3. SELAMAT DATANG

445 100 67
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

❝Selamat datang dalam kehidupanku, semoga kehadiranmu tidak menjadi duka ku.❞
- Maira Arcelia Jessinia.

...

4 hari kemudian.

Hari-hari berjalan seperti biasanya.

Hari ini, sudah masuk pada hari ke lima Maira belajar di SMA Saturnus.

Seperti biasa- Maira selalu menjadi yang paling ber semangat diantara sahabat-sahabat nya yang lain.

Kini, Maira sudah berada diparkiran SMA Saturnus sendirian, menunggu kedatangan sahabat-sahabat nya.

Karena baginya, sangat tidak menyenangkan berjalan sendirian masuk kedalam sekolah.

Taklama, batang hidung kelima sahabat-sahabat nya sudah terlihat. Kelima sahabat Maira itu mengendarai motor vespa nya masing-masing memasuki area parkiran SMA Saturnus.

Lalu kelima gadis cantik sahabat Maira itu memarkirkan motor-motornya beriringan. Membuka helm nya masing-masing, lalu turun dari motornya, berjalan menghampiri Maira

"Tumben banget Ra, datengnya cepet, apa gue yang kelamaan ya," ucap Adila yang sedang berjalan menghampiri Maira, memulai pembicaraan.

"Gak Dil, kayak nya emang gue nya aja yang kecepetan. Tau deh kenapa," jawab Maira cengengesan.

"Ada apa gerangan ini Maira dateng nya cepet," sambar Aida.

"Kesambet dia." celetuk Putri.

"Orang biasanya juga gue yang dateng duluan," keluh Maira.

"Iya tapi gak kepagian gini," saut Ana.

"Tidur nyenyak semalem, abis dipeluk Iki," ucap Maira menyombongkan diri.

"Tai." gerutu Aida.

"Iri beb?" goda Maira pada Aida.

"G." jawab Aida malas.

"Se merdeka nya Aira ajalah" ucap Ana.

"Tumben Ena diem aja, sakit gigi lo Na?!" timpal Putri.

"Lo gak liat? Gue lagi ngapain?" jawab Ena yang sedang sibuk dengan permen milkita coklat nya.

"Ni orang masih pagi juga." kesal Ana selaku kembaran Ena.

"Gue buang juga permen lo ya." ancam Ana.

"Buang aja, skincare lo gue buang juga nanti," Ena tak kalah mengancam.

"Biarin aja Na, nanti juga sakit gigi," Putri membela Ana.

"Amit-amit sialan! Masih pagi gue udah dinistain aja," keluh Ena.

MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang