Chapter 20

53 6 0
                                    

"Gi mana sih mafia gak bisa berenang." omel chenle.

"Itu karena aku takut air sayang. Bukan aku gak bisa ya."

"Sama aja, gak bisa juga kan. Kalo kita berdua mati barusan gimana?!"

"Aku tau kok kau bisa berenang, aku tau semua nya tentang pacar ku." ujar Jisung dengan senyuman menggoda.

"Gak usah sok romantis, untung gak ada ikan hiu. Kalo ada gimana? Mungkin kau akan biarin aku dimakan."

"Yak gak mungkin lah aku mau pacar kiyowo ku ini di makan ikan hiu jahat itu. Hanya aku yang bisa." goda jisung dan langsung di tabok oleh chenle.

"Lagian gak ada kok ikan itu di dunia nyata."

"Ada."

"Gak."

"Ada."

"Gak."

"Ada."

"Yah, mungkin ada sih. Tapi kalo ada aku bakal panggang ikan itu terus makan deh. Hehe."

"Pingging ikin iti tiris mikin dih. Tadi aja udah sekarat. Mau panggang segala. " ejek chenle.

"Kok jahat banget sih sama pacar sendiri."

"Barusan kenapa senjata nya gak bisa berfungsi?"

"Oh, itu karena hanya senjata mereka yang bisa di pakai di sini."

Jisung merusak surai chenle. Komuk nya yang masih bengong itu gemas.

"Maksud?"

"Artinya, di sini kan kawasan mereka. Jadi hanya peluru atau senjata mereka aja yang bisa di pakai di sini. Jadi, senjata dari pihak musuh otomatis gak bisa berfungsi. Dengan itu, musuh gak bisa lawan. Mereka udah rencana dari awal."

"Kau tau?"

Jisung mengangguk.

"Tapi kok kau kek gatau aja?"

"Aku baru ngeh aja barusan. Terus aku pengen kelirukan mereka agar mereka gak bisa tebak rencana ku setelah itu."

"Terjun?"

Jisung mengangguk.

Chenle memutar bola mata nya ke atas.

"Shotaro gimana sung?"

"Gak usah khawatir sayang, sungchan bisa menjaga nya. Ayo pulang."

"Eh jisung, luka mu itu." ujar chenle baru sadar akan luka jisung di pundak kiri nya.

"Gak usah khawatir sayang, dikit aja kok."

"Ihhhhh, sini aku obatin."

"Mau pake apa sayang? Di cium?" goda jisung lagi. Iya sih, mereka berdua saat ini kan gak punya apa-apa.

"Diam."

"Bantuin aku berdiri dong sayang~"

❤️❤️❤️

"Aku minta maaf Tar karena libatkan kau dalam masalah ku." ujar chenle sembari menunduk.

Sungguh dia merasa bersalah banget karena udah bahaya kan nyawa teman nya.

"Gak papa chenle, kau itu udah ku anggap sebagai adik ku. Lagian bukan salah kau juga. Percayalah, semua yang berlaku pasti ada hikmah nya, ya? "

"Tapi tetap aja aku yang salah."

"Gak papa, udah ya. Aku baik-baik aja kan.. Liat, buktinya aku ada di sini. Di depan kamu. Udah deh, jangan salah kan diri mu lagi ya? Kamu itu harus hati-hati. "

The Wait! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang