20

1.7K 249 72
                                    

KSG-BJH
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari, seulgi sudah bersiap untuk bergegas pergi ketempat kerjanya, dia menatap pantulan dirinya dari cermin, memastikan bahwa tidak ada yang salah dari penampilannya.

Sesekali seulgi teringat saat semalam tiba² irene yang berada dirumahnya, kaget campur bahagia, itu lah yang seulgi rasakan saat ini.

"Nak, kamu sudah bereskan pakaianmu?" Tanya ibunya yang memasuki kamar.

"Nee eomma, semuanya sudah siap"

"Eomma merasa sedih rasanya nak"

"Eomma jangan sedih, aku pasti selalu datang kemari untuk melihat keadaan eomma dan yerim, arrachi?" Seulgi menghampiri ibunya dan memegang kedua pundak ibunya itu.

"Hmm.. kamu baik² ya di tempat Irene, eomma tau dia orang yang baik"

"Nee eomma, tidak perlu khawatir, ini juga kan sudah tugas seulgi selaku asistennya untuk selalu siap 24 jam disisi dia"

"Andai bukan dia sendiri yang minta izin semalam, eomma tidak akan izinkan kamu pergi nak"

Ya, semalam tujuan irene kerumah seulgi untuk meminta izin langsung pada ibunya agar seulgi diizinkan untuk tinggal bersama diapartemennya dengan alasan agar seulgi lebih mudah bekerja sebagai asisten pribadinya dan bisa terus disamping irene.

"Tidak apa eomma, lagi pula seulgi sudah menekan kontrak kerjanya"

"Yasudah anak eomma sarapan dulu ya"

"Nee eomma" seulgi keluar dari kamarnya dengan membawa koper.



***


"Rene jadi semalem kamu kerumah seulgi?" Tanya joy yang penasaran.

"Hmm"

"Wah rene, bener² ya kamu"

"Jaga sikap mu sekretaris park, ini masih di kantor" jawab irene yang mulai sibuk dengan pekerjaannya membuat joy hanya mendengus kesal.

"Kita hanya berdua disini"

"Tidak ada bedanya jika masih area kantor"

"Ck, terserah saja lah" joy beranjak keluar ruangan irene dengan kesal. Kemudian dia duduk ke kursinya yang kebetulan berada didepan ruangan irene.

"Bagaimana bisa aku berteman dengannya" gerutu Joy


.



Seulgi berjalan memasuki kantor barunya, dia berjalan sembari membawa kopernya, sesekali dia menyapa orang² yang berada disana dan memberi hormat,

"Yo seulgi" sapa moonbyul yang menghampiri seulgi

" hai byul" seulgi tersenyum ramah.

"Bagaimana keadaan mu?"

"Aku baik"

"Baguslah, oh itu apa?" Tanya moonbyul menunjuk koper seulgi

"Ah ini pakaianku"

"Kenapa bawa pakaian kekantor?"

"Ini sebenarnya agar aku tidak perlu bolak-balik nanti setelah pulang"

"Maksudnya menginap disini?"

"Anni, itu aku mulai sekarang tinggal di apartemen nya sajangnim"

"Mworago?? Ditempat sajangnim?!" Teriak moonbyul menjadikan mereka pusat perhatian.

"Ssstttt.. jangan teriak begitu"

𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang