Jangan lupa kasih vote dan komennya ya.
Selamat membaca.***
"Haris?" gumam Elmira.
"Nyonya, saya ... saya ingin sedikit meminta waktu Anda. Ada sesuatu hal yang perlu saya bicarakan kepada Anda." Haris berbicara seraya menunduk sungkan.
Elmira melempar pandangannya kepada Reksa. Reksa mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban atas pandangan Elmira yang melontarkan sejuta pertanyaan itu. Dalam hati Elmira juga sedang bertanya-tanya perihal apa Haris ingin bicara padanya.
"Bicaralah," ucap Reksa memberi Elmira ijin.
Elmira mengangguk. "Kita bicara di ruang tengah saja."
Haris memundurkan tubuhnya agar Elmira bisa berjalan mendahuluinya. Setelah Elmira berjalan, kini gantian Reksa-lah yang berjalan melewatinya.
"Tuan, Anda—"
"Ada apa? Apa kau tidak mengijinkanku mendengar pembicaraan kalian? Elmira adalah istriku dan kau adalah orang kepercayaanku. Aku selalu memberitahukan semua hal padamu tapi ternyata kau membalas keterbukaanku dengan segudang rahasia." Setelah mengungkapkan isi hatinya, Reksa pun kembali melangkahkan kakinya menyusul Elmira.
Haris hanya bisa pasrah mengikuti Elmira dan Reksa yang berjalan menuju ruang tengah, tempat biasanya anggota keluarga berkumpul di waktu luang.
Sampai di ruang tengah Elmira dan Reksa sudah duduk di sofa seraya menunggu Haris. Haris berdiri seraya menundukan kepalanya.
"Duduklah," ucap Reksa pada Haris
Haris sedikit menganggukan kepalanya lalu duduk di sofa sama halnya seperti Elmira dan Reksa.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Elmira.
Haris sedikit mengangkat kepalanya. Ia mengedarkan pandangannya kepada Elmira dan juga Reksa. Tiba-tiba saja rasa gugup menyerangnya karena hal akan ia tanyakan adalah termasuk hal yang pribadi.
"Kau ini apa akan hanya diam saja seperti itu dan membuang-buang waktu kami?" ucap Reksa.
"Tidak, Tuan. Saya ... sebenarnya saya ingin menanyakan keberadaan Inti. Sudah lebih dari satu minggu ini saya tidak melihat keberadaan Inti di rumah ini. Apa ... apa Anda sudah memindahkan Inti ke rumah utama?" tanya Haris.
Yang dimaksud Haris rumah utama adalah rumah keluarga Dhanuar yang dihuni oleh ibu Reksa dan dua selir Reksa yang lain. Setelah mengalami masalah yang cukup serius dan belum bisa mereka tangani akhirnya Reksa dan Elmira memutuskan untuk tinggal terpisah dari anggota keluarga yang lain.
Reksa melempar pandangannya ke arah Elmira, setelah itu ia menatap Haris penuh selidik.
"Untuk apa kau mencari Inti?" tanya Elmira.
"Nyonya, Anda mengetahui dengan pasti apa hubungan saya dengan Inti," ucap Haris.
"Yaa ... aku memang tahu itu. Tapi sekarang ini sebagai teman dan saudara yang baik bagi Inti, aku bertanya padamu, untuk apa kau mencari Inti?" tanya Elmira. Kali ini wajahnya sudah berubah serius. Ia juga ingin menengahi masalah yang terjadi pada Inti dan Haris ini. Dalam hatinya ia ingin jika Haris menyesal dan ingin bertanggung jawab atas apa yang dia perbuat pada Inti.
"Sepertinya di sini hanya aku yang tidak tahu apa-apa dengan arah pembicaraan ini," ucap Reksa. Tentu saja ia hanya membual, ucapannya ini semata-mata hanya untuk menggoda Haris dan membuat Haris semakin bersalah dan salah tingkah saja karena sebenarnya ia sudah mengetahui hubungan Haris dengan Inti dari Elmira.
"Maafkan saya, Tuan," ucap Haris.
"Apa kau sudah merasa kehilangan Inti?" tanya Elmira.
"Saya hanya ingin menyelesaikan masalah di antara kami. Untuk itu saya harus menemui Inti," ucap Haris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah untuk Anakku
RomanceDi tengah rasa keputusasaannya karena sang kekasih tak ingin bertanggung jawab atas kehamilannya, Inti Sari dikejutkan oleh tawaran pernikahan dari pria tampan keturunan bangsawan kaya raya bernama Indra Malik Barata. Atas dasar rasa kemanusiaan dan...