εννέα

7K 1K 49
                                    

Donghyuck memacu kudanya pergi, membuat para pengawal istana kebingungan mencari kepergian sang pangeran.

"Apa donghyuck memberitau mu kemana dia pergi?" Tanya raja remus tersebut pada sang anak.

Jeno yang ditanya pun menggelengkan kepalanya, ia juga merasa kebingungan akan sahabatnya yang tiba-tiba pergi tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

"Anak itu selalu membuatku khawatir" gumam ten, sedari tadi hatinya tidak tenang ditambah lagi keadaan yang sedang tidak aman karena bisa saja musuh sudah menyelinapkan beberapa antek-anteknya ke setiap wilayah kerajaan.

"Tenanglah ratuku, donghyuck bukan seorang pangeran yang lemah." Ujar johnny lembut mencoba menenangkan sang istri yang terlihat sangat cemas.

"Yang mulia ratu tidak perlu khawatir, aku akan mencari donghyuck dan membawanya kembali ke istana" ujar jeno dengan penuh keyakinan membuat raja dan ratu zelos tersebut tersenyum.

"Terima kasih pangeran jeno. Kau juga berhati-hatilah. Lucas akan pergi bersama mu" perintah raja antares tersebut dan lucas pun dengan segera menundukan kepalanya dan kemudian beranjak pergi untuk mengambil dua ekor kuda kerajaan.

"Berhati-hatilah nak" ucap jaehyun ketika jeno tengah bersiap menaiki kuda putihnya.

Dan seketika kedua kuda yang tengah ditunggangi tersebut menjauh, hingga menghilang ditelan jarak.

.
.
.

Donghyuck tengah memacu cepat kudanya, dirinya sudah berada di kawasan penduduk antares. Para rakyat membungkuk penuh hormat saat kuda yang dikendarai oleh pangeran kedua mereka melewati mereka.

Kuda gagah tersebut terus berlari dengan kedua kakinya yang dilapisi oleh otot-otot tersebut. Hingga membawa sang pangeran ke dekat perbatasan wilayah antares, yang seharusnya menjadi tempat yang cukup berbahaya.

Donghyuck dengan cepat menuruni kudanya untuk menghampiri sebuah gubuk tua yang terletak tak jauh di depannya.

Kayu tua yang menjadi alas pijakan tersebut sedikit mengeluarkan suara saat donghyuck menginjakan kakinya, mendengar suara sang pemilik rumah pun segera membuka pintunya.

Menampakan seorang wanita yang terlihat masih sangat muda dan sangat cantik. Sang pemuda pun segera menundukan kepalanya saat nenyadari bahwa seseorang yang bertamu ke gubuknya adalah sang pangeran kerajaan antares.

"Salam hormat untukmu dan antares pangeran. Apa yang membawamu datang kemari pangeran?" Tanya sang wanita tanpa ingin berbasa-basi.

"Aku...aku tidak tau" ujar donghyuck yang sedikit menjeda kalimatnya membuat sang lawan bicara mengerutkan keningnya namun seketika ia membawa masuk sang pangeran dan mengunci gubuknya.

"Maafkan atas kelancangan saya pangeran. Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran pangeran?" Tanya wanita tersebut yang sedikit membuat donghyuck terkejut.

Melihat keterkejutan diwajah sang pangeran wanita tersebut pun terkekeh dan menuangkan secangkir teh untuk sang pangeran.

"Jika anda penasaran mengapa saya dapat mengetahui hal tersebut, itu karena darah seorang peramal mengalir kental dalam darah saya." Jelas wanit tersebut yang lagi-lagi membuat donghyuck terkejut.

Sejujurnya ia juga tidak mengetahui mengapa hati dan pikirannya menyuruhnya untuk pergi ke tempat ini dan menemui wanita di depannya.

"Minumlah ini, ini bukan sembarang teh. Aku memasukan beberapa ramuan herbal di dalamnya" ujar wanita tersebut yang entah mengapa tanpa ragu donghyuck meminumnya.

ZELOS : The Fourth Kingdom ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang