Chapter 12 : Lebih Tajam dari Anak Panah

1.2K 159 66
                                    

Lebih Tajam dari Anak Panah
-The Moonlight Comes-

.

.

.

Siang hari Raja kembali mengadakan konferensi. Isinya tentang pembebasan puluhan prajurit yang diduga memalsukan identitas. Karena setelah diselidiki perampokan besar di balai kota Gangwon, pelakunya adalah anak buah kepala pemungut cukai yang Heeseung pecat.

Jongseong segera memerintah untuk menyeret para perampok itu ke Istana dan hukuman diganti kepada para perampok yang menjadi tersangka memanipulasi keadaan dengan prajurit kerajaan.

Namun tak banyak yang tahu itu adalah rencana mendadak yang dilancarkan Heeseung dan Menteri Park. Mereka sengaja mencari kambing hitam dengan memanfaatkan masalah kepala pemungut cukai yang membuat keributan tentang lonjakan pajak dan pria itu sudah lebih dulu dibunuh Heeseung, jadi mereka mengandalkan anak buah yang tidak tahu apa-apa menjadi korban disini. Kombinasi Heeseung dan Menteri Park begitu apik sampai Jongseong yang tahu setelah menyeret pada tersangka baruenjadi cukup terkejut. Semua hanya dipikirkan dalam beberapa jam kemudian seharian penuh mereka memanipulasi jejak anak buah pemungut cukai menjadi tersangka demi identitas mereka sebagai biang kakacauan di Gangwon-do tidak bisa disentuh Sunghoon dan orang-orang dari Fraksi Noron.

Selain masalah genting di pemerintahan, ada Jungwon yang dua hari ini sudah mendapat guru dan mulai belajar lagi. Untungnya Jungwon di masa depan mendapat nilai bagus dalam pelajaran sejarah, jadi dia tidak terlalu sulit tapi tetap saja pusing karna dari jaman ini saja bukunya sangat banyak. Apa lagi dua hari dia terus belajar sejarah, sebenarnya bukan hanya sejarah dan silsilah, tapi juga ekonomi dan pemerintahan sampai ke pelosok beberapa daerah yang tak pernah Jungwon temui di buku sejarah.

Jungwon duduk di pavilun Gyeonghoeru dekat danau untuk belajar bersama gurunya. Beberapa kali dia menguap karena bosan tapi karena sudah belajar sejarah sejak SD jadi dia tau dan bisa menjawab semua tesnya. Tapi tetap saja sekarang lebih rinci, karena kini Jungwon bukan hanya sekedar tau apa yang sudah terjadi. Tapi itu juga yang harus dia terapkan saat ini.

Beberapa kali Jungwon merinding saat pengajarnya menerangkan kaum portugis yang membawa ajaran katolik disebut penjajah pada masa ini. Di zamannya Jungwon salah satu penganut agama itu tapi tentu dia takut menunjukannya sekarang, menurut sejarah yang dia ketahui pembantaian habis-habisan terhadap agama Katolik akan ada di zaman Sunghoon menjadi Raja.

Lalu disini Jepang belum terlalu berpengaruh banyak, pergerakan mereka masih dibatasi walaupun ada sedikit pergerakan yang masih dibilang pemberontakan kecil dan seingatnya masih 100 tahun dari sekarang Joseon menjadi Kekaisaran Han Raya hingga gencatan Jepang ingin mejadikan Korea sebagai negara bagiannya.

Tapi kemudian dia berpikir dan tidak mendengarkan perkataan gurunya. Berpikir begitu keras, dia yakin setelah ini Heeseung lah yang menggantikan Raja Sukjong memimpin Joseon. Sayangnya dia lupa, apa yang terjadi pada Heesueng atau Sunghoon hingga bisa naik tahta bergantian. Saat ini Heeseung terlihat sangat ambisius tapi dia bukan Raja yang bertahan lama, sehingga Sunghoon naik dan melakukan perubahan lebih baik untuk Joseon. Tapi yang Jungwon dapatkan sekarang, Sunghoon sama sekali tidak ingin menjadi Raja, padahal dia yang terbaik dari anak-anak Sukjong.

'Pangeran Yeoning aslinya begini atau tidak sih? Kalau iya harusnya aku tidak perlu pusing-pusing belajar menjadi Putra Mahkota. Kenapa juga aku harus sesemangat ini belajar.'

Jungwon kembali belajar menulis dengan rapih, selalu mengucap kata kasar dalam hati karena tidak biasa menulis dengan pena bulu seperti ini.

Sore harinya Jungwon belajar bela diri. Dia senang sekali merasa ini adalah bakatnya. Tapi siapa sangka ternyata pelatih militer itu melatih fisiknya gila-gilaan.

The Moonlight Comes : 달빛이 태양을 위해 와여 (HeeWon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang