"Cara putus dengan aesthetic"
Sazira kembali ke kelas, tidak sabar untuk menceritakan ke sahabatnya tentang Dirga dan juga Arta.
"Kalian tahu gak sih ya ampun aku bingung banget sumpah, lihat deh." Ucap Sazira menunjukkan roomchatnya bersama Arta kepada sahabatnya.
"Lah kak Arta?" tanya Thera dijawab anggukan oleh Sazira.
"Bukannya dia pacarnya si Mayra ya?" tanya Aini yang juga diangguki oleh Sazira.
Setelah bercerita panjang kali lebar, Sazira melihat respon mereka dengan baik, Sazira pikir mereka baik-baik saja dengannya bercerita seperti ini, apalagi tentang Arta yang sudah menjadi bagian dari setengah hatinya.
Mereka memutuskan untuk pergi ke kantin, sudah sedari tadi bel istirahat berbunyi dan mereka belum membeli makanan satu pun.
Sesampainya di kantin, Sazira berpapasan dengan cowok aneh itu lagi, Sazira berpura-pura tidak melihat karena dia kesal dengan cowok bernama Selatan itu.
Setelah bel berbunyi mereka dengan terburu-buru masuk ke kelas, "Ayo cepat, udah bel."
"Jangan lari dong hei!'
"Cepat cepat!"
"Waduh lupa belum bayar, gimana nih woi!"
"Udah ntar aja, ngutang dulu!"
"ngutang?"
"Ayo cepat, waktunya agama nih!" Teriak Siandya sudah lelah mendengar ocehan sahabatnya.
Mereka sampai di kelasnya dengan keringat di dahi dan napas memburu. Pembelajaran pun di mulai dengan lancar, semua terdiam mendengarkan karena ini adalah salah satu guru killer di sekolah ini, sebenarnya tidak sebegitu killer, hanya saja sangat-sangat tegas.
"Akhirnyaa.." Lega Sazira.
"Sa, pulang naik apa?" tanya Yunera.
"Sepeda." Jawab Sazira santai, mungkin jarak rumah ke sekolah sekitar tiga kilometer, cukup menyehatkan.
"Oke, duluan ya!" Pamit semuanya bersamaan.
Sazira menyelesaikan piketnya dan segera keluar dari kelasnya, dia menuju parkiran dan membayar uang parkir, membawa sepedanya keluar dan menaikinya. Setelah menikmati waktu sendirinya saat bersepeda, Sazira melihat segerombol cowok yang memakai seragam sama sepertinya, salah satu dari mereka mendekatkan jarak sepedanya pada Sazira.
"Sendirian aja?" Tanya cowok di sebelahnya, cowok itu menyeimbangkan kecepatan sepedanya dengan Sazira.
"Eh iya, tadi piket soalnya." Jawab Sazira kikuk.
Setelah itu cowok itu melambatkan laju sepedanya sehingga berada di belakang Sazira.
"Ekhem."
Sazira menoleh, "Ada apa kak Arta.."
"Kasian sendirian, aku temenin ya." Ucap Arta membuat Sazira seketika menoleh pada Dirga yang tampak baik-baik saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/281913811-288-k392226.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sazira
Teen FictionIni dimulai sejak Sazira melihat dua orang asing yang berjalan di tengah lapangan. saat itu seperti angin yang berhembus, Sazira merasa tertarik kepada salah satu di antara mereka untuk pertama kalinya, iya, siapa sangka seorang Sazira menjatuhkan k...