Haris bertekad untuk melupakan Inti. Dirinya merasa geram dan kecewa atas penghianatan yang telah mantan kekasihnya itu lakukan terhadap dirinya.
Selama satu minggu ini Haris sudah mencoba menyingkirkan segala macam hal dan benda yang membuat dirinya teringat dengan wanita dari masa lalunya itu. Sudah tidak ada hal di antara dirinya dan wanita itu lagi.
Haris melangkah keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan. Pagi seperti ini majikannya pasti sedang menyantap sarapan mereka di ruang makan.
"Kau tahu, aku iri sekali kepada Inti. Setelah pesta pernikahannya waktu itu suaminya mengajaknya berbulan madu di Swiss. Bukankah itu sangat menyenangkan?!"
"Kau tahu dari mana? Apa kau mengada-ngada?"
"Kemarin aku tidak sengaja bertemu dengan adik dari suaminya. Dia mengatakan bahwa saat ini mereka sedang berada di Swiss," ucap Elmira.
"Kau juga ingin pergi ke Swiss?" tanya Reksa.
"Aku terserah padamu saja yang penting kita pergi berlibur, tapi mana bisa kita pergi berlibur?! Kau kan sekarang ini harus menjadi suami siaga karena dua selirmu sedang hamil besar," ucap Elmira.
"Kita bisa pergi sebentar jika kau menginginkannya."
Haris menajamkan telinganya saat kedua majikannya ini berbincang di sela-sela makan mereka. Haris mendengus saat mengetahui bahwa saat ini Inti sedang pergi berbulan madu. Rupanya mantan kekasihnya itu sangat bahagia dengan kehidupannya saat ini. Sedangkan dirinya? Ia pun tertawa getir karena saat ini dirinya malah menjadi pria yang menyedihkan setelah dicampakkan oleh Inti.
"Tentu saja kau sangat bahagia. Kau memiliki tangkapan yang besar kali ini." Guman Haris seraya mendengkus. Dirinya tidak mengira jika Inti benar-benar wanita yang pandai dan licik.
Haris berjalan semakin mendekati ruang makan untuk menyapa kedua majikannya itu.
Elmira dan Reksa menghentikan percakapan mereka ketika mereka menyadari kedatangan Haris.
"Selamat pagi, Tuan, Nyonya," sapa Haris.
"Haris sudah datang, aku akan berangkat sekarang." Reksa berdiri dari tempat duduknya diikuti oleh Elmira.
"Aku pergi dulu." Reksa berjalan keluar rumah dengan diikuti oleh Haris.
Haris membukakan pintu mobil untuk Reksa, setelah itu dirinya duduk di belakang kemudi untuk segera mengemudikan mobilnya.
***
Indra dan Inti tiba kembali ke tanah air hari ini. Satu minggu sudah mereka menikmati masa bulan madu mereka di Swiss, kini mereka sudah harus kembali karena Indra juga masih memiliki banyak pekerjaan yang tidak bisa diabaikan.
Sampai rumah Indra langsung memeluk tubuh Kaluna yang menyambut kepulangannya di teras depan.
"Aku merindukan Ibu," ucap Indra.
"Ibu pikir kau sudah tidak lagi mengingat Ibumu ini," sahut Kaluna.
"Ibu ini bisa saja," ucap Indra.
Inti menyunggingkan senyumannya untuk menyapa ibu mertuanya itu, tapi sayangnya tidak ada balasan apapun dari ibu mertuanya.
"Ibu tidak bertanya padaku mengenai perjalananku? Biasanya Ibu selalu menanyakan akan hal itu padaku sewaktu aku bepergian bukan?!" Indra memicing menatap Kaluna.
"Tanpa Ibu bertanya, Ibu sudah tahu jawabannya. Pasti sangat menyenangkan bukan?!" ucap Kaluna.
Indra tersenyum mendengar ucapan ibunya itu.
"Kau beristirahatlah, Ibu akan meminta pelayan untuk membuatkan teh untukmu."
"Baiklah. Aku dan Inti akan ke kamar," ucap Indra. Ia lalu menggandeng tangan Inti untuk membawa istrinya itu memasuki kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah untuk Anakku
RomanceDi tengah rasa keputusasaannya karena sang kekasih tak ingin bertanggung jawab atas kehamilannya, Inti Sari dikejutkan oleh tawaran pernikahan dari pria tampan keturunan bangsawan kaya raya bernama Indra Malik Barata. Atas dasar rasa kemanusiaan dan...