06

121 12 0
                                    

Hari ini sebenarnya Kemal ada janji kumpul bareng teman teman koki. Tapi melihat Fiya yang melamun sendirian ia jadi penasaran dan mendekatinya. Ternyata Fiya sedang menangis, entah apa yang membuatnya menangis. Fiya sama sekali tidak merasakan kehadirannya sampai akhirnya Kemal menyapanya.

Semakin kesini Kemal merasa penasaran dengan Fiya. Ia benar benar gadis yang berbeda dari yang lainnya. Rasa penasarannya membuat Kemal ingin lebih dekat dengan Fiya.

"Memangnya sudah ada planning buat menikah tahun ini...??" Tanya Kemal lagi. Ia tak tahu kenapa jadi kepo kalau lagi sama Fiya.

Fiya menggeleng.

"Rencana sih belum ada. Tapi kalau Allah mentakdirkan tahun ini saya menikah ya mau gimana lagi. Itu sudah jalan hidup saya. Lagian calon juga belum ada. Mau menikah sama siapa..??" Kata Fiya sambil tersenyum kearah Kemal.

Fiya merasa aneh dengan dirinya sendiri yang jadi merasa nyaman bercerita pada Kemal. Padahal sebelumnya ia mana pernah berbicara banyak sama pria lain selain abah dan kakaknya. Apalagi ini malah duduk bersama.

 Apalagi ini malah duduk bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaghfirullah..." Fiya menyadari kalau ia hanya berdua saja dengan Kemal. Ia tidak boleh lama lama berduaan disini.

"Kamu kenapa..??" Tanya Kemal yang ikut kaget melihat reaksi Fiya tadi.

"Ng.. nggak apa apa mas. Kalau gitu saya permisi dulu ya mas. Sudah malam takut ada setan lewat, Assalamu'alaikum..." jawab Fiya sekenanya dan langsung berjalan cepat menuju rumahnya.

"Padahal masih jam 20.30 wib. (Kemal menengok kanan kirinya yang sudah mulai sepi) memang sepi sih disini. Gadis yang misterius..." ucap Kemal akhirnya sambil tersenyum dan melangkahkan kaki menuju mogenya yang diparkir tidak jauh dari tempatnya duduk tadi.

"Weiittsss... akhirnya datang juga nich..." suara Arlan menyambut kedatangan Kemal.

"Ini nih gaes. Ternyata diam diam Kemal sudah kencan sama wanita berjilbab, tapi kayanya udah punya anak. Iya kan bro..?" Cerita Arlan sok tahu.

Kemal menjentikkan jarinya untuk memukul dahi Arlan. "Fitnah aja lo.." sewot Kemal.

"Awwwhh... sakit bego..!! Lagian mana gue fitnah. Gue bicara fakta yah. Yang kemaren siapa emangnya...?? Adek lo..?? Gue kenal adek lo kali.." jawab Arlan tak mau kalah.

"Dia itu guru ngaji Aziz. Dan anak kecil yang main sama Aziz itu keponakannya. Lo kalau belum tau kebenarannya nggak usah cerita cerita. Jatuhnya fitnah, Bambang..!!" Jelas Kemal meluruskan cerita Arlan.

"Nama gue Arlan. Bukan Bambang...!"

"Sama..! Nama gue itu Kemal. Bukan BEGO...!! Dasar Bigos...!!"

"Apaan tuh Bigos...??" Tanya Romy menengahi percekcokan Kemal dan Arlan.

"Biang Gosip." Jawab Doddy santai.

"Kok lo tau..?? Bahasa dari mana sih itu..??" Tanya Romy yang merasa kalah update.

"Kemana aja sih lo. Istilah kaya gitu aja nggak tau...!!" Kali ini Arlan ikut membully Romy.

"Bang Raka sama Benny nggak diajak..??" Tanya Kemal sambil tengok kanan kiri mencari 2 sosok pria yang disebutnya tadi.

"Justru itu. Gue ngajakin lo semua kesini itu karna gue mau cerita tentang mereka." Itu suara Arlan mulai serius. Ia mendekat untuk merapat.

"Jadi gini. Kemarin pas gue mau apel kerumah pacar gue....."

Mengalirlah cerita Arlan. Semalam setelah ia mengantarkan brownies ke Kemal. Ia bergegas mengendarai motornya menuju rumah kekasihnya. tidak sengaja melihat Benny dan Raka bertengkar. Mereka bukan cuma adu mulut saja, tapi mereka juga adu jotos. Karena jalanan yang sepi. Tidak ada yang menengahi mereka. Arlan juga tidak berani melerainya. Takut ia yang jadi sasaran empuk buat mereka.

Akhirnya dengan otak Arlan yang kadang kadang terisi penuh itu, ia membunyikan suara sirine polisi dari telpon genggamnya. Sebelumnya ia memarkirkan motornya ditempat yang aman. Dan ia mendekat kearah 2 pria tadi bertengkar. Dengan masih sembunyi. Arlan membunyikan sirine itu.

Seketika Raka dan Benny berhenti bertengkar. Mata mereka masih menatap nyalang satu sama lain.

"Jangan pernah sentuh Kanaya dan Arka. Atau gue bilang sama om Derma kalau lo sudah hampir merusak rumah tangga orang lain...!!" Ancam Raka.

"Apa bedanya sama lo...!!" Benny membalikkan kalimat Raka.

"Maksud lo...??"

"Lo pikir gue bego...!! Gue tau kalau lo yang ngirim surat cinta buat Kanaya. Dan melemparnya lewat jendela kamar Arka."

Bukan hanya Raka yang kaget. Arlan juga kaget mendengarnya.

"Dari mana lo...??!! Aaarrgghh...!!! Mau lo apa sekarang...??"

"Mau gue. Lo kerja sama bareng gue buat ngancurin rumah tangga Kanaya."

"Terus kalau mereka bercerai. Lo mau ngambil Kanaya...!! Enak banget hidup lo..!!"

"Terserah.!! Gue punya bukti vidio kejahatan lo. Kalau gue mau. Gue bisa kirim vidio ini ke Kanaya." Ancam Benny kemudian dia pergi meninggalkan Raka yang masih termenung mendengar kata kata Benny tadi.

"Nah... jadi gitu ceritanya..." ucap Arlan mengakhiri ceritanya.

Kemal, Romy dan Doddy memasang ekspresi yang sama. Kaget.

"Berarti mereka tidak pernah menyerah sampai sekarang..??" Tanya Kemal

"Pantas saja sikap mereka berubah semenjak Kanaya menikah" tambah Doddy

"Gue nggak nyangka. Mereka kok bisa berfikiran sempit seperti itu yah..??" Kini Romy yang berpendapat.

"Lo salah denger kali lan..??" Tanya Kemal memastikan.

"Ya kali kuping gue budeg...?? Nggak lah. Masih waras semua ini.." protes Arlan sambil memegang kedua telinganya.

"Trus apa rencana lo kumpulin kita kesini..??" Tanya Romy pada Arlan.

"Kalau rencana gue sih. Pengin ngenalin mereka sama temen cewek gue. Ya siapa tau cocok mereka." Jawab Arlan sambil cengengesan.

"Lo pikir mereka mau...?? Banyak kali karyawan cewek di Resto yang naksir sama mereka. Tapi nggak dilirik sama sekali kan..?" Pendapat Doddy.

"Susah emang buat nglupain Kanaya. Gue aja sampe sekarang masih kepikiran sama dia. Beruntungnya otak gue masih waras jadi gue nggak sampe nekat kaya mereka."

Doddy, Romy dan Arlan kompak melihat kearah Kemal. Doddy memukul lengan Kemal untuk memberinya semangat.

"Tapi bro. Cewek kemaren tuh cantik juga bro. Manis lagi. Udah punya pacar belum dia bro. Kalo belum? Bisa dong gue gebet buat jadiin istri." Arlan sengaja memancing Kemal. Ia penasaran dengan reaksinya. Pasalnya kemaren Kemal terlihat beda dalam memandang Fiya.

"Brengsek lo...!! Awas aja kalo lo berani deketin dia. Gue bunuh lo..!!" Kemal terlihat sewot. Matanya melotot dan rahangnya mengetat serta tangannya mengepal bersiap untuk memukul Arlan.

"Eits... biasa aja dong bro responnya. Lo bilang lo masih cinta sama Kanaya. Kok Arlan bilang gitu lo sewotnya beneran..?? Emang dia siapa lo..??" Pancing Romy. Dia mulai mengerti rencana Arlan setelah melihat reaksi Kemal.

Seketika Kemal tercengang. Ia baru sadar dengan apa yang ia lakukan tadi. Ia marah hanya karna Arlan mau mendekati Fiya...?? Apa Kemal mulai mencintai Fiya..??? Apa gadis itu berhasil membongkar tembok perasaannya yang kokoh untuk Kanaya..??

"Ouh... ada yang udah mulai move on ternyata...??" Goda Doddy

"Gue... nggak tahu sama perasaan gue.." jawab Kemal akhirnya. Suaranya mulai melemah.

True Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang