KSG-BJH
.
.
.
.
.
.
."Seulgi-ya.. sudah siapkan barang² mu?" Tanya irene memastikan.
"Tentu hyun, aku sudah memasukan semua kedalam tasku"
"Kalian benar² akan pergi?" Tanya yeri
"Hanya beberapa hari, ada urusan yang garus eonnie selesaikan yerim-ah" jawab irene tersenyum simpul
"Lalu kenapa seulgi unnie ikut juga?"
"Kau banyak tanya yerim" kali ini seulgi yang menjawab
"Aku bertanya pada joohyun unnie, bukan padamu" sinis yeri melirik tajam kakaknya
"Yak, aku unniemu" kesal seulgi dengan melotot
"Seulgi yerim !" Bentak ibunya yang sudah menatap horor keduanya
"Unnie duluan eomma"
"Yak.. mwo?!"
"Ah jemputan sudah datang" potong irene melihat sebuah mobil mewah parkir dihalaman depan rumah seulgi. Semua orang terdiam melihat mobil tersebut.
"Hyun itu mobilnya? Sungguh?" Tanya seulgi tak percaya
"Nee"
"Daebak" yeri terkagum² melihat mobil mewah yang bahkan mungkin tidak pernah dilihatnya sebelum ini.
"Dirumah ada banyak yang seperti itu" ucap karina dengan polos dan langsung masuk kedalam mobil.
"Banyak?!" Ucap seulgi dan yeri barengan
"Ah itu tidak penting, eommoni, yerim kami berangkat dulu" irene memberi hormat sebelum masuk kedalam mobil disusul seulgi yang masih bingung. Ketiganya kemudian melambaikan tangan dan mobil tersebut segera jalan.
"Alangkah bahagianya jika dia jadi ipar ku" ucap yeri melihat kepergian mereka.
"Jangan bicara ngelantur, cepat bantu eomma bawa sayuran kepasar, kamu libur kan"
"Ishh eomma, masa iya calon adik ipar dari orang kaya disuruh kepasar."
*Pletak
"Awwhh eomma sakit!"
"Makanya jangan banyak menghayal.. cepat bantu eomma atau tidak dapat uang jajan"
"Araseo araseo"
Yeri segera masuk mengikuti ibunya yang lebih dahulu masuk.
***
"Ini rumah siapa hyun-ah?" Tanya seulgi dengan kagum terhadap rumah mewah yang baru diinjaknya.
"Salah satu rumah kita" jawab santai irene
"Mwo?!"
"Appa kenapa kaget? Ini kan cuma salah satu " kini giliran karina yang bertanya pada seulgi
"Huh? Memang kalian punya rumah berapa?"
"Eomma rumah kita berapa?"
"Molla yo... "
"Tidak tau? Bagaimana bisa kamu tidak tau berapa rumah yang kamu punya hyun?"
"Aku tidak memikirkan itu, jika aku suka tinggal beli"
"Yha.. kau pikir rumah seperti jajanan yang tinggal kau tunjuk langsung kamu ambil"
"Kurang lebih begitu"
"Appa tidak tau kah seberapa banyak harta eomma?"
"Aku tau dia kaya, tapi tidak berpikir sebegitu kayanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 ✓
FantasySebuah pertemuan tak terduga bukanlah kebetulan semata, melainkan sebuah takdir yang telah direncanakan tuhan untuk kita.