26

4.4K 392 19
                                    

"Kakiku hiks kakiku kenapa KAKIKUU AGHH"

Semua perhatian langsung tertuju peda Jungkook.

"Kaki ku kenapa hiks kenapa gabisa dirasakan hiks" Jungkook meracau sambil memukuli kakinya.

"Sayang, jangan dipukuli" Jiah berusaha menghentikan aksi Jungkook dibantu Haejoon.

"Kakiku mati rasa hiks, kenapa gabisa gerak hiks KENAPA?"

Taehyung terdiam di tempat, harusnya ia tak membentak adiknya, harusnya ia tak berlaku kasar. Pikiran itu membuatnya mematung ditengah kepanikan anggota keluarganya.

Dokter pun datang bersama para perawat dan mereka berempat disuruh keluar dulu.

Mereka menunggu dengan cemas di depan ruangan. Taehyung yang duduk di salah satu bangku samping mamanya tiba tiba terisak.

"Sayang kamu kenapa?"

"Ini semua salah tae ma hiks"

"Sstt bukan salah kamu sayang"

"Iya Tae, papa tau kalau kamu hanya terbawa emosi tadi"

"Kalau Jungkook kenapa napa gimana pa hiks"

"Engga sayang, dia anak kuat"

"Gausa dipikirkan lagi ya, kita berdoa saja untuk adik"

Setelah 30 menit berlalu dokter pun keluar.

"Dokter bagaimana keadaan Jungkook?"

"Karena trauma di kepalanya kaki dan tangannya lemah dan kaku sehingga terasa mati rasa, namun tenang saja hal itu akan pulih namun ada kemungkinan jika akan kambuh lagi karena trauma kepalanya belum sembuh" jelas sang dokter.

"Lalu apa yang harus dilakukan dok?"

"Kami akan melakukan beberapa pemeriksaan pada pasien, untuk memeriksa seberapa parah traumanya"

***

Dua hari setelah kejadian itu berlalu. Sudah dua hari juga Jungkook memilih untuk tidak mengijinkan siapapun masuk ke ruangannya kecuali dokter dan para perawat. Namun ia tahu kalau keluarganya selalu datang dan hanya bisa melihatnya lewat pintu. Ia pikir ini adalah balasan terbaik yang bisa ia lakukan di kondisinya yang lemah.

Syukur saja kakinya langsung pulih ketika ia bangun waktu itu, namun tak jarang kakinya sering mati rasa atau terasa kaku untuk digerakkan. Kepalanya juga sakit setiap hari, rasa mual pun selalu bersarang di perutnya. Ia tahu setelah pemeriksaan kemarin kata dokter ia mengalami cidera kepala yang cukup parah, akan berakibat fatal jika dirinya tak segera melakukan pengobatan. Namun hingga hari ini ia tak juga memberikan keputusan.

Ia fikir untuk apa sembuh, toh sebenarnya ia ingin mati saja setelah kecelakaan itu. Tapi sayangnya tuhan masih memberi nya kesempatan di dunia ini.

Ia juga tidak mengijinkan kedua temannya itu masuk ke ruangannya, ia teringat juga akan masalahnya dengan Yugyeom. Sungguh pikirannya sangat runyam membuatnya ingin sendiri.

Ditengah lamunannya tiba tiba pintu diketuk dari luar tanpa menunggu jawaban dari sang empu, seorang suster datang dengan mmebawa troli berisi beberapa makanan.

"Dik Jungkook, ini makanannya"

Jungkook menggangguk dan sang suster meletakkan paket makanan di nakas Jungkook.

"Apa tanganmu masih lemas dik?"

Jungkook menggeleng

"Syukurlah, mau disuapi atau makan sendiri dik?" Tawar sang suster walau ia sudah tau Jungkook akan menjawab apa.

SEPARATED [ Brothership ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang