δεκαπέντε

6.7K 991 84
                                    

Hari berganti dengan hari dan akhirnya berganti dengan minggu dan bulan.

Pemandangan di kota zelos kini bukan lagi sebuah pintu raksasa yang tertutup rapat. Melainkan keindahan istana wilayah selatan tersebut.

Senyum para rakyat kembali terpatri indah ketika mendapati raja dan ratu mereka yang memutuskan untuk membuka zelos kembali kepada dunia.

Dan mereka bertambah bahagia ketika mengetahui bahwa raja dan ratu mereka memiliki seorang pangeran yang tampan dan manis secara bersamaan.

"Sepertinya kau sangat bahagia saat ini pangeran" ujar xiaojun yang sedari tadi memperhatikan wajah sang pangeran yang berseri-seri.

Mendapati kalimat xiaojun, renjun pun tersenyum cerah.

"Sangat ge, tidak ada yang kata yang bisa mendeskripsikan kebahagiaanku" jawab renjun dengan semangat membuat xiaojun terkekeh.

"Bahagia karena rakyat zelos atau karena akan bertemu pangeran kedua antares hari ini?" Goda xiaojun yang berhasil membuat kedua pipi pangeran zelos tersebut merona.

"Ge! Kau menyebalkan. Aku ingin pergi ke kota saja. Jangan ikuti aku!" ujar renjun dengan nada merajuk. Membuat xiaojun terkekeh sembari melihat kepergian sang pangeran.

Namun sepertinya kebahagiaan tersebut tidak bertahan lama. Tak jauh dari tempat xiaojun berdiri. Sooyoung mengepalkan kedua tangannya, kedua iris coklatnya memancarkan kilatan benci dan dendam.

"Kalian tersenyum dan bahagia diatas penderitaan ku. Karena kalian aku harus kehilangan seorang ibu" monolog sooyoung.

Dengan cepat sooyoung melangkahkan kakinya beranjak menjauh dari tempatnya berdiri. Ia sudah memiliki sebuah rencana yang akan membuat kebahagiaan zelos hilang. Terlebih lagi kebahagiaan sang pangeran.

Kota zelos tengah dipadati oleh penduduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kota zelos tengah dipadati oleh penduduknya. Banyak pedagang yang menjajakan barang jualnya.

Namun keramaian tersebut seketika terhenti ketika mendapati sang pangeran zelos yang tengah berjalan di tengah-tengah mereka.

Renjun memelankan langkah kakinya ketika mendapati tatapan menusuk dan menghakimi dari para rakyat.

"Pergilah dari sini, kembali lah ke istana dan kunci dirimu disana. Kau dapat membawa kutukan bagi kami dan zelos" ujar salah seorang pedagang disana pada renjun.

"Entah apa dosa raja dan ratu hingga melahirkan seorang pangeran terkutuk seperti mu" sambung yang lainnya.

Dan seketika bisikan demi bisikan mulai memasuki telinga renjun. Renjun memundurkan langkahnya, tubuhnya melemas saat menerima penolakan dari para rakyatnya.

Dengan cepat pangeran zelos tersebut memacu kedua kakinya untuk pergi dari kota. Menuju satu tempat, tempat teraman dan ternyaman untuknya.

Tanpa dirinya sadari sedari tadi ditengah keramaian tersebut terdapat sesosok bertudung hitam yang membaur di tengah-tengah keramaian tengah tersenyum puas.

ZELOS : The Fourth Kingdom ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang