"YAAA!!!!! PARK JISUNG PABO!!!!"
Jisung langsung menjauh kan wajah nya dari chenle.
"Yaa!!!! Kenapa kau teriak chenle ya?"
Jisung menggosok kuping nya yang memerah.'Dasar jisung! Pikiran ku jadi aneh-aneh kan. Dia emang gak pura-pura polos tapi emang bodoh! " gerutu nya.
" Kau bilang apa? "
" Gak ada apa-apa. Besok pagi aja aku masak malatang buat mu." ujar chenle lalu berdiri.
" Tapi aku pengen sekarang~~" rengek jisung.
" Yaa!!!! Sejak kapan kau manja begini?!"
" Chen-"
" YAA PARK JISUNG!!! KAU MIMISAN!!"
Jisung mengelap darah di hidung nya dengan tangan." Yuk masuk Park! " chenle menarik tangan jisung untuk berdiri dan masuk ke dalam mansion.
" Jisung aa, apa aku berteriak terlalu keras sehingga hidung mu berdarah?" soal chenle khawatir. Dia lagi mengelap darah di hidung jisung dengan tisu. Makin di lap darah nya makin menjadi-jadi.
"Yaa!!!! Kenapa dengan mu Park??" tanpa sadar chenle menangis. Chenle menahan dagu jisung dengan tangan nya agar mendongak manakala sebelah tangan nya lagi sibuk mengelap darah jisung.
Jisung menatap chenle. Dia lagi duduk di kursi meja makan dan chenle berdiri di hadapan nya. Setelah darah di hidung jisung berhenti mengalir, chenle masuk kan tisu ke dalam lubang hidung nya.
Tanpa aba-aba jisung memeluk pinggang chenle dengan posisi nya yang duduk. Chenle yang melihat itu sontak kaget dan kemudian mengelus lembut surai hitam jisung.
"Aku emang sering gini." ucap jisung.
.
.
.Setelah nya, jisung tertidur pulas di kasur nya. Dia juga meminta chenle untuk menemani nya malam ini.
Chenle menatap jisung dari samping. Dia lagi berbaring di sebelah jisung.
'Kau kenapa jisung? Kok aku gak tega banget liat mu begini? Rasa nya sakit banget.'
"Eomma..eomma.." racau jisung.
"Jisung, aku ada..aku ada di sini.. shh.." chenle menepuk-nepuk tangan jisung agar tidur lagi. Dia melihat kening jisung yang lagi berkeringat.
❤️❤️❤️
"Eung!" chenle melihat jisung di sebelah nya. Masih tidur.
"Ya Tuhan, panas sekali." chenle segera mengambil handuk dan air hangat karena suhu jisung sangat tinggi waktu itu.
Di compress nya kening jisung berkali- kali. Sesekali jisung meracau ringan.
Ting!
/HYUNJIN/
Chenle ya, bisa kita ketemu?
Aku menemui bukti lain yang
berguna.Chenle memandang jisung. Jisung masih memejam kan mata nya erat. Hati nya berat mau ninggalin jisung dalam kondisi itu, tapi dia juga pengen tahu bukti yang hyunjin ketemu.
"Chenle ya, jangan pergi~~ini a pa~~"
*a pa=sakit
Hyunjin aa, aku gabisa.
Jisung lagi sakit. Ntar mending kita ketemu ya?/HYUNJIN/
Ouhh gitu. Ya udah.
Ntar juga bisa kok.Makasih ya jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wait! ✔️
FanfictionMengisahkan seorang pengacara persendirian yang ingin mencari tahu asbab kematian bunda dan ayah nya 15 tahun yang lalu. Nasib nya amat baik apabila dipertemukan dengan seorang namja jangkung polos yang memiliki sebuah restoran ternama. Cerita ini...