-Cherry POV-
Alarm di HP Cherry berbunyi seperti biasa tepat pukul 6 pagi, tanda agar Cherry harus cepat bangun agar tidak terlambat masuk sekolah.
Karena Cherry masih belum terbiasa dengan status barunya, akhirnya Cherry membuat permintaan kepada suaminya agar mereka tidur terpisah dulu, sampai dia merasa nyaman dan terbiasa. Dia tidak bisa memintanya untuk tidur di kamar yang berbeda karena tidak akan dibolehkan oleh kakek dan neneknya, jadi terpaksa Cherry meminta suaminya sementara untuk tidur di sofa.
Dan karena Cherry yang masih belum terbiasa itu, jadwal bangun tidurnya pun masih tetap sama seperti jadwal biasanya. Cherry belum berpikiran untuk melayani suaminya, seperti menyiapkan pakaian kerjanya atau menyiapkan sarapannya.
Setelah mematikan alarm yang cukup lama berbunyi, Cherry langsung menuju kamar mandi, selesai mandi dan berganti pakaian seragam serta memoleskan make up tipisnya, Cherry siap sarapan dan berangkat.
"Lho kok udah pada rapi semua? Aku yang kesiangan apa semua yang kepagian?" Tanya Cherry saat melihat semua orang sidah berkumpul di meja makan
"Kitanya aja kok yang kepagian" jawab Rhey
"Ayo sini sarapan" ajak neneknya
Acara sarapanpun berlangsung singkat karena Cherry harus segera berangkat karena jam sudah mepet
"Mi Bi Cherry berangkat dulu ya"
"Kok cuma Mimi sama Abi yang dipamitin, suami kamu engga?" Neneknya mengingatkan
"Toh kak Rhey juga mau keluar, ngapain Cherry pamitan"
"Ya kan tetep pamit donk sayang"
"Issh...iya iya. Kak Cherry berangkat dulu ya"
"Salim Cherry" lagi-lagi neneknya mengingatkan
"Ish..." dengan sedikit cemberut Cherry mencium punggung tangan suaminya untuk berpamitan, Rhey merasa gemas melihat tingkahnya
"Aku anterin sekalian yuk, kebetulan kita searah" tawar Rhey
Tidak perlu menjawabnya, kini Cherry sudah ada di dalam mobil milik Rhey. Sepanjang perjalanan Cherry mencoba memulai obrolan tapi bingung mau dimulai dari manaq
"Habis anterin kamu aku mau langsung ke kafe buat kroscek laporan minggu kemarin, habis itu aku mau ke tempat kerja aku yang baru buat perkenalan" tanpa ditanya Rhey memberi tau jadwalnya ke Cherry
"Ish...siapa yang tanya" jawab Cherry sambil ber "ooo...." di dalam hatinya
"Itu di atas kepala kamu banyak banget pertanyaannya" goda Rhey
"Tempat kerja aku dimana, nanti aja aku kasih taunya"
"Hheeemmm...."
Tidak lama mereka sampai di depan pintu gerbang sekolah, masih kurang 30 menit lagi sebelum bel sekolah berbunyi. Saat Cherry mau melepaskan sabuk pengamannya, Rhey tiba-tiba membantu melepaskannya. Cherry yang kaget langsung mematung dan tidak bisa bergerak, jantungnya berdegub kencang, perutnya terasa diaduk-aduk, dan dia merasa mukanya bersemu merah. Karena Cherry masih belum bergerak, Rhey menggoyang pundak Cherry untuk menyadarkannya
"Udah selesai sayang, kamu ga mau masuk sekolah?"
"Ah....ma...makasih kak, Cherry masuk sekolah dulu ya" dengan wajah masih bersemu merah Cherry keluar dari mobil tanpa menoleh ke arah Rhey dan sedikit berlari memasuki gerbang sekolahnya dan langsung menuju toilet wanita untuk mengecek ekspresi wajahnya saat ini.
"Apa-apaan gue ini, masa digituin aja jantung gue udah kayak mau copot aja, kenapa juga nie muka pake acara memerah segala" Cherry bicara sendiri sambil memegangi dada untuk menenangkan jantungnya, setelah merasa tenang Cherry keluar toilet dan menuju kelasnya.
Baru juga dia duduk, Sisca yang masuk dengan suara menggelegar memanggil namanya
"Cherrysya Handoto..." lalu berlari menghampiri
"Ssssttttt.....berisik loe, awas kalo loe ampe bikin pengumuman pake toak loe itu ya!" Cherry memperingati Sisca agar merahasiakan pernikahannya dari teman-teman sekolah yang lainnya
"GeEr amat sih loe, gue cuma mau kasih info kalo ada guru olah raga baru, ganteng banget"
Cherry yang tidak banyak bereaksi membuat Sisca sebal
"Terus kapan loe mau cerita?"
"Iya entar jam istirahat aja"Saat jam istirahat tiba, Cherry mencari tempat yang sepi untuk menceritakan semua kejadian yamg dia alami kemarin lusa.
"Jadi loe udah nikah tapi belum jebol?"
"Ssstt...pelanin suara loe!"
"Eh...sawry! Lha rugi amat udah sah tapi belum jebol, gue aja seminggu bisa 2-3 kali disodok ama Ewing"
"Ya kalo itu elo nya aja yang kedoyanan"
"Ya gimana enak tau! Loe coba deh, pasti loe bakalan nagih-nagih"
"Emang enak banget ya? Gue biasanya cm ngewe doank sih"
"Lha itu rugi banget loe, udah sah masa loe masih mau ngewe sendiri aja!"
Tanpa sepengetahuan mereka berdua, ada seseorang yang mendengarkan pembicaraan mereka dari dalam ruangan penyimpanan alat-alat olah raga.
"Ooo...jadi selama ini Cherry hobinya solo juga" sambil tertawa kecil Rhey mulai memikirkan siasat liciknya,
Ya...hari ini Rhey resmi memulai pekerjaannya sebagai guru olah raga di mana Cherry bersekolah, dan yang tanpa sengaja mencuri dengar pembicaraan Cherry dan Sisca adalah Rhey.
Hari ini berlalu terasa sedikit agak lama, jam sekolah akhirnya selesai. Cherry yang merasa bosan mengajak Sisca untuk mampir ke kafe langganan mereka yang ternyata milik suaminya.
Sebelum mereka berangkat kesana, Cherry mengirim pesan kepada suaminya memberi tahunya kalau dia akan ke kafenya sekarang.To Kak Rhey
- kak, aku sama Sisca mau ke kafe nih sekarang. Kakak masih ada disna kah?Agak lama Cherry menunggu balasan pesannya, lalu "Ting"
From Kak Rhey
- sorry sayang, aku masih belum selesai dsni. Kamu kesana duluan ya nanti aku nyusul. Pulangnya tungguin aku dsna, jgn pulang dulu!To Kak Rhey
- iye iye...."Sayang sekali, kali ini loe belum beruntung buat ketemu lakik gue"
"Emang lakik loe lagi dimana?"
"Tadi katanya hari ini dia udah mulai kerja di tempat baru, mungkin masih proses perkenalan jadi ga bisa seenaknya"
"Udah jadi boss kafe, masa masih kerja kantoran, serakah amat sih lakik loe!"
"Yeee....sirik amat loe, kan duitnya buat nyenengin gue bini nya. Makanya cari cowok tuh yang banyak duit, jangan cuma mau di sodok aja loe"
"Enak aja loe, lakik gue juga punya banyak duit kali"
"Iye iye percaya, boss rental PS, hahahaha....."
"Ish...."
Cherry dan Sisca sudah berada di kafe cukup lama, tapi Rhey belum juga datang. Sampai pacar Sisca datang dan ikut ngobrol cukup lamapun, Rhey juga belum datang, akhirnya Sisca dan Ewing berpamitan dulu.
Tinggal Cherry masih di meja yang sama saat dia datang tadi, karena pegawai sebelumnya sudah diberitahu kalau Cherry adalah istri bossnya, jadi tidak ada yang mengganggu Cherry selain menanyakan apakah Cherry perlu bantuan.
Cherry yang mengantuk karena terlalu lama menunggu, akhirnya tidak betah menahan kantuk, menundukkan kepala dan menopangnya dengan lengan dan memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife (Slow Update)
RomanceMaaf kalo di tiap partnya ada adegan 21+ nya, yang ga suka minggir aja dulu. Semua cerita hanya fiktif dan pure karangan author, apabila ada kesamaan karakter ataupun cerita mohon dimaafkan, kemungkinan author mendapat inspirasi dari itu. Cerita men...