6

2K 302 60
                                    

KSG-BJH
.
.
18+
.
.
.
(Skip bagi yang gak mau dosa)
.
.

"unnie, sampai kapan mau dikamarku" ucap seulgi yang tengah belajar.

"Kau mengusirku?" Tanya irene melihat punggung seulgi yang fokus dengan pelajarannya.

"Ini sudah jam 10 malam unnie, kau sudah beberapa jam duduk ditempat tidurku" jelas seulgi

"Memang kenapa?"

"Kenapa?. Unnie, nanti ada yang mencarimu"

"Siapa? Tidak akan ada"

"Hmm.. terserah unnie saja"

"Seulgi-ya"

"Mmmm"

"Besok hari minggu, kenapa masih belajar?"

"Aku harus mempertahankan prestasiku agar beasiswaku terus berlanjut"

"Kau tak perlu melakukan itu, kau akan bebas berada disekolah ini"

"Maksudmu apa unnie"

"Ya.. kau jangan khawatirkan hal itu, aku akan jamin"

"Memang unnie siapa? Huhffttt bahkan unnie belum memberitahu siapa unnie ini"

"Aku... Aku itu ya salah satu penghuni sekolah"

"Unnie jangan berbohong" kesal seulgi yang masih fokus belajar.

Grep!

Tiba² sebuah pelukan mengagetkan seulgi.

"Unnie kenapa memelukku?" Tanya seulgi yang berusaha melepas tangan irene diperutnya.

"Mmmm.. seulgi-ya~" panggil irene lembut membuat seulgi sedikit merinding karena nafas irene terasa dibelakang telinganya.

"U-unnie wae-yo"

"Bogoshippo"

"Mmm? Unnie?" Seulgi berusaha untuk berdiri dan membalikkan badannya, dia kemudian menatap irene yang menatapnya dengan sayu.

"Seulgi-ya, bisakah kau hanya memanggil namaku tanpa 'unnie'?"

"W..wae? Itu tidak sopan"

"Aku yang memintanya"

"Hmm... Ah baiklah irene-si"

"Bukan seperti itu"

"Lalu?"

"Panggilan yang lebih akrab"

"Ah... Irene-ah, Begitu?" Tanya seulgi.

Irene hanya mengangguk dan tersenyum simpul, dia menatap seulgi dan meletakkan tangannya dipipi gadis itu.

"Seulgi-ya, kau tau ini malam apa?" Tanya irene mengusap lembut pipi seulgi.

"Minggu kan?" Jawab seulgi dengan polos.

"Hmm.. ini malam ke 100 tahun tragedi yang terjadi ditempat ini" ucap irene dengan menatap sendu seulgi

"T..tragedi apa un- emm irene-ah" tanya seulgi penasaran.

Irene kemudian terduduk ditempat tidur seulgi dan mulai menatap lurus kedepan.

"Dulu, 100 lalu .. dimalam ini.. tepat dihari pernikahan sang putri.. terjadi tragedi pembantaian anggota kerajaan"

"M..mwo? Kenapa aku tidak tau itu?" Kaget seulgi yang ikut duduk disamping irene dengan wajah yang sangat penasaran.

"Hanya beberapa orang tertentu yang tau ini"

𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang