Menunggu Sinar Bulan Untuk Menyapa
-The Moonlight Comes-.
.
.
"Aku pasti keren kalau memakai baju laki-laki." Jungwon menatap beberapa orang memakai hanbok sutra dengan ukiran bercorak warna kuning itu sempurna sekali, dia juga ingin dan kalau ada ponsel dia pasti sudah berselca ria.
"Kalau kau mau, kita bisa jalan-jalan dengan kau memakai baju pria. Aku akan memberikan tanda pengenal samaran untukmu." Heeseung yang berjalan di sebelah Jungwon begitu prihatin, walaupun dia menikmati kecantikan Jungwon dengan pakaian wanita tapi terlihat jelas bahwa Jungwon tak nyaman dengan pakaian wanita.
"Oh! Kau jadi membawaku ke sungai tempat kau menemukanku, 'kan?" Jungwon sampai berhenti berjalan dan menghadap Heeseung.
"Bagaimana kalau minggu depan?" Heeseung harus memberi kenyataan sedih itu, bahwa dia tidak punya waktu yang tepat untuk pergi sampai minggu depan.
"Lama sekali...." Keluh Heeseung melengkungkan bibirnya ke bawah karena dia merasa semakin gila terlalu lama terdampar di masa lalu.
"Ada beberapa pekerjaan yang akan aku lakukan."
Jungwon memandang Heeseung sedikit kesal, "Aku baca buku sejarah, biasanya anak bangsawan akan mulai dipromosikan atau mulai bekerja ketika dia berusia 20 tahun. Kau tidak sedang membohongiku, 'kan?" Dia tahu Heeseung orang baik tapi bagaimana kalau dia hanya menipu Jungwon membawanya ke sungai itu?
"Ya, kau benar dan beberapa tahun ini aku mulai diberi pekerjaan lebih banyak oleh ayahku, karena umurku sudah 27 tahun."
"EH?!!!!"
Mata Jungwon melotot sampai hampir keluar. Karena Doyoung seumuran dengannya, maka Jungwon pikir Heeseung masih seumuran dia atau beda 1-2 tahun di atasnya. Tapi ternyata Heeseung bahkan lebih tua dari kakaknya, Sunghoon. Sangat tidak dia sangka, karna ya walau terlihat lebih tua dari Doyoung tapi Jungwon kira Heeseung tidak setua itu.
"P-Pantas mereka memanggilmu tuan dengan penuh hormat." Walaupun aslinya Jungwon 18 tahun tapi tetap saja Heeseung jauh lebih tua darinya dan dari kemarin dia memanggil hanya dengan nama.
"Aku harus memanggilmu apa? Tuan? Hyung? Paman?" Jungwon merasa tidak enak karena selama ini berlaku tidak sopan.
Heeseung tersenyum, kemudian berjalan duluan sambil berkata, "Panggil apa saja yang membuatmu nyaman."
Jungwon menunjukan wajah bingungnya, padahal Heeseung sendiri tak mempermasalahkan itu. Heeseung tampak bukan orang yang gila hormat selagi Jungwon masih menghormatinya sebagai manusia.
Seperti sebelumnya Heeseung hanya mengantar sampai pintu samping. Tapi Jungwon tak langsung pergi, dia berbalik menghadap Heeseung dan menatapnya.
"Karna di zaman ini tidak ada ponsel, bagaimana janjian kita?"
"Minggu depan aku akan membawamu ke sungai itu." Heeseung menyaut hanya karena janjian dan selebihnya tidak mengerti.
"Iya, tapi hari apa, jam berapa dan dimana." Jungwon bingung sekali hidup tanpa ponsel dan internet seperti ini.
"Hari selasa, tengah hari aku akan menunggumu disini."
"Hari ini hari apa?" Dia bahkan tak ingat hari dan jam selama disini.
"Hari rabu."
Jungwon mengangguk paham, dia benar-benar harus lebih lama lagi menunggu. Tapi baginya tak masalah, yang penting dia bisa kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moonlight Comes : 달빛이 태양을 위해 와여 (HeeWon)
Fanfic- The Moonlight Comes : 달빛이 태양을 위해 와여 : 月光為太陽而來 - Menolong salah satu muridnya yang tenggelam di Sungai Han malah membuat Jungwon menyeberangi dimensi ke 300 tahun lalu saat Pemerintahan Raja Sukjong dari Joseon. Menjalani hidup barunya di zaman Jo...