Chapter 17

59 7 0
                                    

"Kita masih gatau sung siapa ketua mereka."

"Anak buah mereka juga gamau buka mulut." Jisung mendengus kasar. Iya kemarin malam mereka menemui seorang lagi konco nya Black Rose tapi tetap aja dia gak mau ngomong soal ketua mereka walau diancam. Entah apa yang di kasi oleh ketua mereka hingga mereka rela mati demi gak bocorin rahasia.

"Kau udah minta si yangyang mengincar Black Rose?"

"Udah bos, Yangyang bilang mereka itu teliti banget. Gak tinggal jejak sedikit pun."

"Terus kan mencari, aku hanya mau tau siapa Si Bodoh itu." ujar Jisung datar.

"Siap bos."

"Mayat kemarin sudah kau hapus?"

"Udah."

"Bagus, kita juga harus hati-hati. Jangan sampe silap langkah." ucap jisung mengingatkan.

"Baik bos, ini James mah." Sungchan mengukir smirk dan saat itu juga jisung memutar bola mata nya malas.

Brak! Pintu ruangan jisung terbuka keras.

Kedua mereka menoleh ke arah pintu dan mata mereka sama-sama melotot.

"Chen-"

"Kalian saling kenal?! Kok gak kasih tau aku sung?! Kalian ngomong soal apa sih?! Mayat?! Emangnya mayat siapa?!" soal chenle separuh teriak. Tolong lah sesiapa pun bilang kalo apa yang dia dengar itu bohong.

Jisung langsung mendekati chenle dan memegang pundak sang pacar.

" Chenle, itu ga-gak kayak yang kau dengar. Ak-aku-"

"KAU APA JISUNG?!"

"Sayang, please aku mohon-"

Sungchan yang turut berada di situ hanya bisa nyimak. Dia gatau mau ngapain. Keadaan saat ini tegang lagi tegang.

"Kau itu siapa jisung? Apa benar kau adalah bos sungchan?" soal chenle merendah kan suara nya gak kaya tadi.

"Ngomong sesuatu jisung, tolong bilang yang aku salah."

Jisung diam.

"Park Jisung, apa kau juga seorang mafia?" soal chenle sekali lagi.

Jisung membuang nafas pasrah.

"Iya."

"Iya?! Iya? Jadi kau selama ini membohongi ku? Baik."

"Gak sayang gak-"

Chenle melepaskan pegangan jisung pada pundak nya dan berlalu dari situ.

"Sayang-" belum sempat chenle pergi jisung memeluk pria mungil itu dari belakang.

"Sayang please, jangan ninggalin aku. Aku mohon."

"Lepasin aku jisung."

"Sayang dengarin aku dulu. "

"Aku mau sendiri."

"Tapi kau gak bisa pergi."

Chenle tidak menjawab.

Jisung perlahan melepaskan pelukan nya. Iya, saat ini chenle butuh sendiri. Chenle pasti marah banget ke dia karena berbohong dan karena dia itu seorang MAFIA.

.
.
.

'Kenapa harus jisung??!!!!! Ya Tuhan aku harus apa?!! Aku itu benci banget dengan nama nya mafia. Dan kenapa harus jisung menjadi salah satu nya?! Pantas aja sungchan hanya khawatir kan soal shotaro karena ada seorang 'mafia' yang bisa menjaga ku?'

The Wait! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang