(Bukan Nihonkoku Shoukan) Prototipe 8 Negara Dipindahkan Ke Dunia Lain

Bab 8 - Keterlibatan Luar Negeri Pertama. (Volume 2). (Sedang Direvisi).

(Semua adegan buruk di novel ini seperti kasar dan adegan tidak baik jangan ditiru. Demi kalian dan orang lain, pakailah akal sehat dan berpihaklah pada akal sehat kalian daripada adegan buruknya seperti kata kasar dan adegan tidak baik meski kelihatan keren).

10 Maret 2028

Sebuah daratan fiksi yang indah terlihat dari langit.

Jaeger 2 melihat lautan yang berwarna ungu karena tanaman bawah laut fiksi dari dunia ini yang tidak berbahaya. Selain itu, matanya yang dipenuhi rasa penasaran memandang daratan yang punya tanah berwarna campur merah, ungu, hijau tua tak seperti tanah coklat di bumi. "Daratan dunia lain dalam visual! Aku sudah tidak sabar! Baiklah semuanya, usahakan jangan sampai rasa penasaran dan hal berlebihan menghilangkan profesionalitas kita semua," fokusnya seketika semakin terlalu terganggu, daratan di depannya dipenuhi berbagai hal fiksi dalam bentuknya baik tanah, pohon, rumah, pantai, gunung, bukit, dll. Belum lagi, warna langit biru yang tidak ada di daerah langit ungu yang baru dimasuki. "Di daerah asing ini, warna langit sering berubah sesuai urutan warna pelangi dari atas. Warna merah adalah setelahnya. Malam pun nanti akan tiba, warna itu akan tercampur bersama warna malam yang gelap. Fenomena dunia lain sungguh sesuatu," pikirnya berusaha tetap mengabaikan sakit kepala berlebihan dan minum teh hangat telah membantu meringankan pikirannya. "Tenaga, rasa terbiasa, kesabaran tambahan diperlukan bagi penggambar, mereka akan perlu lebih banyak waktu untuk menggambar sekelas pohon di daerah ini dibandingkan po-pohon di bu-bumi," pikirnya dengan sulit percaya, berusaha terus meyakinkan bahwa semua ini adalah mimpi terpanjang dalam hidupnya.

"Percaya kata-kataku, kawan. Hari ini rasa penasaran akan mengalahkan profesionalitas dan mungkin hal berlebihan lainnya juga. Pemandangan dunia fiksi akan membuat kita kelihatan atau memang kehilangan profesionalitas kita, rasa penasaran, serta lainnya tidak bisa dibendung karena ini adalah rasa penasaran dan lainnya yang tidak pernah dirasakan sebelumnya karena level berbeda. Tidak peduli seberapa kita berusaha untuk menjaga profesionalitas, kita hanyalah manusia yang punya batasan." Balas kopilot Hornet 1 dengan bijak.

Setelah sadar dari lamunannya setelah Jaeger 2 berkata-kata, pilot Hornet 1 segera melakukan tugas sesuai rencana. "Hornet 2 pergi ke timur. Hornet 3 ke barat. Hornet 4 ke selatan. Hornet 5 jelajahi lautan dekat pantai. Hornet 6 dan 7 jaga KC-30A dan G550. Setelah semuanya selesai, ketemu di lokasi yang akan menjadi panggung kita, jelas?".

"Baiklah, dimengerti." Balas pilot Hornet 5 sambil melihat sekeliling dengan rasa tidak sabar.

"Jelas seperti biasa." Balas pilot Hornet 6 dengan sangat bersemangat.

5 pesawat tempur mulai berpencar. Sedangkan KC-30A dan G550 CAEW dijaga ketat oleh 2 F-16.

Beberapa saat kemudian.

Dengan mulut ternganga, pilot Hornet 3 melihat keindahan dunia yang ada di dalam cerita dongeng dengan mata dan kepalanya sendiri. "Aku menemukan pelabuhan di sini. Wow, tempat ini indah sekali. Aku mendapatkan beberapa kontak di radar, a-a-aktivitas penerbangan dan ada yang ukuran sangat kecil, sangat....sangatlah kecil.".

Setelah mengetahui ada topik menarik, pilot Hornet 1 segera menghubungi rekannya itu. "Hornet 3, laporan.".

Masih dalam keadaan fokus terhadap pemandangan di sekitar, pilot Hornet 3 mengabaikan Hornet 1 dan tidak mendengarkannya. "Lihatlah tempat-tempat ini, gunung-gunung, tempat lainnya sama persis dalam cerita fiksi...." dia berkata dengan penuh ketakjuban atas mukjizat yang ada didepannya, namun secara tidak sadar dia telah menjawab pertanyaan yang ada didalam pikiran Hornet 1. "Formasi gunung dan alam di sini tidak seperti bumi.".

"Aku menemukan perbukitan....gunung besar dengan banyak lubang berbagai ukuran yang di dalamnya ada semacam cahaya biru, ada rumah itu....itu! A-Aku kehilangan kata-kata. Pesawatku bahkan pasti bisa terbang melewati celah itu." Balas pilot Hornet 2 dengan mata membesar.