Minggu sibuk kali ini membuat Rhey dan Cherry menjadi jarang memiliki waktu luang untuk bermesraan bahkan untuk melaksanakan program anak ke 2 mereka.
Cherry sibuk mempersiapkan kelanjutan study nya, sedangkan Rhey harus menghandle bisnis keluarganya sementara orang tuanya harus menemani Cherry melihat-lihat kampus di luar negeri.
Rhey yang sering merasa kesepian karena ditinggal-tinggal, menjadi sangat manja dan bahkan merajuk saat mereka bertemu di akhir pekan, membuat Cherry sedikit stress karena dia bingung harus mendahulukan yang mana.
"Ayolah Kak Rhey, jangan merajuk gini terus donk. Masa tiap kali kita ketemu, aku harus ngadepin kamu yang kayak gini. Biasanya yang kayak gini kan harusnya yang cewek, kok ini malah kebalik"
"Jadi kamu ga suka sama aku lagi kalo aku kayak gini?"
"Bukan gitu Kak ihhh..."
"Habisnya, tiap kamu pulang ga pernah full perhatiin aku, harusnya kan perhatian kamu full ke aku"
"Iya aku bakal full perhatiin Kakak, tapi kalau semua urusannya udah beres"
"Auk ah...aku mau keluar aja kalo gitu, beresin aja itu urusannya"
"Kak Rhey iihh..."
Rhey pun keluar kamar dan pergi ke kafe.
Sampai di kafe dia bertemu dengan temannya semasa SMA
"Hei brow, ga nyangka kita bisa ketemu disini"
Rhey yang suasana hatinya sedang tidak enak menyapa seadanya
"Ya kebetulan gue memang sering kesini karena kafe ini punya gue"
"Serius brow, wah kebetulan yang sangat langka"
"Ada apa loe bisa sampe sini?"
"Oh iya, sini gabung sama kita sekalian juga ngomonginnya sama loe"
Sedikit malas-malas Rhey mengikuti temannya, yah paling tidak dia ingin mengalihkan pikirannya tentang perdebatannya tadi.
Saat menghampiri meja dimana teman-temannya berkumpul, Rhey terkejut dengan keberadaan Aneth yang juga duduk bersama teman-temannya.
"Lho Bu Aneth kok bisa disini?"
"Loe gimana sih Rhey, Aneth kan teman seangkatan kita juga. Kalo ga salah dulu juga pernah nembak loe pas kelas 2" sahut Gaby salah satu diantara teman Rhey
"Apa iya?" Ingat Rhey
"Jangan gitu Gab, ga enak Pak Rhey udah punya istri"
"Loe udah kawin brow? Wah...kenapa ga undang-undang sih, mana istri loe sekarang?"
"Btw kalian berdua kok formal banget sih manggilnya?"
"Satu-satu lah kalo tanya, mana dulu nih yang gue jawab?"
"Istri loe mana? Jangan-jangan loe Neth istrinya, ngaku deh kenapa canggung gitu kalian?"
"Hush...jangan ngawur" jawab Aneth malu-malu
"Gue sama Bu Aneth pernah jadi rekan kerja di sekolah dekat sini, makanya gue udah biasa ngomong formal. Kalo istri gue lagi dirumah, gue kesini karena mau periksa laporan bukannya mau nongkrong"
"Oh iya, kafe ini punya dia ternyata"
"Wah...lumayan nih bisa ditraktir dunk kita, itung-itung gantinya ga diundang ke nikahan loe"
"Puas-puasin dah, bilang aja nanti tagihan atas nama gue. Sorry gue ga bisa gabung lama-lama, loe hubungi gue aja nanti kalo ada apa-apa"
"Oke deh"-----
Seminggu kemudian setelah pertemuan Rhey dan teman-temannya waktu itu ternyata mereka akan mengadakan reuni SMA, acara akan diadakan minggu depan di sekolah mereka dulu. Kebetulan pada waktu yang ditentukan Cherry tidak bisa ikut karena harus mengurus kepindahannya sementara karena dia harus study ke luar negeri.
"Gapapa Kak Rhey berangkat sendiri aja, itukan acara yang belum tentu diadakan tiap tahun. Bergaul sana gih, jangan di kamar aja"
"Tapi aku sukanya gini, sama kamu. Bentar lagi aku kamu tinggal lagi, kita juga bakal jarang ketemu lagi. Aku ga mau kita tengkar-tengkar lagi" jawab Rhey sambil dusel-dusel manja pada Cherry
"Kan Kak Rhey nanti juga nyusul"
"Iya tapi ga enak kalo perginya ga sama kamu, heemm...." Rhey menciumi aroma tubuh istrinya
"Kaaahhkk..."
"Hari ini boleh ga?"
"Tumben pake tanya?"
"Ya...gapapa, biar sekalian program, sapa tau langsung jadi"
Cherry langsung menangkup pipi dan mengecup bibir Rhey, yang langsung disambut lumatan oleh Rhey
Eeeuummm.....
Eeeuummm.....
Aahhhh.....
Lama mereka saling bertukar saliva, lalu Rhey melepas tank top satin Cherry yang langsung menampakkan dua gundukan kenyal kesukaannya yang menggantung indah dan masih saja terlihat sintal walau telah menyusui anaknya
"Payudara kamu masih tetap indah sayang, ukurannya semakin besar saja, aku suka eeuummm....." Rhey tidak mau berlama-lama menganggurkannya, dia langsung menyusu seperti bayi kelaparan, dan bagian yang lainnya diremas seperti sedang mengadon
"Aaahhh....eeeuumm...." Cherry mendesah menikmati lumatan dan remasan Rhey pada kedua payudaranya bergantian, dia membusungkan dadanya dan menekan kepala Rhey agar melumatnya lebih.
Lalu
Tok Tok Tok
Terdengar ketukan pintu kamar mereka
"Anu...maaf Pak Bu mengganggu, Dek Lily nangis"
"Oiya Bi, sebentar"
"Tuh anak tumben banget ga pengertian sama Papa Mamanya"
"Nanti kita lanjut lagi ya Sayang, muach" kecup Cherry saat hendak menghampiri anaknya.
"Hhaaahhh......" Rhey menghela nafas panjang, dia merasa bersalah karena tidak memberitahukan mengenai Aneth kepada Cherry.
Rhey merasa tidak perlu memberitahukan masalah tersebut karena dia pikir tidak perlu datang ke acara reuni tersebut, tapi Cherry memaksanya untuk datang karena dia juga merasa bersalah sering meninggalkannya sendirian di rumah.
Rhey keluar kamar dan menuju dapur untuk mengambil air minum
"Hhaahh....." lagi-lagi Rhey menghela nafas, tanpa dia sadari ternyata orang tua nya sedang berkunjung
"Kenapa kamu menghela nafas berat banget kayak gitu?"
"Eh...Pa, kapan dateng?"
"Barusan, kamu Papa panggilin ga nyaut, ngelamun aja. Ada apa?"
"Rhey bingung Pa, Rhey harus datang ke reuni apa enggak"
"Kirain kenapa ampe bingung gitu, kayak diundang kemana aja kamu"
"Ya bingung Pa, acaranya pas Cherry lagi jadwal ke Australi, otomatis Rhey dayeng sendirian"
"Ya gapapalah, lagian kamu juga kan ga ikut berangkat. Sehari doank juga reuninya"
"Iya juga sih, Hhaaah...."
"Kayaknya ada yang kamu sembunyiin, kok kayaknya ganjel banget gitu?"
"Hah? Oh...engga kok Pa, ga ada apa-apa?"
"Heeemmm...ya udah lah, itung-itung kan kamu bisa jalin koneksi, sapa tau ada temenmu yang mau invest ato beli franchise"
"Iya deh Rhey pikir-pikir lagi"Hari keberangkatan Cherry ke Australi tiba, Rhey mengantarkan keluarga kecilnya ke bandara. Kali ini Rhey ditinggal untuk beberapa lama oleh istri dan anaknya
"Sayang...jangan syedih dunk, kan aku kesana buat sekolah. Lagian Kakak kan bakal nyusul, jangan manyun terus dunk, cup"
"Pokoknya kalo urusan Kakak udah selesai, Kakak langsung nyusul"
"Iya Papa, Lily tungguin ya Papa" sahut Cherry sambil menggendong anaknya
"Lily yang pinter ya nak, tiap hari nanti Papa video call ya"Mereka pun berpamitan, Rhey yang kembali merasa kesepian memilih untuk menuju kantor pusat, disibukkan dirinya agar tidak begitu terasa.
- TBC -
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife (Slow Update)
RomansaMaaf kalo di tiap partnya ada adegan 21+ nya, yang ga suka minggir aja dulu. Semua cerita hanya fiktif dan pure karangan author, apabila ada kesamaan karakter ataupun cerita mohon dimaafkan, kemungkinan author mendapat inspirasi dari itu. Cerita men...