Penghianatan atau Kesetiaan
-The Moonlight Comes-.
.
.
Heeseung mengganti semua pasukan yang berjaga di paviliun Jungwon sesuai arahan Yoongi, Yeonjun juga mengingatkannya kembali sebelum dia membawa bayi putra dari Putra Mahkota pergi keluar istana. Merasa ada sesuatu yang belum dia ketahui, ini semakin membuatnya waspada, dia meminta Junghwan membawa pasukannya yang kini adalah gabungan dari pasukan Jongseong dulu. Heeseung melarang pasukan Putra Mahkota sendiri untuk menyentuh tempat ini kecuali sedang bersamanya.
Namun setelah itu perasaan Heeseung berkata kalau dia harus tetap waspada, maka dari itu dia meminta tolong Taehun untuk berjaga dan memantau Junghwan karena dia takut kalau orangnya ada yang berhianat lagi.
Sudah lewat satu hari, Yeonjun, Jihan dan Dongkyu bekerja keras mengurus empat pasien dan dua diantaranya dalam keadaan kritis. Jungwon paling baik-baik saja tapi belum juga siuman, sedangkan Yoongi dan Yujin semakin parah hingga pipinya menirus dengan cepat. Tubuh keduanya terus dingin dan nafasnya mulai menipis.
"Jeoha." Yeonjun yang sedang menangani Yoongi tiba-tiba bergeser dan membungkuk hormat melihat Heeseung masuk ke dalam.
"Bawa aku bertemu anakku." Heeseung memerintahkannya, walaupun dia yakin anaknya aman di luar sana tapi dia tetap khawatir karena belum menemuinya lagi.
"Baik, Jeoha."
Heeseung hanya mengajak Kasim Ha untuk ikut dengannya karena dirinya kini hanya mempercayai Kasim Ha dari sekian banyak pengikutnya. Mereka bertiga menaiki kuda dengan cepat untuk pergi ke gubuk yang tak jauh dari kerajaan. tidak sampai setengah jam mereka sampai dan Yeonjun meminta Heeseung dan Kasim Ha memakai penutup wajah karena dia menyewa dua pekerja wanita dan satu laki-laki untuk menjaga anak Putra Mahkota itu selagi dia kembali ke istana.
Tiga orang di dalam sana hanya mengenali wajah Yeonjun yang memperkerjakan mereka. Ketika Yeonjun masuk mereka membungkuk dan berdiri di belakang wanita yang paling tua sebagai ketua mereka.
"Tuan, keadaan bayinya sangat sehat. Kini dia sudah tidur dengan tenang." Ucap wanita itu sambil membungkuk sopan.
"Terima kasih telah menjaganya."
"Sama-sama, Tuan."
Kemudian ketiga pelayan itu pergi dari kamar dan Heeseung langsung menghampiri anaknya sambil tersenyum penuh haru. Bayi tampan yang terbalut kain tebal itu memejamkan matanya dengan tenang dan bernafas dengan baik tidak seperti sebelumnya saat Yeonjun membawanya keluar istana, nafasnya sangat tipis dan terus menangis.
"Selamat Jeoha, Pangeran sangat mirip denganmu." Kasim Ha terlihat senang sekali melihat Tuannya menggendong bayi yang mengingatkannya pada Yiyun masa kecil.
"Benarkah?" Heeseung menoleh dengan wajah sumringah sambil menggendong anaknya yang tak terusik sama sekali saat Heeseung mengangkatnya.
"Iya, aku melihat Jeoha sejak Jeoha berusia 2 tahun. Bibirnya, matanya, telinganya, dia sama sepertimu." Begitu detail karena Kasim Ha menghabiskan hampir seluruh hidupnya untuk mengabdi pada Putra Mahkota.
"Jeoha, maaf saya lancang. Tapi apa Jeoha sudah memikirkan nama untuk Pangeran?" Yeonjun bertanya seperti itu karena Yoongi sempat berpesan untuk memberi nama yang tepat agar anak ini terlindungi dari pengaruh istana.
Tiba-tiba Heeseung terdiam dan teringat kejadian dia mengikuti Jungwon bertemu Yoongi di balai kesehatan.
'Aku akan memberi nama anak itu Hwon yang artinya adalah Xuan; seorang yang lembut dan baik hati. Xuan adalah berkat berlimpah yang jatuh setelah ritual besar. Nama itu adalah kunci agar dia hidup dengan baik tanpa pengaruh kerajaan.'
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moonlight Comes : 달빛이 태양을 위해 와여 (HeeWon)
Fiksi Penggemar- The Moonlight Comes : 달빛이 태양을 위해 와여 : 月光為太陽而來 - Menolong salah satu muridnya yang tenggelam di Sungai Han malah membuat Jungwon menyeberangi dimensi ke 300 tahun lalu saat Pemerintahan Raja Sukjong dari Joseon. Menjalani hidup barunya di zaman Jo...