Chapter 18

56 6 2
                                    

"Waduh dikit lagi!"

"Apa yang dikit? "

"Diam mah James."

"Ih aku cuman nanya doang." Sungchan memutar bola mata nya.

"James?"

"Apaan kau?"

"Bos Edric sama kekasih nya gimana?"

"Udah baik lagi, aku udah bilang sama bos, kekasih nya itu pasti bisa terima dia kok. Bos aja yang over thinking. Eh Ryan, bos itu kek takut banget ya sama pacar nya. Sama kita aja sok galak."

Kedengaran tawa mereka berdua.

"Siapa yang sok galak?" soal satu suara datar.

"Eh b-bos, k-kapan datang sih?" soal Sungchan mengubah topik.

" Kalian pikir aku gatau ya kalian bicara soal ku?"

"G-gak bos, itu James yang mulain." ujar Ryan atau yangyang nama sebenar terbata-bata.

"Yak, kau juga!"

"Udah! Aku gamau dengar, sudah ketemu Ryan?"

"B-belom bos. Bentar."

"Ermm bos mau minum, aku bisa buatin." soal Sungchan.

"Gak dulu." Jisung mengambil tempat di sofa sembari bermain hp nya.

"Yahhh, udah ketemu!" teriak Ryan tiba-tiba.

Jisung sama Sungchan langsung meluru ke arah samping yangyang untuk menatap layar komputer.

"Gimana? Di mana mereka?"

"Data di sini bilang kalau mereka bakal jalankan operasi besok malam di belakang gedung SAGAS. Setelah di akses semua maklumat, kita bakal tau operasi apa yang bakal mereka rencana kan. " jawab yangyang petah.

"Berapa lama mau akses?"

"Dalam dua puluh menit."

"Baik, bagus Ryan. Teruskan memerhati jejak mereka."

"Baik bos." ujar yangyang dengan senyum gummy nya. Senang sih di puji.

.
.
.

"Bos!!!!" teriak yangyang.

"Apaan gak usah teriak-teriak."

"Hehe, maaf bos. Ini info nya."

"James."

"Iya bos."

"Siapkan apa yang perlu. Besok malam kita bakal bermain."

"Siap bos!"

'Penjualan organ? Heh aku gak peduli soal itu. Aku hanya mau kau Si Bodoh.' Jisung men smirk sementara sungchan dan yangyang memandang sesama sendiri.

❤️❤️❤️

"Sayang~" jisung memeluk chenle dari belakang. Menyaman kan dagu nya pada pundak sang pacar sembari menghirup aroma di situ.

Chenle nya lagi masak.

Oh iya, jisung juga sekarang emang sering gak pake atasan saat di rumah. Chenle udah tau kok, jadi dia gak khawatir lagi. Lagian chenle bilang dia suka ukiran tattoo pada dada nya jisung.

"Sayang."

"Hmm?"

"Malam ini mungkin aku pulang lewat ya?"

Chenle berbalik badan nya menghadap jisung.

"Ada apa? Kau mau menjejak mafia itu ya?"

"Emmm, iya sayang. Tapi kau-"

The Wait! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang