KSG-BJH
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari, suasana disebuah kamar masih terlihat sedikit gelap, hanya beberapa sinar matahari yang berhasil menerobos kedalam tirai jendela yang berhasil membuat salah satu dari kedua orang yang tengah terlelap dari mimpi indahnya terusik, dia berusaha meregangkan kedua tangannya dan mengerjapkan mata lalu meraih ponsel yang berada di lemari nakas samping tempat tidur.
Pukul 07.15
"Hmm sudah pagi"
Ucapnya pelan sembari mendudukan posisinya di dan menarik selimut yang hampir melorot kebawah. Sedetik kemudian dia mulai memeriksa ponselnya dan melihat beberapa notifikasi yang ada."Bertemu client jam 9 hmm" lanjutnya lagi, segera dia kembali meletakan ponsel tersebut lalu melihat kearah manusia yang masih tertidur disebelahnya dengan memunggunginya.
Dia kemudian tersenyum manis sambil beranjak dari tempat tidur dan memunguti pakaiannya yang berserakan lalu bergegas kekamar mandi. Setelah 15 menit kemudian dia kembali keluar dengan menggunakan bathrobe dan mengganti pakaiannya dengan pakaian formal lalu merias diri. Sesudahnya dia berjalan kearah tirai dan membukanya membuat sinar matahari masuk sempurna kedalam kamar tersebut."Mmmmmm" sosok manusia yang masih tidur tersebut mulai terusik karena cahaya matahari, dirinya mulai membuka mata perlahan dan menyesuaikan pandangannya.
"Bangunlah asisten kang, atau kita akan terlambat"
"Hmmh.. hyun-ah, ini jam berapa?" Tanya seulgi yang masih setengah mengantuk
"Hampir jam 8"
"Mwo?!" Kagetnya dengan membelalakkan mata.
"Gawat! Kenapa tidak bangunkan" ucap seulgi panik segera beranjak dari tempat tidur, namun dia berhenti seketika saat sadar dirinya tak memakai apapun dibalik selimut."Wae?" Tanya irene datar
"B-bajuku"
"Kenapa bajumu?" Tanya irene polos
"D-dimana bajuku?"
"Ah itu aku membuangnya"
"Mwo?! Wae?!"
"Sobek"
"Bagaimana bisa?"
"Tentu bisa, semalam seekor beruang menjadi ganas dan merobek pakaian nya serta milikku juga"
"E..eoh, m-mian"
"Hmm.. cepatlah mandi, aku akan tunggu di ruang tengah" perintah irene beranjak dari kamar, namun sesaat sebelum keluar, dia berbalik lalu menatap seulgi.
"Kau harus bertanggung jawab untuk ini" lanjutnya sembari menunjuk lehernya yang terdapat beberapa tanda merah, lalu keluar dari kamar.*
Setelah beberapa menit, seulgi keluar dari kamar dengan sudah berpakaian rapi, dia kemudian menghampiri irene yang tengah menyilang kan tangannya dan menatap tajam.
"Kita hampir terlambat"
"Maaf"
"Ayo kita pergi"
"Nee"
Keduanya langsung keluar dari apartemen dan berangkat menggunakan mobil.
.
Sesampainya di kantor, irene dan seulgi segera bergegas masuk, tak lupa para karyawan memberikan hormat pada atasan mereka walau hanya wajah datar dan aura dingin yang ditampilkan sang CEO.
"Selamat pagi sajangnim dan asisten kang" sapa joy dimejanya.
"Hmm, sekretaris park bawakan semua jadwal hari ini keruangan saya" perintah irene
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 ✓
FantasySebuah pertemuan tak terduga bukanlah kebetulan semata, melainkan sebuah takdir yang telah direncanakan tuhan untuk kita.