09.

1.8K 193 3
                                    

Sean dan yang lain telah sampai di rumah Mahesa. Satya memberikan koper Sean kepada Mahesa, tadinya ia ingin memberikannya kepada Sean tapi Mahesa memberi kode kepada Satya supaya jangan mengganggu Sean terlebih dahulu karena Sean masih terlihat sedih.

"Sean, liat kamar yok" Ajak Mahesa

Sean mengangguk lalu mengikuti Mahesa. Mereka berhenti lalu Mahesa membuka pintu, terlihat kamar yang tidak terlalu besar.

 Mereka berhenti lalu Mahesa membuka pintu, terlihat kamar yang tidak terlalu besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf ya kalo gak sebesar kamar Sean di rumah"

"Gapapa kok kak, yang penting bisa di tempati"

"Sean beres-beres dulu aja ya kakak mau keluar" Ucap Mahesa sembari memberikan koper kepada Sean

Sean menerima koper itu lalu tersenyum ke arah Mahesa. Sean menutup pintu lalu duduk di tepi kasur sambil melihat layar ponselnya, ia melihat fotonya dengan Reyhan. Tanpa sadar Sean menangis.

"Kak, Sean kangen sama diri kakak yang dulu"

"Se- YA AMPUN SEAN LU NANGIS?" Ucap Riki yang membuat semua orang disana reflek menutup telinga kecuali Sean

Tiba-tiba kepala Riki di pukul oleh Satya,  "gak usah teriak setan budeg nih kuping gua denger teriakan lu"

Riki menatap Satya dengan muka julidnya yang membuat Satya ingin membuang adiknya ini ke laut, tapi karena ia tidak ingin di omeli oleh srikandi yang bernama 'bunda' Satya mengurungkan niatnya.

Satya melihat Sean yang membersihkan bekas air matanya. Satya menarik nafas dalam-dalam, two J dan Sean bingung kenapa Satya menarik nafas dalam-dalam sementara Riki sudah menutup telinganya.

"MAHESA, AZKA CEPET KESINI"

Two J dan Sean terkejut mendengar teriakan Satya sementara Riki mengelus dadanya sambil tersenyum.

'Gua selamat dari teriakan maut' -Riki dalam hati

'Ini mak mereka berdua ngidam apa sih sampai mereka punya anak kayak gini' -Jian dalam hati

Mahesa dan Azka datang lalu Mahesa menjitak kepala Satya, "gak usah teriak anak tetangga lagi tidur"

Satya menunjuk ke arah Sean sementara yang di tunjuk malah terlihat kebingungan. Mahesa dan Azka yang mengerti maksud Satya langsung mengangguk.

"Bocil keluar dulu sana" Usir Satya

"Dih, kalo kita bocil berarti lu kakek-kakek" Julid Juan

"Udah sana keluar dulu"

Kalo Mahesa yang ngomong pasti langsung nurut dan para bocil pun keluar dari sana kecuali Sean. Azka menutup pintu lalu mendekati Sean bersama Mahesa dan Satya.

"Sean kenapa?" Tanya Satya

"Sini Sean cerita sama kita" Ujar Azka

"Sean gapapa kok kak"

Sunshine || Kim sunoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang