Sequel i

133 9 2
                                    

Tiga tahun kemudian,

Kepada Zhong Chenle,
Terima kasih karena pernah menjadi orang terpenting dalam hidup ku. Terima kasih atas kehadiran mu dalam dunia ku. Terima kasih karena membuat ku bahagia saat dengan mu. Emang benar, iblis dan malaikat itu gak bakal pernah bisa bersatu. Aku baru sadar itu haha. Aku dengar kau udah mau nikah. Selamat ya! Aku turut bahagia mendengar nya. Aku harap dia bisa mencintai mu dan menjaga mu sebaik mungkin. Kau gak perlu membalas surat ku, aku hanya pengen mengkhabarimu. Aku hidup dengan baik di sini dan aku harap kau juga. Maaf karena aku mengingatkan mu dengan kisah silam mu. Baiklah, aku gamau mengganggu waktu mu. Aku akan coba untuk melupakan mu. Kau gak usah khawatir. Aku bakal bahagia saat kau bahagia. Teruskan hidup mu dengan baik. Aku pergi dulu, chenle.

Jisung Park.

Di buka nya kembali surat yang di hantar jisung kepada nya dua tahun lalu.

"Bagaimana khabar mu di sana park jisung?"

"Mommy ~~~" rengek seorang anak kecil.

"Iya sayang."

❤️❤️❤️

Hari ini tepat 22.11 jisung keluar dari dunia nya. Dunia penjara. Benar, selama tiga tahun ini dia terperangkap di dalam neraka dunia itu. Maaf, bukan terperangkap malah dia sendiri yang menginginkan nya. Bilang nya pengen menebus dosa masa lalu meskipun tidak pantas sekadar tiga tahun di sel. Hari ini, dia merasakan lebih baik dari biasa nya. Tenang. Iya, tenang.

Jisung keluar dari sel penjara itu dan mendapati sosok seseorang yang amat di kenali nya.

'Chenle?'

Sosok mungil itu lagi membelakangi nya jadi orang itu tidak dapat melihat nya.

'Ga-gak, gak mungkin dia datang. Tapi.. itu memang dia. Gak mungkin aku tidak mengenali nya?' gumam jisung.

Jisung perlahan mendekati pria mungil itu. Dan alangkah kaget nya dia saat pria mungil itu menoleh kepada nya dan kini menatap nya. Mereka saling bertentangan dan waktu ibarat terhenti seketika.

Mereka berdua kemudian melangkah perlahan, saling mendekat. Wajah chenle kini di hadapan nya amat manis dengan senyuman itu. Senyuman yang dia kangen selama ini.

"Kau datang?" soal jisung dengan riak yang sulit di artikan. Perasaan nya saat ini bercampur. Kaget, bahagia dan juga kangen.

"Aku ingin menemui seseorang."

"Ouhh." Jisung senyum miris. Boleh tidak kalau dia berharap orang yang chenle ingin ketemu itu adalah diri nya?

Mereka saling menatap.

"Ermmm, aku duluan ya?"

Jisung pengen sekali mendakap erat kekasih nya maaf, mantan tetapi sudah lah, mereka gak bakal bisa kayak dulu lagi.

Saat pengen melangkah pergi, dan saat itu juga dia merasakan chenle menggenggam lengan nya.

Jisung menoleh dan dengan cepat chenle menghambur ke dalam pelukan nya. Jisung turut memeluk nya erat.

"Aku kangen kamu sung." cicit chenle pelan.

"Chenle ya, aku juga kangen banget sama kamu. Tapi kau udah nikah, ntar apa kata suami mu?"

Jisung menangkup wajah chenle yang makin cantik di mata nya. Dia senyum miris. Menatap lama wajah di hadapan nya itu. Mungkin karena ini yang terakhir kali ia bisa menatap nya.

" Jisung aa.. "

" Hmm? "

" Aku gak jadi nikah. "

Langsung mata jisung melotot. Saking kaget nya dia gak bisa berbicara saat ini.

The Wait! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang