10

2.2K 307 42
                                    

KSG-BJH
.
.
.
.
.
.

Seulgi terus menatap irene yang tengah asyik makan dengan santainya, dia terlihat berpikir dan sesekali membuang nafas dengan kasar, pikirannya terasa ingin meledak, ditambah kepalanya yang terasa sedikit berat.

"Tidak dimakan?" Tanya irene melihat makanan seulgi masih utuh.

"Bagaimana aku bisa makan jika pikiran ku saja penuh dengan teka teki begini" jawab seulgi memicingkan matanya.

"Hmm.. aku sudah menjelaskan semuanya, dan kau harus terima itu"

"T..tapi bagaimana bisa aku sudah menikah dan memiliki istri"

"Tidak perlu terlalu dipikirkan"

"Apanya yang tidak perlu dipikirkan?!" Emosi seulgi dengan kesal.

Melihat seulgi yang terus-terusan seperti itu, irene hanya diam tanpa ingin berbicara lagi, dia tetap melanjutkan makan seolah seulgi tidak ada disana.

"Pokoknya besok aku akan pulang" jelas seulgi tiba².

"Kalau begitu aku akan ikut"

"Mwo? Yak unnie!" Kaget seulgi

"Wae??"

"Kau mau ikut kemana?"

"Kerumahmu"

"Unnie jangan gila!"

"Aku tidak gila seulgi-ya, aku hanya ingin menjagamu"

"T..tapi tidak begitu, apa yang akan aku katakan pada eomma dan adikku"

"Bilang saja aku istrimu" ucap santai irene yang justru membuat seulgi semakin kesal.

"Aaaaaaa unnie jangan macam²"

"Aku becanda"

"Kau bilang becanda? Yak unnie kau bisa membuatku jantungan"

"Memang kau punya jantung?"

"Unnie!!!!"

"Berhentilah berteriak padaku kang seulgi!" Bentak irene menatap dingin seulgi yang langsung terdiam.
"Aku sudah selesai makan, kau boleh kembali ke asramamu, dan 1 lagi, jangan memanggilku unnie, panggil Joohyun saja" lanjut Irene pergi kearah kamar.

***

Pagi hari, seulgi tengah bersiap menunggu bus jemputan didepan gerbang sekolah, dengan membawa sebuah koper dan juga tas dipunggungnya.

"Aish lamanya!!" Keluh seulgi yang tidak sabar keluar dari tempat itu setelah 3 tahun lamanya, ingin bertemu dengan ibu serta adiknya.

"Kenapa kita tidak pakai mobil pribadi saja seperti yang lain?" Tanya irene tiba² membuat kaget seulgi yang hampir terjatuh..

"Unnie.. kau sedang apa disini??" Tanya seulgi memperhatikan irene yang membawa koper juga.

"Bukankah kita akan pulang kerumahmu?" Jawab irene polos.

"M..mwo?!"

"Kenapa huh? Dan satu lagi , panggil aku joohyun atau irene, oke? Kita tampak seumuran sekarang"

"Un.... Joohyun-ah! Kau gila? Bagaimana bisa kau ikut kerumahku?"

"Tentu bisa, aku istrimu"

"Itu dikehidupan sebelumnya"

"Jadi maksudmu kau tidak mau menjadikan aku istrimu lagi?"

"Anni . Bukan begitu"

"Baiklah, diamlah dan turuti saja kalau begitu" titah irene dengan menatap dingin seulgi yang mengerutu kesal.

𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang