[ SEBELUM MEMBACA, FOLLOW DULU YA BESTIE ]
...
❝Sebenarnya merangkai kata-kata bukanlah keahlianku, keahlian ku adalah tersenyum saat dunia tak berpihak padaku. Dan kamu adalah satu-satunya kesalahan yang pernah aku cintai.❞
...
Ini kisah tentang- �...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
❝Ternyata takdir membuat kita semakin dekat ya. Padahal kita tak terikat, tapi kamu selalu memikat.❞ — Muhammad Arkanza Haidar.
...
"Loh? Amad?" sapa Maira kaget.
"Loh? Aira? Ngapain disini?" tanya Amad yang tak kalah heran.
"Ooh ini rumah baru Adila. Adila pindahan dan pindahan kesini," tunjuk Maira pada rumah baru Adila.
Mata Amad mengikuti arah jari telunjuk Maira, "Kebetulan banget ya. Aku jadi bisa tetanggaan sama Adila. Soalnya rumah aku juga disini," ucap Amad.
"Iyakah?" pekik Maira kaget.
"Iya. Itu rumah aku. Tepat disamping rumah Adila," tunjuk Amad pada rumah nya.
"Wah, kebetulan banget dong." kata Maira.
"Eh, ini siapa Mad? Kok lucu-lucu banget," tanya Maira lagi pada Amad.
"O-oh iya. Kenalin ini Adek aku, yang aku ceritain." ungkap Amad.
"Yang cowok namanya Zai. Kalo yang cewek namanya Asa," jelas Amad lagi.
"Hai Zai, Asa. Kalian cantik sama ganteng banget." puji Maira.
Lalu Amad menurunkan kedua Adik nya dari gendongan nya, seraya berucap, "Sapa Kakak nya dulu gih." suruh Amad pada kedua Adiknya yang sudah turun dari gendongan nya.
Lalu Zai dan Asa melangkah mendekat kearah Maira, dan Maira pun berjongkok, menyamakan tingginya dengan Adik-adik Amad.
"Hai kak." sapa dua Adik Amad kompak.
"Haiiiiiii." jawab Maira riang sekali.
"Aku Zai," kata Zai seraya mengangkat tangan Maira lalu mencium punggung tangan Maira tanpa persetujuan Maira.
"Kalo aku, Asa kak." ucap Asa juga lalu mencium punggung tangan Maira juga.
Maira mematung dengan wajah gemas nya pada Adik-adik Amad seraya tersenyum sangat senang.
"Kalo nama Kakak, Maira. Kalian panggil Kak Ai aja ya," ucap Maira halus.
