13 November 2031
Lokasi Hurruī, Kota Hur, Bandara Hur.
Jam 00.02
Ehuű baru menyadari sesuatu, yaitu kebohongan yang ada di depannya bahwa dunia luar Ahazone musnah. Perasaan rumit dia rasakan. "Ceritanya semua itu bohong?" Ujarnya yang mana suara kosongnya itu dapat dipahami mereka yang ada di pesawat Mantan 130 Hurruī. Saat turun, dia dibawa dan dia hanya bisa diam karena terlalu banyak pikiran saat sedang mencernah semua yang dia alami, termasuk peradaban luar Ahazone yang terlalu berbeda dan maju. Selain itu, rasa penasarannya yang tinggi membuatnya secara insting memutuskan untuk tidak pulang ke Ahazone, apalagi negaranya yang telah menghianatinya. Meskipun begitu, dia tetap berpihak pada akal sehatnya yang selalu dia gunakan dan masih terus mengamati situasi. Saat sampai, dia dibawa ke laboratorium yang dijaga ketat oleh militer mulai dari angkatan darat, udara, laut.
"Namaku YIepii, pemimpin lab ini," YIepii menggelengkan kepalanya 1 kali dan mengangguk 1 kali sebagai tanda minta maaf. "Wahai orang dari Ahazone, negaramu dulu bersahabat dengan negara kami, kami memohon bantuan Anda."
Ehuű kembali teringat tanggung jawabnya. "Aku akan bertanggung jawab," akan tetapi dia tetap waspada. "Aku akan diinterogasi dulu?"
"Ya," jawab YIepii yang tidak enak karena tamunya tidak nyaman. "Mohon kerja samanya. Selamat datang di laboratorium UmuP."
Ehuű dibawa masuk dan diinterogasi dan perlu 7 jam kemudian baru dia keluar dan dibawa ke kamarnya. "Aku mau tidur," karena tidak tahan, tanpa melihat sekeliling, dia tidur di kasur dan bangun saat jam 18.22. "Ahaaag!!" Dia terbangun dan kecewa karena semua ini bukan mimpi.
"Tuan Ehuű, saatnya bekerja."
Beberapa saat kemudian, Ehuű keluar dari kamar dan masuk ke ruang kerja di mana para ilmuwan dari negara tuan rumah dan semua peralatan laboratorium berada.
"Dia orangnya?"
Ehuű tampak sangat penasaran karena hampir semua di ruangan sangat asing baginya. "Teknologi laboratorium macam apa ini?"
"Hehe! Canggih, bukan?!"
"Ini....surga para ilmuwan Ahazone," Ehuű diajak berkeliling dan diperkenalkan padanya hal-hal asing termasuk cara kerjanya. "Takdir ada baiknya padaku," dia jadi lupa kejadian buruk yang dia alami. "Ðlif?" Kenangan buruk menyelimutinya.
Ðlif dengan lemas bangun. "Ehuű?"
"Apa yang kalian akan lakukan padanya?!!!!" Tanya Ehuű yang sangat emosi.
"Kami sangat paham, kami sudah mendengar semuanya. Tetapi....kami yang sangat kasihan ini tidak punya pilihan."
"Kumohon.....tahanlah lebih lama lagi....ini akan berakhir dan kalian berdua bisa tinggal di negara kami."
"Tuan, kumohon...... 1 orang tak sebanding dengan dunia."
Semua orang di sekitar menundukkan kepala sambil mengulurkan kedua tangan ke depan sebagai tanda mohon kepara Ehuű.
"Mengapa mereka tidak membuka segel ingatan yang ada di kepalaku?" Pikir Ehuű yang mendapatkan kesimpulan 4 detik kemudian. "Mereka tidak mau ambil resiko kehilangan ingatanku? Mustahil......peradaban mereka berada di luar akal sehat, sebenarnya apa yang mereka rencanakan?" Pikirnya yang kemudian frustasi karena banyak pikiran. "Tidak perlu sampai sejauh itu. Mati atau tidak, hanya ini yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan dunia."
"Anda yang paling berpengalaman dalam menangani monster-monster itu, mohon bantuannya."
Ehuű membaca semua buku tentang penelitian yang keluar dan dia lakukan itu dalam waktu 3 jam saja berkat bakatnya yang mana dia hanya perlu membuka 1 halaman buku saja dan membaca isinya dalam waktu 3 detik saja. "Kemajuan menakjubkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan Nihonkoku Shoukan) Prototipe 8 Negara Dipindahkan Ke Dunia Lain
FantasySelamat datang di prototipe 8 Negara Dipindahkan Ke Dunia Lain. Diharapkan dapat dijadikan anime, mohon dukungannya. Suatu ketika tiba-tiba 8 negara, yaitu Indonesia, Vietnam, Filipina, Brunei, Timor Leste, Singapura, Papua Nugini, Malaysia mengalam...