KSG-BJH
.
.
.
.
.
.
."K..kamu?!" Irene menatap kaget gadis di belakang seulgi.
"Joohyun-ah kenal dia?" Tanya seulgi
"I...itu..."
"Eomma!!!" Teriak gadis tersebut segera berlari menghampiri irene dan memeluknya erat.
"Eomma kenapa tinggalin aku sendirian dikastil" lanjutnya dengan masih memeluk irene yang terdiam."Eomma?" Kaget seulgi menatap kedua wanita didepannya.
"Joohyun-ah bisa jelaskan maksudnya?" Tanya seulgi dengan wajah penasaran.Irene tak menjawab, dia hanya menatap seulgi yang kebingungan sembari mengusap rambut gadis yang memeluknya.
"Bagaimana bisa kamu menemukan eomma disini?" Tanya irene lembut.
"Eomma lupa kalau aku bisa mencium bau seseorang walau begitu jauh?" Tanya balik gadis tersebut dengan melepas pelukannya.
"Ah.. begitu rupanya" irene tersenyum simpul
"Oh... Appa!!" Gadis tersebut berbalik menatap seulgi dan memeluknya dengan sangat erat.
"Akhirnya aku bisa bertemu appa" gadis tersebut tampak sangat antusias memeluk seulgi yang masih mencerna kata kata nya.."A..appa?!" Ucap seulgi terbata² yang masih kebingungan.
"H..hei, kamu pasti salah orang, tolong lepas, saya hampir tidak bisa bernafas" dengan cepat seulgi berusaha menjauhkan tubuhnya dari gadis itu."Karina, jangan memeluknya dengan keras seperti itu sayang" irene berusaha memisahkan keduanya.
"Eomma.. tapi..."
"Sssttt... Kamu mau membunuhnya hmm?" Tanya irene
"Anniyo" ucapnya cemberut.
"Joohyun-ah, aku butuh penjelasan!" Tegas seulgi.
"Sebaiknya kita masuk kedalam rumah dulu seulgi-ya" ajak irene memegang karina dan membawanya kerumah seulgi.
***
"Jadi?" Tanya seulgi yang sudah duduk didepan irene serta anaknya.
"Ini karina" ucap irene
"Anak kita" jelasnya singkat."Nee? Mwo?! Sebentar...sebentar... Aku tidak mengerti maksud mu" seulgi menatap keduanya secara bergantian.
"Alasan aku menghilang 2 tahun lebih"
"Maksudmu? Joohyun-ah.. jelaskan dengan jelas"
"Kau ingat kejadian tempo dulu.. yang pernah kita lakukan"
"Hmm nee.."
"Aku tiba² menghilang tak lama setelah itu bukan?"
"Iya"
"Aku hamil saat itu"
"M..mwo?" Seulgi yang sejak tadi hanya mengangguk² terlonjak kaget.
"Iya, saat itu aku hamil, tapi aku tidak bisa memberitahu kamu"
"Lalu gadis disebelahmu? Apa hubungannya?"
"Dia anak yang aku lahirkan"
"Joohyun-ah aku tidak sebodoh itu"
"Karina tumbuh dengan tidak biasa, tentu saja, karena dia anak kita"
"Ini tidak masuk akal"
"Bukankah semua yang berkaitan dengan ku tidak masuk akal seulgi-ya?"
"Ini lebih tidak masuk akal, bagaimana aku memiliki seorang putri yang usianya mungkin tidak jauh dariku"
"Appa, umurku baru 1,8 tahun" kini karina ikut menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 ✓
FantasySebuah pertemuan tak terduga bukanlah kebetulan semata, melainkan sebuah takdir yang telah direncanakan tuhan untuk kita.