06.

2.5K 225 1
                                    

Hi, sebelum baca aku cuma mau bilang ke kalian kalau ada cast baru

Maka dari itu mari berkenalan dengan cast baru

Lee Taeyong as Pak Theo

Sekian dulu berkenalannya silahkan membaca chap ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekian dulu berkenalannya silahkan membaca chap ini

Hari ini adalah hari pertama Sean masuk sekolah. Seperti yang di katakan Sonia waktu itu, Sean masuk ke sekolah di dekat sekolah Reyhan karena bila terjadi sesuatu Reyhan bisa membantu Sean.

Sean sedang merapikan seragamnya di depan cermin sembari menunjukan senyum manisnya. Pintu kamar Sean terbuka terlihat Sonia yang sedang berdiri disana, Sonia pun melangkah masuk ke kamar Sean lalu membantu Sean merapikan seragamnya.

"Anak mama ganteng banget"

"Mama bisa aja"

"Udah cepet turun udah di tungguin tuh sama papa dan kak Rey"

Sean mengangguk, melihat Sean yang mengangguk Sonia pun tersenyum lalu keluar dari kamar Sean. Setelah seragamnya sudah rapi Sean mengambil tas dan mencabut hp nya yang di cas lalu keluar dari kamarnya tidak lupa menutup pintu kamarnya.

Sean menuruni tangga sembari memainkan hp nya. Reyhan yang melihat Sean menuruni tangga langsung menggoda Sean.

"Ciee yang mau sekolah"

Sean yang merasa dirinya sedang di goda pun langsung malu. Sonia, Aditya, dan Reyhan pun tertawa melihat Sean yang malu. Sean memasukan hp nya ke dalam tas lalu berjalan menuju meja makan lalu duduk di sebelah Reyhan.

"Aduh gak usah shy-shy kucing dong" Ucap Reyhan sembari menyenggol bahu Sean

"Shy-shy kucing itu apa?" Tanya Aditya

"Shy-shy kucing itu malu-malu kucing" Jelas Reyhan

"Bilang aja malu-malu kucing"

"Loh, pakai bahasa inggris lah biar keren"

Aditya ingin menjawab tapi tiba-tiba Sonia datang dengan membawa piring berisi roti di tangannya, mereka pun sarapan dengan tenang.

Setelah selesai sarapan Aditya mengambil tasnya dan kunci mobil lalu berpamitan pergi ke kantor, Reyhan melihat Sean yang mengecek barang-barang di tas nya, setelah dirasa tidak ada yang tertinggal Sean mengangguk ke arah Reyhan. Ia yang mengerti maksud Sean pun langsung mengambil tas dan kunci motornya.

"Ma, Rey sama Sean berangkat dulu" Teriak Reyhan

"Iya, hati-hati jangan ngebut bawa motornya"

Reyhan dan Sean pun berjalan menuju garasi karena disana tempat sepeda motor Reyhan terparkir. Reyhan membuka pintu garasi dan menampakan sepeda motornya yang berwarna hitam, ia mengeluarkan motornya menuju halaman rumah setelah itu dia menyuruh Sean untuk segera memakai helm nya lalu naik ke sepeda motornya, setelah Sean naik Reyhan pun menyalakan sepeda motornya dan melaju menuju sekolah.

***

Saat ini Reyhan dan Sean telah sampai di depan gerbang sekolah Sean. Sean pun turun dari motor Reyhan dan melepas helmnya lalu memberikannya kepada Reyhan.

"Mau di anter?" Tanya Reyhan

"Gak usah, Sean udah gede"

"Yaudah kalo gak mau di anterin, kalau ada apa-apa bilang ke gua jangan di pendem sendiri"

Sean membuat pose hormat lalu masuk ke dalam sekolah. Semua murid menatap Sean asing karena sebelumnya belum pernah melihatnya bahkan ada yang membicarakan Sean.

"Eh itu siapa?"

"Gak tau, gue aja baru liat dia"

"Dia gemes anjir pipinya kek bakpao pengen gue cubit"

"Ih iya anjir"

Begitulah bisikan yang Sean dengar dari 2 orang murid perempuan, sepanjang lorong Sean terus di bicarakan oleh para murid bahkan ada yang menjelekan Sean tapi Sean tidak mempedulikannya.

Sean berjalan mencari ruang guru tapi tidak menemukannya, ia pun bertanya kepada salah satu siswa disana.

"Permisi, ruang guru dimana ya?" Tanya Sean

"Oh kamu tinggal lurus aja terus nanti belok kanan lalu lurus terus belok kanan lagi nah disitu ruang guru" jawab anak laki-laki itu

"Bisa tolong di anterin ga?"

"Bisa, ayok"

Anak laki-laki itu pun mengantar Sean ke ruang guru. Terjadi keheningan selama perjalanan ke ruang guru, Sean sebenarnya ingin mengajak bicara anak laki-laki itu tapi ia takut.

Anak laki-laki itu yang peka kalau Sean ingin mengajaknya berbicara, ia pun memutuskan untuk mengajak Sean berbicara terlebih dahulu "anak baru?"

Sean terkejut karena anak laki-laki itu mengajaknya berbicara, ia pun menjawab"iya"

"Nama lu siapa?" Tanya anak laki-laki itu

"Sean"

"Kenalin gua Juan"

Sean tersenyum lalu mengangguk ke arah Juan. Sean dan Juan terus mengobrol hingga tidak sadar bahwa mereka telah sampai di depan ruang guru.

"Udah sampai, gua pergi dulu ya"

"Makasih udah nganterin"

"Yoi, santai aja"

Juan pun pergi dari sana, Sean pun masuk ke dalam ruang guru untuk mengetahui dimana kelasnya.

***

Sean sedang berjalan bersama guru yang ber-nametag 'Theo', selama berjalan Sean terus memandanginya karena Sean terpesona dengan ketampanan guru ini.

(Jangan kan Sean, aku aja juga terpesona)

Saat ini Sean sudah memasuki kelas bersama gurunya, jujur jantung Sean berdetak sangat cepat tapi ia berusaha untuk tersenyum.

"Silahkan perkenalkan diri kamu" Ucap pak Theo

"Hai, nama aku Sean"

"Okay, Sean duduk di sebelah Juan ya"

Sean yang mendengar nama Juan, ia langsung tersenyum. Juan melambaikan tangan ke arah Sean agar Sean bisa melihatnya. Sean yang melihat Juan melambaikan tangan, ia langsung berjalan ke arah meja Juan lalu duduk.

"Hai, ketemu lagi kita" Ucap Juan

"Hehe iya"

"Eh kalau ngobrol tuh ajak-ajak lah masa cogan di cuekin sih" Ucap anak di belakang bangku Juan dan Sean

Juan pun langsung memasang muka julidnya lalu berkata, "dih sape lu?"

Anak itu mempoutkan bibirnya lalu menatap Sean, Sean yang ditatap pun melihat anak itu dengan tatapan tanya.

"Kenalin gua Riki, cogan di sekolah ini" anak itu memperkenalkan dirinya

"Najis" Juan yang sedang mengambil buku langsung menyauti perkataan Riki

"Lu punya dendam apa sama gua sih"

"Enggak ada"

"Ya kalau gak ada kenapa lu selalu julidin gua?"

"Suka-suka gua lah mau apa, kok lu yang repot?"

Riki sudah lelah dengan tingkah temannya ini. Siapapun tarik Riki dari sana.

***

"Woi, cupu cepet kerjain PR kita"













Wih siapa tuh yang nyuruh Sean ngerjain PR?

Nuna kasih petunjuk, mereka 5 orang dan mereka 02L semua

Yang mau nebak silahkan komen saja nee

Sekian dulu untuk chap kali ini and jangan lupa vote

See you:)

Sunshine || Kim sunoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang