03

157 13 0
                                    

Kemal dan Aziz sudah sampai di Restaurant tempat faforit mereka saat mereka jalan jalan bersama.

"Kamu mau makan apa kak..??" Tanya Kemal yang sudah siap dengan buku menunya.

"Nasi chicken aja ami. Sama minumnya susu coklat." Pinta Aziz.

"Ok... (kemudian Kemal memanggil salah satu pelayan dan memesan makanannya) sebentar lagi Adzan maghrib. Nanti habis makan kita sholat dulu di musholla baru kita jalan jalan. Ok.." ucap Kemal.

Aziz mengangguk banyak sekali. Ia sangat senang sekarang. Aziz memang lebih dekat dengan Kemal daripada dengan abinya. Karna abinya yang pulang malam saat bekerja dan jarang sekali ada waktu dirumah membuatnya tidak begitu dekat dengan abinya itu.

Sedangkan Kemal. Dia memang masih setia menjadi koki di Restaurant milik Teguh, papanya Kanaya. Walaupun ia punya usaha sendiri, namun ia sudah percayakan pada sekretarisnya yang notabene adalah sahabatnya saat SMA sekaligus kuliah. Ia akan mengontrol pekerjaan mereka disaat jam kerjanya bebas. Seperti misalnya saat ia masuk sif siang. Paginya ia akan mengontrol pekerjaan karyawannya.

Entah. Ia akan fokus pada usahanya mulai kapan. Yang jelas, hanya bekerja sebagai kokilah yang bisa membuatnya melihat atau mendengar kabar dari Kanaya. Wanita yang dicintainya. Mungkin saat ia sudah menemukan orang yang tepat untuk mendampinginya. Ia akan keluar dari pekerjaan itu dan fokus pada usahanya.

Teman teman kokinya tidak ada yang mengetahui ini. Bahkan keluarganyapun tidak ada yang tahu. Mereka tahunya kalau Kemal hanya bekerja sebagai Koki saja. Ia juga tidak berniat untuk menceritakannya. Biarlah nanti mereka tahu dengan sendirinya.

Selama ini ia tidak tinggal dengan orang tuanya. Hanya Nadia yang menemani orang tua mereka. Sesekali saja Kemal datang berkunjung untuk sekedar menjenguk orang tuanya sekaligus mengajak Aziz untuk jalan jalan. Mereka hanya dua bersaudara. Nadia memang adik dari Kemal. Namun ia menikah lebih dulu karna Kemal tak kunjung mendapatkan calon pendamping. Nadia menikah diusia 20 tahun yang terbilang masih muda sekali. Saat itu Kemal baru berusia 23 tahun. Ia juga baru bekerja jadi koki selama 2 tahun.

Saat itu Anggita sering sekali membawa Kanaya untuk bekerja kelompok di dapur Restaurant. Ia mulai menyukai Kanaya yang masih sekolah SMA itu. Dia benar benar imut dan lucu sekali dimata Kemal. Sampai ia mendengar berita duka bahwa kedua orang tua Kanaya meninggal. Ia benar benar merasa jadi pecundang karna tidak bisa melakukan apapun untuk gadis yang dicintainya.

Sampai akhirnya. Kanaya datang untuk bergabung menjadi koki di Restaurant itu. Ia senang sekali rasanya. Waktu itu ia pikir doa doanya selama ini akan dikabulkan oleh Allah. Sampai ia mengetahui suatu fakta bahwa Raka dan Benny juga mencintai Kanaya. Ia berusaha untuk mundur. Sadar diri saja kalau saingannya adalah pria pria berkharismatik dan sempurna seperti mereka.

Ia memulai usahanya saat usianya menginjak 24 tahun. Dan sekarang sudah berjalan 4 tahun.

"Ami... udah adzan maghrib. Ami nggak mau buka puasa...??" Suara kecil Aziz membuyarkan lamunan Kemal. Ia tersenyum kepada Aziz lalu kemudian membaca doa dan memakan makanannya.

Setelah sholat maghrib mereka memutuskan untuk jalan jalan ke alun alun. Karna Aziz ingin sekali naik mobil hias yang ada di alun alun.

"Bu Fiya..." tiba tiba Aziz berteriak memanggil seseorang. Orang itu menengok dan tersenyum kearah Aziz.

"Eh kak Aziz... sama siapa...??" Tanya Fiya karna Aziz terlihat berlari sendirian kearahnya.

"Sama ami. Tuh..." jawab Aziz sambil menunjuk Kemal yang sedang berjalan mendekat.

"Malam bu Fiya..." sapa Kemal pada Fiya. Ia melihat Fiya menggandeng anak kecil yang seusia adik Aziz. Mungkin sekitar usia 3 tahunan. Apa itu anaknya..???

True Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang