Hari pesta pernikahan Indra dengan Inti telah tiba. Pesta perayaan digelar di hotel milik Indra. Para tamu sudah banyak yang berdatangan, tentunya mereka bukan dari kalangan yang sembarangan.
"Tampilkan senyumanmu pada para tamu, Aruna," bisik Kaluna pada putri bungsunya ini.
"Aku tidak menyukai pesta ini, Ibu. Sampai sekarang aku masih tidak habis pikir bagaimana Kakak bisa menikahi wanita biasa seperti ini. Lihat, bahkan Kakak juga menggelar acara mewah untuk wanita itu," gerutu Aruna.
"Pelankan sedikit suaramu. Jangan sampai ada orang luar yang mendengar ucapanmu itu. Meskipun kita tidak menyukai wanita itu, itu bukan berarti jika kita harus menjelekan dirinya di hadapan umum. Itu sama saja kita mencemarkan nama baik keluarga kita sendiri, Aruna."
"Lalu bagaimana jika para tamu bertannya tentang asal usul wanita itu, Ibu?" tanya Aruna panik.
"Iya, kau benar juga. Ibu melupakan hal sepenting itu," ucap Kaluna.
"Nyonya Kaluna Barata." Sapa seorang wanita dan seorang pria yang kini sudah berdiri di hadapan Kaluna.
"Nyonya dan Tuan Alex, selamat datang. Senang bisa bertemu dengan Anda." Kaluna menyapa kedua tamunya itu.
"Di mana pengantinnya?"
"Mereka belum keluar. Silakan duduk, mungkin sebentar lagi mereka akan keluar," sahut Kaluna.
"Kalau begitu saya permisi."
Kaluna tersenyum mengiringi kepergian dua tamunya itu.
Di luar tempat acara, Elmira datang bersama Indra, Shaka dan juga Ibu Yasinta. Kemarin begitu Elmira memberi kabar tentang acara pernikahan Inti pada Yasinta, ibu mertuanya ini langsung saja ingin ikut menghadiri acara. Reksa dan Elmira sengaja tidak mengajak Haris, karena mereka tidak ingin melihat Haris semakin hancur. Mereka lalu berjalan memasuki tempat acara yang sudah dihias dengan berbagai bunga dan hiasan lainnya.
"Acaranya sangat mewah. Beruntung sekali Inti mendapatkan suami seperti Tuan Indra," ucap Yasinta. Dirinya mengatakan hal itu lantaran dirinya tidak tahu menahu soal hubungan Inti dengan Haris ataupun hubungan Inti dengan Indra yang sebenarnya.
"Iya, Ibu. Pesta ini sangat meriah," sahut Elmira.
"Aku juga bisa membuatkan pesta seperti ini untukmu. Bahkan lebih mewah dan meriah dari pesta ini," ucap Reksa yang tidak ingin kalah dari Indra. Dulunya dirinya dan Indra adalah teman baik, tapi semenjak dirinya mengetahui bahwa Indra ternyata mencintai istrinya, ia merasa sangat marah dan tidak ingin lagi memiliki urusan apapun dengan Indra.
"Kau cemburu, hem?!" goda Elmira.
Sampai di dalam mereka langsung dipersilakan menduduki kursi yang masih kosong oleh para pelayan. Baru saja mereka duduk, seorang pembawa acara memberitahu jika sepasang pengantin akan memasuki tempat acara. Semua orang yang ada di sana sontak memfokuskan pandangan mereka menuju ke arah pintu.
Dua orang perempuan berjalan mendahului Indra dan Inti untuk menaburkan bunga mawar merah. Setelah itu barulah disusul oleh Inti yang menggandeng lengan Indra. Di belakang mereka juga masih ada beberapa orang yang berbaris untuk menebarkan runtuhan bunga mawar. Mereka berjalan dengan iringan lantunan musik.
Indra dan Inti terus saja tersenyum saat berjalan menuju ke arah pelaminan. Inti tersenyum saat tatapan matanya menangkap sesosok wanita yang ia cari. Ia sedikit melambaikan tangannya kepada wanita itu.
Elmira melambaikan tangannya ke arah Inti seraya tersenyum lebar. "Inti sangat cantik. Aku bahkan sampai tidak bisa mengenalinya," ucap Elmira.
"Iya, kau benar, El. Inti terlihat sangat cantik," sahut Yasinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah untuk Anakku
RomanceDi tengah rasa keputusasaannya karena sang kekasih tak ingin bertanggung jawab atas kehamilannya, Inti Sari dikejutkan oleh tawaran pernikahan dari pria tampan keturunan bangsawan kaya raya bernama Indra Malik Barata. Atas dasar rasa kemanusiaan dan...