Bab 21 - Perdamaian Singkat. (Volume 4). (Sedang Direvisi).

678 36 158
                                    

22 April 2028

Lokasi Tmurs, Kota Laikfof, istana negara.

Jam 21.03

Kerajaan Tmurs adalah salah satu kekuatan utama di pulau yang terletak di barat laut Kahsjag, negara ini mayoritas dihuni elf, namun sekarang sedang babak belur melawan Kahsjag.

Di dalam sebuah istana yang dikelilingi alam yang indah seperti fauna, seorang wanita elf yang kelihatan berusia akhir remaja yang memiliki rambut dan mata ungu sedang marah-marah kepada duta besar Ziurfa dan Hegma. "Raaaagwoook!!!!! Faaio!!!!!!! Kalian mengatakan tidak jadi menyerang Kahsjag!!!?".

"Ya, Ratu Eygah." Balas Ragwok dengan berat hati. "Maaf.".

"Maaf." Balas Faio dengan takut.

Eygah meninju pegangan kursinya dengan marah. "Kalian penghianat!!! Bilang itu juga di hadapan muka pemimpin kalian!! Padahal sudah berjanji dan seharusnya sekarang kita menyerang berbagai arah! Kalian seharusnya sekarang masuk ke wilayah mereka dan bukan berdamai.".

Seorang pangeran elf berusia 14 tahun yang memiliki warna mata, alis, dan rambut yang sama dengan Eygah maju dan menampar kedua duta besar itu. "Ini semua salah kalian!! Karena kalian kami tamat! Berani-beraninya kalian melanggar janji!! Mahluk hidup pendek.".

Faio yang kepalanya sedikit bergerak ke kanan akibat tamparan sang pangeran segera melihat kedua keluarga kerajaan dengan gelap. "Salah kami? Salah kami katamu? Jangan bercanda!!! Ratu Eygah dan Pangeran Gautz!!!".

Teriakan duta besar Hegma membuat kedua keluarga kerajaan terkejut.

Ragwok yang sudah tidak tahan sekarang mengeluarkan seluruh emosinya. "Menghianati kalian?! Kalian pikir kami ingin sekali menghianati kalian dan menambah masalah?!! Itu bodoh!! Semua ini tidak akan terjadi jika negara yang dipimpin oleh kalian tidak melakukan perbudakkan dan bisa membedakan yang mana mahluk hidup dan barang!!!!" Dan dia memegang dadanya karena merasa sakit hati dihina sebagai mahluk dengan hidup pendek. "Hidup pendek!!!? Hidup pendek katamu?!! Tidak! Fakta bahwa kami dari dulu berbicara sopan, sedangkan kalian membalas tidak sopan sudah membuktikan bahwa kalian telah menyamai diri kalian dengan hewan yang tidak punya aturan tata keramah!!! Emang apa salahnya menjadi mahluk hidup pendek?!!! Hidup 80 tahun saja kami sudah bersyukur! Hidup pendek saja kami bisa bahagia! Hidup pendek saja kami bisa melakukan perubahan besar!! Kami yang hidup pendek saja bisa hebat belajar mata pelajaran menghitung!! Buktinya saja ada yang hidup ratusan tahun tapi tetap bodoh dalam pelajaran menghitung dan ada yang tidak bahagia!!! Masing-masing memiliki kekurangan, kelebihan masing-masing daan sejarah sudah berkali-kali membuktikan itu!! Apakah kalian terlalu buta untuk melihat itu, dasar bodooooh!!?!!!!".

Kata-kata pedas tidak terduga itu membuat kedua keluarga kerajaan sudah mau mencapai batas.

Ragwok perlahan mulai tenang. "Emang apa salahnya hidup saling berdampingan tanpa perlu rasis? Apa salahnya jika kulit itu berwarna coklat, hitam? Itu juga bukan racun yang akan membunuh kalian. Lihatlah diri kalian sendiri, kalian tidak saling merendahkan satu sama lain meski punya kekurangan tersendiri, kalian hidup bersama tanpa rasis dan merasakan perdamaian.".

Keluarga kerajaan tidak bisa menjawab dan sekarang mereka terlihat sulit ditebak.

Faio menghela nafas dan dia perlahan mulai tenang tanpa rasa takut, dia sekarang hanya melihat tatapan ratu yang sangat tajam, yaitu tatapan egois. "Itu saja yang ingin kami sampaikan mengenai masalah perjanjian, maaf atas ketidaksopanan barusan.".

Faio dan Ragwok berjalan menuju pintu keluar.

Eygah yang sudah menunjukkan aura dan tatapan membunuh masih terus melihat kedua diplomat itu. "Setidaknya katakan siapa pasukan hitam itu." Dia mulai berdiri. Dia tidak yakin itu milik Ziurfa mengingat berbagai fakta. "Saking sangat berpengaruhnya kehadiran mereka, membuat pasukan Kahsjag menarik hampir semua orang-orang terbaiknya.".

(Bukan Nihonkoku Shoukan) Prototipe 8 Negara Dipindahkan Ke Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang