Rhey dan Cherry pergi keluar rumah untuk jalan-jalan sekalian makan malam bersama keluarga di rumah orang tua Rhey, sebelum itu mereka menjemput Lily, Nenek dan Kakek untuk pergi bersama. Selama perjalanan mereka mendengarkan cerita Lily tentang kegiatannya selama di playgroup, Cherry juga meminta maaf pada Lily karena harus menitipkannya pada Nenek dan Kakek buyutnya dan jarang bersama dengannya bahkan semenjak dia kecil. Namun sebelum suasana berubah menjadi murung, Rhey mencoba mengalihkan topik pembicaraannya
"Lily sayang, Lily hari ini mau makan apa? Nanti Papa belikan, apapun yang Lily mau"
"Semuanya yang Lily mau?"
"Iya semua yang Lily mau juga boleh"
"Eemm....apa yaaahhh? Apa yah Mah?"
"Kok tanya Mama, Lily pengennya apa?" Sahut Cherry gemas melihat tingkah anak perempuannya itu
"Ama sama Abi pengen apa?"
"Ama sama Abi terserah Lily aja"
"Eemm...apa yah Pah? Lily bingung, kalo adek mau apa yah Mah?"
"Kalo adeknya Lily mau nya susu, kan bolehnya cuma minum susu"
"Ooww...Kalo Papa maunya apa?"
"Eemm...Kalo ice cream gimana?"
"Ice cream?"
"Iya ice cream, Lily ga mau ice cream?"
"Boleh Mah?"
"Boleh sayang, tapi secukupnya ya"
"Okeh Pah, kalo gitu Lily mau ice cream"
"Okey Sayang"
Mereka semua pun tertawa melihat tingkah laku Lily yang lucu dan menggemaskan.
Mereka mampir untuk jalan-jalan di salah satu Mall dekat rumah orang tua Rhey, karena rencana makan malam mereka dialihkan tempat jadi sekalian saja Rhey memesan tempat makan di dalam mall tersebut.
Lily dan kedua adik kembarnya yang lelah sudah tertidur lelap di masing-masing stroler mereka, sedangkan para orang tua sibuk melahap makan malam sambil bercengkerama dan berdiskusi ini itu. Rhey juga menyinggung tentang rumah baru untuk mereka tinggali, Cherry yang awalnya keberatan akhirnya luluh juga setelah Rhey menjelaskan alasannya mengapa dia harus membeli rumah lagi. Rhey ingin membeli rumah lagi yang lebih besar, agar Nenek dan Kakek Cherry bisa sekalian tinggal bersama mereka, lokasinya juga tidak jauh dari kediaman orang tua Rhey. Acara makan malam selesai dan mereka kembali ke rumah masing-masing, namun seperti biasanya Rhey dan Cherry hanya pulang berdua, mereka terpaksa harus 'dipisahkan' dengan anak-anak karena orang tuanya tidak mau berpisah dengan cucunya.
Dalam perjalanan pulang, Cherry kembali membahas tentang rumah
"Beneran perlu ya Kak untuk beli rumah lagi? Rumah kita yang sekarang kan masih bisa kalau hanya ketambahan Mimi sama Abi aja"
"Iya untuk sekarang memang masih bisa, untuk kedepannya Sayang. Kamu lupa ya, kalau kamu bakal aku hamilin tiap tahunnya"
"Hishh...apaan sih Kak Rhey ini, ini jahitan aja belum kering masa iya suruh hamil lagi"
"Ya paling ngga kita harus mempersiapkan mulai sekarang. Kamu maunya kita punya berapa anak?"
"Emm...berapa ya? Pokoknya setelah aku umur 30 aku udah ga mau hamil lagi"
"Em...umur 30 ya, masih lama sayang. Yah...bisa lah tambah 10 anak lagi"
"Kak Rhey, emang aku kucing apa"
"Hehehehe...becanda sayang, pokoknya selama masih bisa, kamu mau kan aku hamilin terus?"
"Auh ah..."
Rhey tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan istri kecilnya ini.-------
Seminggu kemudian Rhey dan Cherry pergi ke rumah sakit untuk kontrol jahitan bekas operasi Cherry.
"Lukanya sudah kering total dan sudah tidak perlu kontrol lagi, tapi jangan kaget kalau terkadang terasa nyeri kalau tubuh lagi capek, itu wajar kok"
"Ooww...begitu ya dok, baik kalau begitu"
"Rhey ada yang mau loe tanyain? Gue tau loe kesini pasti ada yang mau loe tanyain juga"
"Hehehe....kalau lukanya udah sembuh, berarti istri gue udah boleh gue hamil lagi ya?"
"Ya ampun Rhey, baru juga kering lukanya, udah mau loe buat bunting lagi"
"Katanya udah sembuh total"
"Ya bukan berarti boleh langsung hamil lagi donk, tunggu lah beberapa tahun lagi"
"Berapa tahun?"
"Paling tidak tunggu 2 tahun dulu lah, itu udah paling minimal, lebih baik lagi 5 tahun"
"What 5 tahun? Nggak nggak nggak, gue ambil mininalnya aja kalo gitu"
"Buru-buru amat sih loe, anak loe yang pertama aja masih kecil, si kembar juga masih bayi"
"Mumpung masih muda"
"Kak Rhey nih, maaf ya dok. Ayo kita pulang"
Mereka pun berpamitan pulang, selama perjalanan Rhey terlihat muram akibat penjelasan dokter tadi.
"Kak Rhey jangan murung terus gitu donk, meskipun aku belum boleh hamil kan aku masih bisa begituan sama Kak Rhey"
"Iya bener, tapi bakal lama banget aku ga lihat kamu hamil. Entah kenapa aku suka lihat kamu waktu lagi hamil"
"Ish...jangan-jangan Kak Rhey maiesiophilia ya?"
"Eh...apa iya ya, tapi kan ga masalah selama itu cuma sama kamu Sayang"
"Ya awas aja kalau ampe sama cewek lain!"
"Engga pernah Sayang, kan aku udah bilang berkali-kali, si junior tegaknya cuma sama kamu"-------
- TBC -
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife (Slow Update)
RomanceMaaf kalo di tiap partnya ada adegan 21+ nya, yang ga suka minggir aja dulu. Semua cerita hanya fiktif dan pure karangan author, apabila ada kesamaan karakter ataupun cerita mohon dimaafkan, kemungkinan author mendapat inspirasi dari itu. Cerita men...