Sasuke menatap Naruto saat ia berpakaian rapi. Naruto yang menyadari tatap Sasuke pun paham apa artinya.
"Aku akan berkencan dengan Sakura hari ini" Naruto tersenyum senang dan beranjak pergi.
Sasuke yang mendengar hal itu pun, hatinya terbakar api cemburu.
"Sebaiknya kau tidak menjalin hubungan dengan Sakura" Naruto yang mendengar perkataan Sasuke pun berhenti dan menatap Sasuke bingung.
"Aku mengenal Sakura sudah lama, aku tau Sakura bukanlah wanita baik-baik. Kau pasti akan terluka" tutur Sasuke.
Naruto yang mendengar Sasuke menjelek-jelekan kekasihnya, membuatnya kesal. Namun, ia menutupinya dengan senyum "Kau tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja" Naruto pun pergi dari pintu.
.
.
Hampir setiap hari suasana hati Sasuke buruk, dan itu disebabkan oleh Naruto. Dan sekarang suasana hatinya semakin buruk saat melihat Naruto sedang bercanda tertawa bersama Sakura di kasir kafe.
Dengan kesal Sasuke menghampiri Naruto,"Naruto, belilah bahan kue!" perintah Sasuke.
"Bahan kue? Bukankah itu tugas Juugo?"
"Aku bosnya di sini. Terserah apa kataku" ujar Sasuke galak sambil melipat tangannya did dada.
Naruto yang cemberut pun pergi membeli bahan kue. Sebelum pergi ia pun berpamitan kepada Sakura, hanya kepada Sakura. Sasuke yang kesal dengan tingkah Naruto, juga beranjak pergi.
Saat Sasuke akan pergi ke dapur, ia melihat Sakura menggoda para pengunjung. Sasuke mengepalkan tangan menahan marah.
"Sakura ikut denganku!"
.
.
Naruto pulang dengan keadaan lesu. Melihat itu, membuat Sasuke penasaran.
"Ada apa dengan wajah jelekmu itu Naruto?" Sasuke menghampiri Naruto dan duduk di sebelahnya.
"Aku dan Sakura putus" ujar Naruto menunduk sedih.
"Huh, kenapa bisa?" tanya Sasuke sedikit terkejut.
"Aku tidak tau. Kita baru berpacaran, tapi dia memutuskanku dengan alasan aku terlalu baik untuknya" tutur Naruto menahan tangis. "Aku-" Sasuke yang melihat keadaan Naruto pun memeluknya.
"-ak, ku mencintainya" Naruto pun tidak bisa membendung air matanya, dan menangis dipelukan Sasuke.
"Sudah ku bilang kan, bahwa Sakura bukan wanita yang baik" Sasuke mengelus punggung Naruto memberinya kenyamanan. Tapi tanpa Naruto sadari, Sasuke sedang menyeringai senang.
Flashback
Sakura yang diajak Sasuke ke ruangannya merasa bingung. "Ada apa Sasuke, aku sedang ada pekerjaan?"
"Hentikan tindakanmu itu Sakura!" ucap Sasuke langsung.
"Apa maksutmu Sasuke, tindakan apa?"
"Menggoda pria lain" terlihat aura dinginSasuke menguar pekat.
"Bukankah kau sudah memiliki kekasih. Apakah pantas seorang pacar menggoda pria lain, sedangkan kekasihnya sedang tidak ada?"
Sakura tidak terima "Kenapa kau sangat marah, Sasuke. Naruto adalah kekasihku, dan kau bukanlah siapa-siapa. Kau tidak berhak un-"
"Karena aku tidak mau dia tersakiti" Sakura bingung, tidak lama kemudian tampak mimik wajah Sakura berubah "Tidak mungkin. Sasuke, apa kau.."
Tanpa menunggu kelanjutan perkataan Sakura, Sasuke berujar lagi "Aku ingin kau menjauhi Naruto!" perintah Sasuke mutlak.
"Astaga Sasuke, aku tidak percaya ini.."
Sakura tersenyum menyeringai dengan berkacak pinggang.
"Tapi, kau tau kan, Naruto itu kekasihku. Aku akan memutuskannya ketika aku sudah bosan dengannya"
Seketika tingkat kesabaran Sasuke habis. "Aku tidak mau tau. Kau harus memutuskan hubunganmu dengan Naruto. Atau kau tidak bisa menemuiku lagi!" ancamnya.
Sakura tidak suka dengan ancaman itu. Mana mungkin bisa Sakura tidak bertemu dengan Sasuke.
"Baiklah-baiklah, aku akan memutuskan Naruto"
Flashback end
.
.
Sasuke terbangun dengan terburu-buru. Kemarin malam ia tidak bisa tidur karena mencemaskan Naruto. Sasuke mengambil handuk dan langsung pergi ke kamar mandi. Saat ia membuka pintu, ia kaget melihat Naruto ada di dalam. Sontak ia kembali menutup pintunya.
"Bodoh, kenapa kau tidak pernah mengunci pintunya?" muka Sasuke memerah. Ia pun melangkah pergi, tapi
"Kenapa kita tidak mandi bersama saja? Kau kan juga buru-buru" teriak Naruto.
Sasuke yang mendengar ajakan Naruto, tanpa sadar ia menyeringai. Toh, tidak ada salahnya kan mandi bersama dengan Naruto?
Sasuke melangkah kembali masuk ke dalam kamar mandi. Dilihatnya Naruto sedang membilas tubuhnya di bawah air shower. Sasuke melihat tubuh Naruto dari atas ke bawah.
"Bukan hanya badannya yang kecil, tapi juga punyanya" gumam Sasuke, lantas ia tertawa kecil. Mendengar tawa Sasuke, Naruto pun menoleh.
"Ada apa?" tanya Naruto. Seketika tawa Sasuke hilang, ekspresinya berubah datar .
"Tidak ada" jawabnya. Setelah mendengar jawaban Sasuke, Naruto pun melanjutkan kegiatannya tadi.
"Apakah perasaanmu baik?" tanya Sasuke.
Naruto mengangguk "Lebih baik dari kemarin" jawabnya sambil tersenyum.
Merasa suasana hati Naruto membaik, Sasuke pun tersenyum senang.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Housemate [SasuNaru]
Fiksyen PeminatKarena kekurangan uang, Naruto terpaksa berbagi tempat tinggalnya dengan orang asing. [Semua tokoh dan gambar bukan milik saya]