Mimpi Buruk Putra Mahkota
-The Moonlight Comes-.
.
.
Jungwon mengedarkan pandangannya ketika dia baru sampai di Istana. Ada rasa bahagia dalam dirinya melihat bangunan besar itu. Walaupun semua orang tahu hidup di Istana adalah yang paling menakutkan, lebih baik menjadi sodagar kaya raya dibanding penjabat negeri ini. Tapi Jungwon kembali untuk harapan banyak orang, meneguhkan hati untuk hidupnya sebagai Yeonryeong.
"Daegam, silahkan lewat sini." Taehun mengarahkan Jungwon ke tempat kediaman Sunghoon.
Jungwon dibantu beberapa pelayan Sunghoon memakai baju pangeran milik kakaknya dulu. Dalam hati Jungwon sangat gugup dan tak pernah menyangka dia akan berada di zaman ini, dengan gelar setinggi ini. Tapi yang paling dia pikirkan adalah bagaimana reaksi Heeseung saat melihatnya ada disana.
"Daegam, sudah siap?" Taehun menyadari wajah pucat Jungwon yang hanya mengangguk pelan.
"Jika Daegam tidak bisa melihat Seja-Jeoha, maka jangan arahkan mata anda ke kanan. Yeoning-gun dan pendukung anda ada dibarisan kiri."
Jungwon mengangguk, "Aku mengerti. Terima kasih banyak.".
"Mari ikut saya, Daegam."Hingga akhirnya dia sampai di Balai Geunjeongjeon, bentuknya hampir sama seperti film saeguk yang dia tonton, ini semakin membuatnya berdebar dan tidak berani mengangkat kepalanya.
Ketika pintu sudah dibuka oleh pelayan Sunghoon, Jungwon masih menunduk. Dia begitu takut dengan reaksi banyak orang disana. Namun akhirnya dia perlahan mengangkat kepalanya dan benar saat dia menoleh ke kiri, para orang tua disana terkejut dan matanya membentuk senyum melihat dia, beberapa orang juga ada yang tak ragu menunjukan senyumnya.
Jungwon akhirnya mendapat kekuatan, sesuatu dalam dirinya terasa bangkit dan langkahnya begitu tenang masuk ke dalam. Dia melihat Raja sebentar sebelum akhirnya membungkuk 90 derajat menghormati orang tertinggi di negeri ini.
"Ye-Yeonryeong?" Raja begitu terharu, melihat wajah Jungwon saat langsung terbayang putra bungsunya yang sangat dia sayangi.
Jungwon tentu saja banyak berubah setelah 10 tahun meninggalkan istana. Tapi sebagai seorang ayah, Raja Sukjong memiliki ikatan batin yang kuat dan hatinya sangat tersentuh melihat Yeonryeong disini dengan selamat. Dia ingin turun dari kursinya dan memeluk putra bungsunya ini.
"Jeonha, mohon tidak langsung mempercayai ini. Yeonryeong-gun sudah meninggalkan istana selama 10 tahun, kami masih dalam tahap pencarian—"
"Apa kamu punya bukti lebih?" Raja bertanya dengan nada lembut memotong perkataan Menteri Kang.
Jungwon mengeluarkan tanda pengenal dan sebuah kertas yang terlipat di dalam saku jubah itu. Dia menyerahkannya pada kasim Raja dan sang kasim tampak terkejut melihat dua bukti yang sangat membuktikan kebenarannya.
Sang Kasim memberikan pada Raja Sukjong, tanda pengenal itu benar-benar asli dan satu lagi yang tidak kalah penting adalah surat wasiat darinya yang berisi Pangeran Yeonryeong diperintahkan ke luar Istana untuk menjalani pengobatan dan akan segera kembali setelah dinyatakan sembuh, surat itu masih lengkap dengan stempel keRajaan darinya 10 tahun lalu.
"8 tahun lalu, setelah tabib menyatakaan aku sembuh total, terjadi beberapa teror yang mengakibatkan pengawal dan kasimku mati, terakhir tempat pengasinganku terbakar. Ada lebih dari 10 orang memakai baju hitam dengan penutup wajah membantai seluruh isi pengasingan. Aku bersama dua pengawalku berhasil kabur, Kim Jooheon memilih mencari bantuan ke istana dan Jo Youngmin membawaku entah kemana, tapi kami di kejar para penjahat sampai akhirnya Youngmin terbunuh dan Jooheon datang membawa banyak orang yang tidak seperti prajurit."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moonlight Comes : 달빛이 태양을 위해 와여 (HeeWon)
Fanfiction- The Moonlight Comes : 달빛이 태양을 위해 와여 : 月光為太陽而來 - Menolong salah satu muridnya yang tenggelam di Sungai Han malah membuat Jungwon menyeberangi dimensi ke 300 tahun lalu saat Pemerintahan Raja Sukjong dari Joseon. Menjalani hidup barunya di zaman Jo...