CHAPTER 9

2.2K 249 4
                                    

Sasuke bersender di sofa ruang tamu. Tampak ia kelelahan. Terlihat di meja banyak tumpukan kertas berserakan. Sudah 1 bulan ini pendapatan kafenya semakin lama semakin turun.

"Kakak terlihat seperti mayat" ejek Naruto. Ia menghampiri Sasuke sambil menyodorkan kue buatannya. Sasuke pun mengambilnya lalu memakannya.

"Apa ada masalah?" tanya Naruto, ia mengambil kertas yang ada di meja.

"Sepertinya aku bangkrut" Naruto menyengit bingung. Ia melihat kertas yang ia ambil tadi. Tampak ia mengerti apa masalah Sasuke.

"Kenapa kakak tidak bertanya kepadaku" Sasuke menoleh" Aku ini mahasiswa manajemen. Masalah seperti bisa ku selesaikan" aku Naruto sombong.

"Lalu?" tanya Sasuke.

Naruto tampak berfikir "Kafe kakak membosankan, dan juga hanya menjual minuman. Bukankah lebih bagus jika ada menu makanan juga?" pendapat Naruto.

"Makanan seperti apa? Lagipula karyawanku tidak ada yang pintar masak" sekarang Naruto binggung memikirkan makanan yang akan laku. Melihat Sasuke menaruh piring kosong kue yang ia beri tadi, tiba-tiba ide muncul di kepalanya.

"Bagaimana kalau kue, kue sedang trend saat ini" Sasuke menyukai ide Naruto.

"Dan kau bisa membuatnya. Kita bisa membagi hasilnya nanti jika ide ini berhasil" Naruto lebih suka ide Sasuke.

"Yosh, kita akan menjadi patner kerja yang hebat" Semangat Naruto sambil mengangkat salah satu tangannya, sedangkan tangan lainnya menggengam tangan Sasuke. Sasuke merasakan tangannya digengam Naruto, entah kenapa hatinya menghangat, ia bahagia.

.

.

Saat ini, semua karyawan Sasuke sudah berkumpul.

"Ada apa kau memanggil kami Sasuke?" tanya Sai.

"Ada sesuatu yang akan ku beritahu kepada kalian" Sasuke mulai berbicara di hadapan semua orang, sedangkan Naruto ada di belakangnya.

"Dikarenakan keadaan kafe yang semakin sepi, aku mencoba untuk merombak kafe. Dan juga menanbahkan beberapa makanan di daftar menu" Semua karyawan mengangguk paham.

"Dan untuk daftar makanan, aku akan menambahkan berbagai menu kue. Kalian juga bisa mengusulkan ide menu yang bisa kalian kuasai, beritahu aku!"

"Lalu siapa yang akan bertanggung jawab dengan kuenya Sasuke?" tanya Sakura.

"Ya, untuk itu aku perkenalkan Naruto. Dia yang akan bertanggung jawab atas kue" Sasuke menarik lengan Naruto untuk maju memperkenalkan diri.

"Salam kenal semuannya, namaku Namikaze Naruto, mohon kerjasamanya" Naruto membungkuk sopan.

"Wah, kau hebat sekali Naruto" puji Sai sambil mengancungkan jempolnya.

Naruto yang mendengar pujian Sai, merona malu "Terima kasih"

Melihat Naruto yang tersipu malu karena pujian Sai, mengapa membuat Sasuke kesal. Ia pun menggandeng tangan Naruto.

"Baiklah, kalian bisa mulai bekerja!" Sasuke langsung menarik Naruto pergi ke ruangannya.

.

"Kenapa kau menarikku Sasuke, bukannya kita haru mendekor kafe" tanya Naruto saat mereka sudah berada di ruangan Sasuke. Sasuke pun bingung mengapa ia menarik Naruto. Cemburu kah?

"Ah itu.." Sasuke mencari alasan. Naruto menunggu jawaban Sasuke.

"Itu karena kuenya, kau belum memberitahuku kue apa saja yang akan ditambahkan di menu" Sasuke meninggikan suaranya, "dan sejak kapan kau memanggilku tanpa embel-embel kakak?" tambah Sasuke dengan nada yang lebih pelan.

Sedangkan Naruto yang mendengar teriakan Sasuke pun kaget "Aish, kenapa kau berteriak Sasuke?" jawab Naruto kesal. Ia pun berjalan melihat-lihat isi kantor Sasuke, lalu duduk di meja kerja Sasuke.

"Lagipula, memanggilmu dengan sebutan kakak, membuat jarak di antara kita. Sedangkan sekarang hubungan kita kan semakin dekat"

Mendengar kata 'semakin dekat' entah kenapa membuat Sasuke senang.

"Semakin dekat ya.." gumamnya sambil menyeringai. Ia pun melangkah mendekati Naruto yang duduk di atas meja. Lalu meletakkan kedua tangannya di samping kanan kiri Naruto. Memenjarainya.

Naruto yang melihat tatapan intens Sasuke, membuat nyalinya sedikit takut. Sasuke memajukan wajahnya semakin dekat dengan Naruto. Semakin dekat hingga..

TBC

Housemate [SasuNaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang