4

6.4K 103 0
                                    

Hari pernikahan yang ditunggu Rhey akhirnya tiba, meskipun pernikahan ini harus dirahasiakan dari sang mempelai wanitanya, bahkan calon istrinya itu belum mengenalnya atau bahkan dia lupa siapa namanya.
Semua persiapan pernikahan di handle langsung oleh ibu Rhey, dan tentu saja ibunya mempersiapkannya dengan sangat antusias dan bahagia.
Mulai dari dekor, MUA, souvenir sampai hal paling kecilpun tidak luput oleh ibunya Rhey. Mereka merekrut WO hanya agar pengerjaannya lebih mudah saja, tapi tetap saja ibunya tidak bisa lepas tangan begitu saja.
Orang tua Rhey memilih hari pertama dimana Cherry masuk sekolah setelah duduk di bangku kelas 3 SMA, kebetulan saat itu tepat akhir pekan dan kebetulan juga hari Seninnya Rhey juga akan langsung mengajar di sekolah yang sama dimana Cherry bersekolah, jadi mereka bisa berangkat sama-sama ke sekolah.
Saat semua persiapan sudah selesai, Cherry yang mungkin sedang dirias dengan bertanya-tanya ada apa ini sebenarnya.
Rhey yang tegang karena harus menghafal sumpah janji sucinya dihadapan para wali dan tamu undangan. Setelah dia berhasil mengucapkan janji suci yang sudah dikomat-kamitkannya sedari tadi dengan sekali ucap, perasaan lega dan bahagia akhirnya memenuhi dadanya, keningnya berkeringat, dan ada perasaan menggelitik diperutnya yang tidak bisa dijelaskan.
"Terima kasih ya Nak Rhey, sudah mau menikahi cucu kakek" ucap kakek Cherry sambil menggenggam tangan Rhey
Setelah janji suci diucapkan, saatnya pengantin wanitanya dipanggil keluar untuk menemui pengantin lelaki yang sudah sah menjadi suaminya, tapi tanda kemunculan istrinya ini belum terlihat
"Apa Cherry marah ya terus kabur ga mau nikah sama gue?" Tanya Rhey dalam hatinya
"Kamu tenang saja sayang, wajar kalau Cherry syok karena dia ga tau rencana pernikahan ini, mungkin dia butuh waktu untuk berfikir sejenak" ucap ibunya menenangkan
"Iya Mah" jawabnya singkat, saking tegangnya
Rhey kembali tegang karena dia takut kalau Cherry benar-benar kabur, tak lama saat Rhey berkecamuk dengan pikirannya tiba-tiba tamu yang hadir mulai ramai. Rhey berpikir "Apapun keputusannya gue terima, kalaupun Cherry kabur dan ga mau nikah sama gue juga gapapa"
Saat Rhey melihat ke arah suara berisik tamu, dengan refleks Rhey bangkit dari kursinya dan memandang tanpa berkedip ke arah itu.

 Rhey berpikir "Apapun keputusannya gue terima, kalaupun Cherry kabur dan ga mau nikah sama gue juga gapapa"Saat Rhey melihat ke arah suara berisik tamu, dengan refleks Rhey bangkit dari kursinya dan memandang tanpa berkedip ke arah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rhey melihat gadisnya yang kini sudah sah menjadi istrinya itu sangat cantik, walaupun biasanya juga sudah cantik tapi ini cantiknya berlipat-lipat.
Rhey tidak berkedip sama sekali mengikuti pergerakan istri yang hendak menghampirinya, bibirnya tanpa sadar membentuk senyum lebar bahkan bisa sampai menyentuh telinganya, karena saking bahagianya.
"Akhirnya hari ini tiba, akhirnya aku bisa memilikimu seutuhnya, eh belum, gue belum merawanin dia" sempat-sempatnya Rhey membatin seperti itu disaat seperti ini.
Sesampainya di pelaminan, kakeknya menggenggam tangan Rhey dan sambil menahan tangisnya kakeknya berkata
"Sekarang Cherry sepenuhnya menjadi tanggung jawab Nak Rhey, tolong jaga dan sayangi sepenuh hati ya Nak Rhey"
"Pasti Bi"
Kakeknya mengulurkan tangan Cherry agar bisa digenggam Rhey.
Rhey dengan senang hati menerima tangan itu dan menggenggam eratnya.

My Little Wife (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang