gemes sih tapi sebal, batin chenle.

Mereka menaiki sekali lagi.

.
.
.

"Sayang, mau rasa yang itu."

Chenle mendekat kan aiskrim vanilla nya pada bibir jisung.

"Mmmm, enak!" sorak nya.

Chenle hanya menyengir. Kok bisa jisung selucu itu.

"Jisung aa~~"

"Ada apa sayang?"

"Aku mau naik yang itu." Chenle menunjuk ke arah roda besar yang sedang berputar itu.

Jisung meneguk ludah nya.

"Sayang aja ya naik. Aku liat dari bawah aja."

"Gamau~~~aku mau naik sama kamu sung~~~yukkkk~~~" chenle menarik- narik tangan jisung.

Nah yang ini nih jisung lemah, aegyo nya chenle sama mata anak kucing minta makanan itu.

"Iya Iya, yuk."

Mereka membeli tiket dan seterus nya mengantri menunggu giliran mereka. Setelah sampai giliran , mereka masuk ke dalam salah satu ruangan itu.

"Kau harus buka mata ya sayang." ujar chenle.

Jisung mah memegang erat besi-besi yang ia bisa capai. Di genggam nya erat besi itu padahal roda itu belum gerak.

Langsung chenle ketawa kecil melihat itu.

"Tenang lah sayang." Mereka yang tadi nya saling berhadapan kini berubah saat chenle mengambil tempat di sebelah pacar nya. Menggenggam tangan jisung erat.

"Ini gak menakutkan kok, seru tau." ujar chenle lagi.

Jisung kemudian tersenyum saat chenle mengecup nya.

Saat roda itu bergerak, jisung mula menyamankan diri nya. Wah, ini tidak terlalu buruk, pikir nya. Selama ini dia pikir menaiki roda gergasi ini amat menakut kan. Apa mungkin karena si mungil ini berada di samping nya?

Jisung tersenyum saat melihat chenle yang begitu antusias melihat ke arah luar. Saat ini roda itu berhenti dan ruangan mereka berada di paling atas berbanding yang lain nya.

"Seru kan sung?" soal chenle sembari menoleh ke arah jisung. Jisung yang sedari tadi menatap nya mengangguk.

Mereka kemudian tersenyum. Dan wajah kedua nya mendekat.

"Jangan pernah pergi dari ku sayang." ucap jisung dengan nafas yang ngos- ngosan.

"Aku ga akan." chenle tersenyum. Kembali menautkan bibir mereka yang sempat terlepas.

.
.
.

"Sayang, kau mau yang mana?" soal jisung dengan teruja. Dia pengen memberikan patung dalam kotak besar itu. Ya.. Kalian tau kan yang banyak patung-patung dalam kotak terus kena masukkan koin untuk ngambil patung nya. Yang dalam drakor-drakor itu.. Tau kan.. Tau-tau aja..

The Wait! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang