Cahaya pagi menyilaukan kamar lewat celah-celah jendela, pasangan yang baru menghabiskan malam panjangnya masih tertidur pulas, kalo sebelumnya mereka hanya bertukar kenikmatan, malam tadi ada yang berbeda, mereka melakukanya karena Jennie mulai program anak ,dimana kehadiran bayi sangat dinantikan sang suami roseanne park.
Baju yang masih berserakan badan yang masih polos tanpa busana mereka masih berada di alam mimpi efek kelelahan sean menggempur habis-habisan istrinya sampe tiga kali pelepasan jangan tanya sean dua tiga pelepasan dihajar habis.
Mata indahnya perlahan terbuka , Jennie meliat wajah sang suami yang pulas menikmati tidurnya mengelus pipi tupainya kemudian mencium nya "iloveyou hubby.." paginya diawali dengan kata-kata yang membuat sean jatuh kedalam pelukannya, sean tersenyum mata yang masih tertutup alih-alih membalas ucapan Jennie sean malah membenamkan wajahnya diceruk lehernya hembusan napasnya menerpa kulit yang penuh dengan lukisan merah, sean menghujani leher Jennie dengan ciuman "by mulai dehh , no morningsex okey.."tanpa mengindahkan ucapan Jennie sean malah makin menghujani leher Jennie dengan ciuman tangan nya meremas lembut payudara besar Jennie
"Hubby.." masih abay dengan seruan Jennie , jennie menarik kasar rambut sean hingga ia terdongak "kamu tuh gak ada capek nya sih by hm.." geram nya
"Suruh siapa tidak pake baju"balas sean
"Wifey.." panggil sean sembari meraih tangan Jennie diarahkannya ke penis yang masih berdiri tegak
"Hm.."Jennie bersenandung
"Semalem kita sudah melakukanya berarti dijaninmu sekarang ada baby..?" tanya si tupai, Jennie terkekeh kecil
"Belum tentu sayang tunggu satu bulan kedepan.."
"Ah begitu.."Sean beranjak dari tempat tidurnya tanpa memakai sehelai baju "aku mandi dulu.."
"By weekend pengen olahraga.."pinta Jennie bibirnya dimajuin
"Tiap malem kita olahraga wifey.." Jennie ambil bantal kemudian melemparnya kemuka bule ausie
"Becanda sayang, ide bagus udah lama juga kita gak jalan pagi, tunggu lima menit aku mandi dulu .."
________
Kedua tangan bertumpu pada kedua lutut dengan napas yang memburu , mereka berlari selama tiga puluh menit cukup buat mereka kelelahan, apa lagi sean seorang perokok berat ditambah ia mantan peminum hanya kuat lima belas menit, beda dengan Jennie yang memang pecinta olah raga, pilates salah satu olah raga yang ia pilih jadi tidak heran lekuk tubuh Jennie tidak bisa diabaykan oleh mata.
"Capek ..?"tanyanya lembut
"Lumayan.." jawabnya dengan napas yang masih memburu sean meraih tangan manautkan jari jemarinya
"Kita jalan saja ya.." berjalan saling bertautan diantara hiruk pikuk manusia yang berlalu lalang, bahagia mereka cukup sederhana senyum syukur dan tangan yang slalu bertautan erat.
"Permen kapas nya .."tawar pedagang asongan
"Tidak terima kasih .."saut sean
"By pengen.."rengek jennie
Sean mengusap tengkuknya kemudian meraih tangan Jennie
"Sayang a-aku..-"
"Untukmu..Aku membelikan nya untuk mu.."ujar kai dengan sedikit senyum sembari memberikan permen kapas yang ia beli untuk Jennie kemudian menatap sean dengan tatapan tidak suka
"Kenapa kau tidak memberikannya hah, harga yang terlalu murah tapi kau tak mampu..kau ini mencintai nya atau ingin menyiksanya, bagaimana kalo istrimu sedang hamil apa kau tega anak dalam kandunganmu kelaparan atau kau-.." sean menyela cepat kalimat kai dengan mencengkram kuat kerah baju nya "berhenti ikut campur urusan rumah tanggaku.."ujarnya dingin rahangnya terangkat