16

2.3K 42 0
                                    

Pernikahan mereka sudah berjalan 6 bulan, begitupun kegiatan sekolah Cherry yang juga mulai padat dengan try out dan ujian praktek, sedangkan Rhey juga mulai sibuk mempersiapkan bahan ujian untuk kelas 1 dan 2.
Karena kesibukan masing-masing, jam pulang mereka pun sering tidak sama. Kadang Cherry pulang sendiri atau menunggu Rhey di kafe untuk pulang bersama. Bahkan Cherry pernah menunggu Rhey di kafe sampai malam, hanya karena ingin menolak tawaran Jemy untuk mengantarkannya pulang. Cherry tidak mau terlalu Ge Er dengan sikap Jemy terhadapnya, karena dia sendiri juga tidak tahu apa Jemy ada maksud lain dibalik semua sikapnya selama ini, tapi demi menghindari hal itu sebaiknya Cherry menjaga jarak dan tidak memberinya harapan.
Besok sudah mulai masuk pekan sunyi, sepulang sekolah Cherry dan Sisca mengunjungi kafe untuk merelakskan sejenak kepala mereka dari hiruk pikuk persiapan ujian
"Haaahh...akhirnya besok kita bisa sedikit santai" Sisca menghela nafas
"Iye...tapi jangan seneng dulu, itu ibarat air laut yang lagi surut sebelum tsunami menyerang" ingat Cherry
"Bisa stress gua, pokoknya nanti malam gua mau nginep di tempatnya Ewing aja, selama satu minggu ini gua mau ngewe ampe puas"
"Gila loe, ga becek apa mau ngewe terus2an, terus loe mau ga belajar apa, ga lulus baru tau rasa loe!"
"Namanya juga ngewe kan biar becek tsay...kalo keset ya berarti dianggurin, kayak loe akhir2 ini sering dianggurin kan, kasian deh. Dan lagi, gua ga lulus? Ga mungkin tsay, otak gua itu lebih encer seencer air many nya si Jemy, yg dari tadi liatin loe tuch"
"Eh...yang bener loe, dimana? Dia denger pembicaraan kita dunk dari tadi! Loe tuh ya"
"Tenang aja, kan gua kalo ngomong emang kayak gitu. Pasti dia ga bakalan ngeh"
Tak lama bel pintu kafe berbunyi, menandakan ada tamu baru masuk, dan ternyata itu Jemy dengan Adi teman sekolah mereka yang lainnya
"Hai...berdua aja nih? Daritadi ya?" Sapa Jemy ke Cherry dan Sisca
"Oh...hai, ya kalo mau gabung silahkan" jawab Sisca yang langsung mendapat pelototan mata dari Cherry
"Beneran boleh gabung nih?" Jemy menanyakan lagi dan kali ini pertanyaannya diajukan ke Cherry
"Ah...iya silahkan"
Lalu Jemy mengambil duduk di sebelah Cherry dan temannya di sebelah Sisca
"Kalian pasti sudah tau sama Adi kan?" Tanya Jemy
"Iya kita tau, kebetulan kita pernah satu kelas waktu kelas 1"
"Jadi gua ga perlu kenalin lagi ya. Btw gimana persiapan kalian buat ujian nanti?"
"Ga ada persiapan apa2, paling juga mengulang lagi materi2 sebelumnya aja"
"Pekan sunyi besok kalian mau ngapain aja?" Tanya Adi bersemangat
"Emang kenapa?" Tanya Jemy
"Ya kali aja ada yang mau relaks sejenak gitu, kalo ga keberatan gua mau ajakin kalian nginep di villa om gua di puncak"
"Waaahh.....asik tuh kayaknya, kapan? Boleh bawa pacar ga?" Tanya Sisca mulai ikutan bersemangat
"Loe ga asik Sis, sekali-sekali gitu ga sama pacar loe"
"Yeee...mau loe aja itu, tapi beneran itu, kapan?"
"Kalo mau kita berangkat besok, kita 3 hari 2 malam disana, gimana?"
"Boleh-boleh, gua mau!" Sisca menyetujui
"Emmm...kita berempat aja?" Tanya Jemy dan Cherry bersamaan
"Ya kalau ada teman lain yang ikut juga boleh, tapi khusus loe Sis, ga boleh bawa cowok loe, ini hanya khusus temen satu sekolah aja"
"Ga asik loe nyet!"
"Gimana Cherr, loe bisa?"
"Ga tau ya, gua ijin dulu ya"
"Okey kita tunggu kabar dari loe secepatnya"
Saat mereka berempat asyik mengobrol, Rhey tiba di kafe untuk menjemput Cherry pulang. Rhey tidak langsung menghampiri Cherry karena sedang bersama teman-temannya, jadi Rhey langsung menuju ke ruangannya, sekalian memeriksa laporan dari pegawainya.
Sebenarnya Rhey tidak masalah Cherry bersama teman-temannya, hanya saja ada yang mengganggunya, yaitu murid yang bernama Jemy itu. Dia duduk di kursi samping Cherry, dan Rhey tidak suka dengan caranya memandang Cherry.
Mungkin Cherry tidak menyadari,  tapi Rhey bisa melihatnya dengan jelas dari ruangannya. Lalu Rhey memutuskan untuk mengirim pesan ke Cherry

My Little Cherry
Sayang masih lama kah? Aku tunggu di ruangan aku ya, kabari kalo sudah selesai

Kok ga bilang dari tadi kalo udah sampai, kan aku bisa pamit duluan, kepalaku pusing banget ini pengen pulang

Ya sudah aku turun kalo gitu, aku tunggu di mobil ya

Okey sayang

Cherry memang merasa kurang sehat, kepalanya akhir-akhir ini sering pusing. Cherry memutuskan untuk pamit pulang duluan
"Gaes sorry ya gua mau pamit duluan" Cherry berpamitan dan memberi kode kepada Sisca kalau Rhey sudah menunggunya, dan Sisca meng-ok kan
"Mau gua anter Cherr?" Tawar Jemy
"Ah...ga perlu, kebetulan gua udah pesen taksi online ini tadi"
"Padahal gua anter juga gapapa Cherr, dari pada naik taksi online"
"Makasih ya Jem, oke gaes gua pamit dulu ya bye..."
"Cherr gua tunggu kabar dari loe secepatnya ya!" Teriak Adi mengingatkan tentang rencana mereka tadi
"Okey"
Cherry pun berlalu keluar kafe dan menuju mobil Rhey
"Maaf ya kak, lama ya nunggu nya, muach"
"Muach...enggak kok sayang, kebetulan tadi juga mau periksa laporan dari kafe. Kamu katanya pusing, mau mampir beli obat dulu ato mau langsung pulang?"
"Langsung pulang aja, aku mau cepet-cepet tidur aja dirumah"
"Okey, kamu sementara buat tidur aja, nanti kalo udah sampai aku bangunin"
"Okey"
Cherry tidur selama perjalanan pulang, Rhey merasa kasihan melihatnya kelelahan. Walaupun seharusnya malam ini adalah jadwal mereka berhubungan, melihat kondisi Cherry yang seperti ini membuat Rhey tidak tega untuk meminta jatahnya.
Ditambah lagi mood Cherry akhir-akhir ini tidak bisa ditebak, terkadang suka tiba-tiba manja dan tiba-tiba marah terus ngambek. Rhey kadang suka bingung harus bersikap bagaimana, untuk masalah bercinta juga sebenarnya mereka juga sudah sepakat untuk menjadwalkannya tapi apa mau dikata, semuanya tidak berjalan sesuai rencana kalau Cherry yang memintanya.
Ya...akhir-akhir ini hasrat bercinta Cherry juga semakin sering muncul, Rhey tidak merasa keberatan akan hal itu, tentu dia juga sangat senang bisa sering menyalurkan hasratnya itu. Tapi melihat Cherry yang sering merasa pusing dan tidak enak badan membuatnya jadi merasa bersalah. Tidak lama mereka sudah sampai, Rhey memarkirkan mobilnya dan saat melihat Cherry, Rhey tidak tega untuk membangunkannya. Akhirnya Rhey memutuskan menggendongnya saja, tidak susah bagi Rhey menggendong istri kecilnya ini ala bridal style. Setelah memasukki apartemennya Rhey merebahkan tubuh Cherry di ranjang dan menggantikan seragamnya dengan piyama, dengan telaten Rhey membasuh tubuh Cherry dengan handuk basah, dan membersihkan wajahnya dari make up tipisnya.
Saat Rhey membasuh tubuh Cherry dengan handuk basah, dia menyadari perubahan bentuk tubuh istrinya yang lebih berisi terlebih bagian payudaranya, nampak begitu padat namun kenyal, Rhey sempat tergoda untuk mengulumnya namun dia tahan mengingat Cherry sangat kelelahan. Saat selesai membersihkan tubuh dan wajah Cherry, giliran Rhey yang membersihkan diri. Dia melepas seluruh pakaian kotornya dan dilemparkan ke tempat pakaian kotor lalu masuk kamar mandi, Rhey segera mengguyur tubuhnya dengan air dingin di bawah shower mandi, agar juniornya kembali tertidur.
Juniornya benar-benar tidak bisa diajak kompromi, tapi memang hanya Cherry yang bisa membuatnya seperti ini, bahkan dengan melihat Cherry menggeliat dalam tidurnya saja bisa membangunkannya.
"Kamu jangan nakal ya, aku cukup lelah untuk bermain solo" gumamnya sendiri
Selesai mandi Rhey siap untuk menyusul Cherry pergi tidur, karena dia sendiri juga cukup lelah.

------------------

Kira-kira Cherry kenapa ya...
Apakah Cherry hamil?
Mungkin ya...
Ditunggu saja ya...

Buat yang sudah vote, sekali lagi tengkiu somat
Ga bisa berkata apa-apa akutuh, bahagia banget...

My Little Wife (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang