38

443 4 0
                                    

6 bulan kemudian...

Rhey berpamitan kepada murid-muridnya, beberapa murid terlihat menangis dan bisa ditebak yang menangis merupakan siswa perempuan, dan beberapa ada yang melontarkan salam.
"Saya memang tidak lagi mengajar kalian, tapi kalian masih bisa bertemu dengan saya kalau saya sedang kunjungan ke kafe saya di dekat sekolah"
Merekapun saling berebut untuk berbicara, karena memang tidak ada yang tahu kalau kafe tersebut milik Rhey
"Tenang-tenang, kafe tersebut memang punya saya tapi saya tidak selalu ada disana. Kalaupun sedang beruntung kalau kalian kesana dan ketemu saya pasti nanti saya traktir"
Sorak sorai dari murid-muridnya terdengar saat Rhey berjanji akan mentraktir muridnya kalau bertemu dengannya di kafe.
Selesai berpamitan dengan murid-muridnya, Rhey berpamitan dengan rekan kerjanya. Sekilas Rhey melihat Aneth menyeka air matanya, tapi Rhey pura-pura tidak melihatnya dan melanjutkan berpamitan lalu segera pulang.

Sesampainya di rumah, Rhey disambut oleh istri dan anaknya, serta anggota keluarga yang lainnya. Ternyata mereka sudah menyiapkan makan malam istimewa untuk Rhey
"Apa-apaan ini, kayak ada apa aja pake gini-ginian"
"Sssttt...ini permintaannya Cherry, kamu mau nolak hah?" Cecar mama Rhey
"Kenapa Kak Rhey ga suka?" Cherry memandang Rhey sambil cemberut
"Suka sayang, tapi ga harus dirayain kayak gini juga. Kenapa ga dirayain berdua aja sih" goda Rhey sambil memandang jahil pada kedua orang tuanya
"Kamu ini ya dasar anak nakal"
Merekapun merayakan "pensiun" Rhey dengan makan malam sederhana bersama anggota keluarga.
Dan untuk sekedar info, beberapa minggu setelah kepindahan mereka ke rumah barunya, beberapa orang berdatangan ke rumah mereka yang membuat Rhey serta Cherry kebingungan. Ternyata orang-orang tersebut karyawan yang sudah ditunjuk oleh Mama Rhey untuk membantu segala keperluan rumah tangga. Mulai dari asisten rumah tangga, tukang kebun, sampai baby sitter untuk membantu Cherry merawat cucu kesangannya.
"Abi sama Mimi kok ga diajak sekalian?" Tanya Rhey tidak melihat anggota keluarga yang lainnya
"Abi sama Mimi ada kegiatan sama yayasan, heran sama mereka deh udah tua masih aja sibuk banget, bukannya banyak istirahat di rumah" Gerutu Cherry
"Ya gapapa dunk sayang, itu berarti Abi sama Mimi masih sehat bugar" sahut Mama mertuanya
"Iya juga ya Mah, semoga mereka berumur panjang"
"Sudah sudah ayo kita makan dulu, keburu dingin semua nie makanannya" sahut Papa Rhey
"Terus yang lainnya, apa ga ikutan makan?"
"Sudah mama siapin di belakang, mereka ga mau ikutan makan di sini, takut ganggu katanya"
Dan mereka pun makan malam bersama sambil ngobrol santai tentang rencana Rhey dan Cherry kedepannya.
Selesai makan, Cherry mendengar anaknya menangis dan dia pamit untuk menghampirinya. Selagi Cherry menyusui anaknya, yang lain melanjutkan obrolan santai di ruang tengah dan tanpa sadar jam sudah menunjukkan pukul 10.
"Papa sama Mama nginep kan?"
"Iya lah Rhey, masa sudah malam gini kamu nyuruh kita pulang, apalagi Papamu tadi nyetir sendiri"
"Ga gitu Mah, Rhey cuma tanya. Ya kalau Papa sama Mama nginep ga masalah, kemarin kan juga belum sempat nginep"
Cherry menyusul yang lain setelah menidurkan anaknya kembali
"Mama nginep kan?"
"Iya sayang"
"Yesss..."
"Kenapa emangnya?"
"Gapapa Mah, kan besok pagi bisa belajar masak sama Mama"
"Yakin kamu Nak? Masakan mama kamu ini, ah....sudahlah" tanya Papa
"Papa ih...jangan ngejek gitu dunk"
"Bener sayang, aku seumur-umur juga cuma beberapa kali aja makan masakannya Mama. Mending ga usah deh" jawab Rhey kompak dengan Papanya
"Rhey!!! Anak Bapak sama aja ya!"
"Anu Cher, bukannya Mama ga bisa masak, tapi Mama emang ga Pede kalo di dapur"
"Iya Pede nya cuma kalo lagi di kasur" sahut suaminya
"Ssstt...Papah"
"Gitu ya Mah, kalo gitu ga jadi deh, hahahaha...."
Malam pun semakin larut, dan mereka masuk ke kamar masing-masing.
Sebelum itu Mamanya meminta ijin agar cucu mereka bisa tidur bersama di kamar mereka, dan tentu saja Cherry dengan senang hati mengijinkannya.
Cherry dan Rhey masuk kamar mereka dan mulai bersih-bersih sebelum tidur, setelah itu merekapun merebahkan diri di ranjang.
"Sayang udah deh, udah malam, aku juga lagi dapet ini" gerutu Cherry saat Rhey mulai menggerayangi payudara dan perlahan hendak turun ke bagian intimnya.
"Sejak kapan? Perasaan tadi pagi masih belum?"
"Ya sejak tadi siang"
"Terus gimana nasibnya dia ini" Rhey duduk menyandarkan punggungnya pada ranjang dan memandangi bagian tengah boxernya yang terlihat menjulang akibat juniornya yang sudah tegang
"Siapa suruh jadi orang sange an"
"Sepong dunk Yank, tidurin dulu paling ga. Ngilu nih kalo ga dikeluarin"
"Kak Rhey ih..."
Dengan masih menggerutu Cherry pun bangkit dan segera memposisikan dirinya untuk memberikan servicenya.
Diremasnya dari luar junior Rhey yang langsung membuat Rhey merem melek
"Ahhh.....Yank, buruan di sepong aja langsung Yank Eeuumm...."
Cherry segera menurunkan boxernya, mengurut sebentar juniornya, menjilatnya mulai pucuk sampai batangnya merata seperti sedang menjilat ice cream
"Aaahhh...Yank eeuumm...."
Rhey meminta Cherry memposisikan dirinya sedikit miring ke arahnya, agar dia bisa memainkan payudaranya
"Eeeuuunnggghhh....." lenguh Cherry sambil mengoral junior Rhey saat payudaranya dimainkan
"Aaahhh...isep Yank aaagghh....iyaahh...gituuhh"
Rhey yang tidak tahan dengan sedotan Cherry yang begitu kuat, akhirnya dia mengeluarkan cairannya di dalam mulut Cherry.
Setelah itu mereka membersihkan diri dan bersiap untuk tidur, sebelumnya mereka berbincang sedikit sambil saling berpelukan.
"Yah kamu kok dapet sih Yank"
"Kok gitu kamu. Kan cewek, wajar donk kalo mens"
"Bukannya gitu"
"Terus kenapa? Kak Rhey jadi ga bisa gituan sama aku gitu"
"Bukan gitu juga"
"Terus?"
"Berarti program bikin adek buat Lily belum berhasil Yank"
"Astaga Kak Rhey. Udah ah...udah malem"
Cherry hendak tidur memunggungi Rhey, lalu ditarik ke dalam dekapan Rhey. Mereka tertawa kecil bersama sebelum akhirnya terlelap.

- TBC -

My Little Wife (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang