14.

2.2K 213 25
                                        

Semua terkejut mendengar perkataan Sean, tapi mereka berusaha berfikir positif mungkin yang di maksud Sean adalah bunda Yova.

"Oh mau ketemu bunda Yova yaudah ayo" Ucap Satya

"Bukan bunda Yova tapi bunda gua bunda Airin"

Duarr!

Semua seketika terdiam mendengar jawaban mendengar jawaban Sean.

"Sean, lu ada masalah apa?" Tanya Jian

"Nah iya, kalau lu ada masalah cerita aja ke kita" Ucap Riki

"Sean, jangan bunuh diri pliss" Mohon Juan

"Sean, bunuh diri itu dosa loh" Ucap Satya

"Sean, bunuh diri itu bukan penyelesaian terbaik lebih baik kamu cerita aja ke kita siapa tau kita bisa bantu" Ujar Mahesa

"Kalian ini kenapa sih? Siapa yang mau bunuh diri?"

"Lah, lu bukannya mau bunuh diri?" Ucap Riki

"Iya, kan lu bilang mau ketemu bunda lu sementara bunda lu kan udah ngeteh sama malaikat" Ucap Jian

Plakk!

Itu suara lengan Jian yang di pukul Mahesa.

"Gak usah di perjelas juga anjim"

"Ya maaf, tapi jangan mukul juga dong kak sakit nih lengan gua"

"Heh malah ribut sendiri, ini Sean mau bunuh diri loh" Lerai Satya

Sean tertawa mendengar ucapan Satya, ia tertawa sampai perutnya sakit.

"Siapa yang mau bunuh diri, Sean cuma minta di temenin ke makam bunda soalnya udah lama Sean gak kesana"

Semua lega mendengar jawaban Sean, karena mereka pikir Sean akan bunuh diri.

"Yaudah kita berangkat sekarang aja biar pulangnya gak terlalu sore" Usul Mahesa

Semua mengangguk lalu naik ke kendaraan masing-masing. Kali ini Sean yang menyetir karena hanya dia yang tau tempat yang akan dituju.

Sean kok bisa nyetir?

Jadi kalau ada waktu luang Sean belajar nyetir sama Mahesa dan Azka

Kenapa kok gak sama Jian?

Kalau Sean belajar sama Jian yang ada nanti dia malah meet sama bundanya, karena Jian kalau nyetir nantang maut sampai malaikat maut aja gemes pengen nyabut nyawa Jian.

                            ***

Mereka telah sampai di gerbang sebuah pemakaman, mereka memarkirkan kendaraan masing-masing lalu turun.

Sean berjalan di depan sementara di belakang Sean ada Mahesa, Juan, Satya, Jian, dan Riki. Sean berhenti, melihat Sean yang berhenti yang lain pun ikut berhenti. Sean maju ke sebuah makam yang di nisannya tertulis nama 'Airin Alvarez', Sean duduk di samping makam bundanya lalu memegang nisan bundanya.

"Bunda apa kabar? maafin Sean ya karena Sean jarang ngunjungin bunda, oiya Sean kesini gak sendiri Sean kesini sama kakak dan temen-temen Sean tapi sayang ada satu kakak Sean yang gak bisa ikut karena dia harus nganter mamanya ke rumah sakit"

Sean menoleh ke arah Mahesa dan yang lain, "sini kenalan sama bundanya Sean"

Mereka maju lalu berdiri di samping Sean.

"Hai tante nama saya Mahesa"

"Nama saya Juan"

"Nama saya Satya"

"Nama saya Jian"

"Saya Riki"

Sean menatap nisan yang bertuliskan nama bundanya, "bunda, tadi Sean ketemu sama Ayah bener kata bunda kalau ayah itu orangnya ganteng kayak Sean tapi pertemuan Sean sama ayah kurang enak, Sean ketemu sama ayah karena ayah membunuh orang tua angkat Sean"

Sunshine || Kim sunoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang