Special Chapter - 1
-The Moonlight Comes-.
.
.
Berawal mengikuti kelopak bunga yang berserah pada langit,
Menjadikan seluruh cinta terbakar dan hanya luka dari lelah yang tersisa.
.
.
Heeseung keluar dari tandunya dan melangkah masuk ke area pemakaman keluarga kerajaan di perbukitan yang paling dekat dengan Istana. Jongseong dan pengawal lainnya ikut turun dari kuda dan mengikuti Heeseung. Tapi hanya Jongseong yang bisa melangkah masuk ke dalam bersama Heeseung.
Jongseong mengeluarkan isi keranjang yang dia bawa, menaruh kendi air dan buah-buahan di salah satu makam yang hari ini menjadi peringatan hari kematiannya, namun tak ada satupun orang yang datang kesini. Heeseung hanya terdiam menatap batu besar dengan tulisan yang dia buat sendiri, sedangkan Jongseong melakukan penghormatan tanpa mencurahkan kata-kata apapun.
"Alangkah lebih baiknya kalau ibumu diperbolehkan datang oleh ayahmu." Heeseung berkata seperti itu karena dia selalu datang bersama Jongseong kesini setiap tahun. Kemudian Heeseung menoleh dan melanjutkan perkataanya, "Kau tidak pernah berkata sesuatu padanya."
"Aku berkata dalam hati." Jongseong menoleh sesaat namun Heeseung sudah mengalihkan pandangannya lagi.
"Apa kau membenciku karena aku penyebab kematian adikmu?" Kini Heeseung menoleh pada Jongseong yang hanya terdiam dan bingung harus berkata apa.
***
Heeseung melangkah memasuki area paviliun Putri Mahkota, hal ini menimbulkan tatapan kaget dari beberapa pekerja disana. Mereka membelakan matanya dan langsung membungkuk dalam saat Heeseung dan rombongannya melewatinya. Sampai pintu masuk kedua, dia berpapasan dengan Jongseong yang datang dari arah taman Putri Mahkota, dia langsung membungkuk memberi hormat pada Heeseung.
"Aku tadi menyuruh Jinyoung untuk mencarimu, ternyata kau disini." ucap Heeseung ketika Jongseong mengangkat kepalanya.
"Maaf, Jeoha. Sepulang aku dari Hwanghae aku mendengar Seja-bin Mama jatuh sakit, jadi aku mengantarkan ramuan obat dari ibuku."
Heeseung tersenyum, "Ibumu memperhatikannya dengan baik."
"Iya Jeoha, dari dulu ibuku sangat menginginkan anak perempuan. Jadi saat Seja-bin Mama hadir, dia begitu menyukainya." Jongseong berkata jujur, walaupun Jihwa diangkat anak hanya agar Menteri Park menjadi menantu Raja tapi Ibu Jongseong sangat menyayangi Jihwa.
"Baiklah. Kau boleh pergi. Aku akan mengunjunginya." Kemudian Heeseung lanjut berjalan, sedangkan Jongseong kembali membungkuk sampai Heeseung melewatinya.
Heeseung melangkah masuk dan melihat istrinya yang duduk di gazebo depan kolam ikan kecil yang baru ada dua tahun ini karena permintaannya. Wanita cantik dengan wajah pucat itu menoleh. Namun dia tidak punya keinginan untuk bangkit berdiri memberi hormat pada Heeseung. Hingga akhirnya Heeseung duduk di sebelah Jihwa dan ikut menatap ke kolam kecil itu.
"Ayahku memintaku untuk menjengukmu." Heeseung berkata yang sejujurnya.
Wanita cantik itu malah tersenyum dengan bibir pucatnya, "Kenapa Jeoha tidak membunuhku juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moonlight Comes : 달빛이 태양을 위해 와여 (HeeWon)
Fiksi Penggemar- The Moonlight Comes : 달빛이 태양을 위해 와여 : 月光為太陽而來 - Menolong salah satu muridnya yang tenggelam di Sungai Han malah membuat Jungwon menyeberangi dimensi ke 300 tahun lalu saat Pemerintahan Raja Sukjong dari Joseon. Menjalani hidup barunya di zaman Jo...