11

117 15 0
                                    

Pagi pagi sekali Fiya berjalan jalan ditaman. Ia berharap dapat menenangkan hatinya. Betapa tidak, hari ini adalah hari terakhir waktu yang diberikan Syarif padanya.

Ia hanya tidak tahu kenapa...?? Ia seperti mengharapkan seseorang untuk datang kepadanya sebelum Syarif menjodohkannya dengan pria pilihannya.

Fiya percaya Syarif tidak akan mungkin memilihkan seseorang yang tidak baik.
Tapi, tidak salah kan kalau ia berharap kepada Allah untuk menjodohkannya dengan seseorang itu..?? Seseorang yang akhir akhir ini selalu mampir difikiran Fiya.

?? Seseorang yang akhir akhir ini selalu mampir difikiran Fiya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fiya..."

Fiya sekarang merasa aneh dengan dirinya sendiri. Karena bukan hanya memikirkan orang itu saja sekarang. Tapi ia juga berhayal bahwa orang itu sedang memanggilnya.

"Fi..."

"Ya Allah... maafkan hamba yang sudah terlalu dalam mencintai seseorang..??" Gumamnya dalam hati.

"Fiya..  kamu nggak apa apa kan..??"

Kali ini Fiya memberanikan diri untuk melihat keasal suara. Dan benar saja.. ia sekarang berhayal orang itu ada didepannya.

 ia sekarang berhayal orang itu ada didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fi... kamu kenapa..??" Tanya pria yang sedari tadi panik melihat Fiya tidak meresponnya sama sekali.

Beberapa detik Fiya tersadar dari lamunannya. Ia bingung sekarang. "Tenyata ini nyata..??" Batinnya.

"Boleh saya duduk disini..??" Suara pria itu kembali menyadarkan Fiya sampai Fiya benar benar tersadar 100%.

"Eh.. maaf mas.. bo.. boleh kok.." jawab Fiya gugup dan dia menggeser duduknya agar memberi pria itu tempat untuk duduk.

"Ada yang lagi dipikirkan..??" Tanya pria itu memulai percakapan.

Fiya terdiam. Sebenarnya Ia ingin sekali bercerita tentang masalah yang membuatnya banyak melamun akhir akhir ini. Tapi ia urungkan karena ia malu.

"Boleh saya bicara sesuatu..??" Tanya pria itu lagi. Karna tidak mendapat respon dari Fiya sejak tadi.

"Boleh mas.. mau bicara apa..??" Tanya Fiya akhirnya.

True Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang