CHAPTER 10

2.1K 243 14
                                    

Naruto yang melihat tatapan intens Sasuke, membuat nyalinya sedikit takut. Sasuke memajukan wajahnya semakin dekat dengan Naruto. Semakin dekat hingga

"Sasuke!" spontan Sasuke memundurkan tubuhnya saat ia mendengar dari arah pintu seseorang memanggilnya.

"Ada apa Sakura?" tanyanya saat ia melihat Sakura di ambang pintu.

"Ini ada daftar menu yang ditambahkan karyawan lain" Sakura menyodorkan kertas itu kepada Sasuke. "Baiklah, aku akan pergi membantu yang lain" Sakura berbalik.

"Ah, aku ikut Sakura" Naruto turun dari atas meja dan mengikuti Sakura. Sedangkan Sasuke yang melihat Naruto pergi bersama Sakura pun menarik nafas kecewa.

.

"Ah lelahnya.." keluh Naruto.

"Selamat tidur Sasuke" Naruto pun langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu.

Sasuke yang melihat Naruto kelelahan, membuatnya merasa kasihan.

"Naruto. Jika kau mau, kau bisa tidur bersamaku di kasur" tawar Sasuke.

Mendengar itu, Naruto langsung terduduk, "benarkah?" Sasuke mengangguk.

"Wah, terima kasih Sasuke" Naruto langsung beranjak dan merebahkan tubuhnya di kasur.

Sasuke melihat tingkah kekanakan Naruto pun hanya tersenyum.

.

.

Sudah lebih dari 2 minggu, penjualan di kafe meningkat drastis. Dan karena itu, hari ini akan diadakan pesta keberhasilan.

Naruto sedang berbicara dengan seseorang di telfon.

"Iya ayah, aku akan berkunjung besok"

"..."

"Baiklah" Naruto menutup telfonnya.

"Ayahmu?" tanya Sasuke.

"Iya, dia sekarang sedang menjaga kakek di rumah sakit. Kau tau, aku sangat senang akhirnya kakek siuman" Naruto tersenyum lebar, "meski keadaannya masih menurun" lanjutnya, tampak senyum Naruto sedikit luntur.

"Lain kali ajak aku menemui keluargamu!" Naruto menyengit bingung mendengar perkataan Sasuke.

"Untuk apa?" tanya Naruto.

"Hanya menjenguk kakekmu" balas Sasuke menyembunyikan wajahnya. Naruto mengangguk paham.

"Kau mau pergi?" tanya Sasuke yang melihat penampilan rapi Naruto. Naruto hanya mengaguk, ia pun pergi.

"Jangan lupa acara nanti malam!" Sasuke mengingatkan.

"Aku tidak akan lama" teriak Naruto dari luar flat.

"Entah kemana, akhir-akhir ini ia sering keluar?" tanya Sasuke pada dirinya sendiri.

.

Malam harinya, Naruto dan Sasuke pun bersiap-siap pergi berangkat. Karena jarak kafe cukup dekat, mereka memutuskan untuk berjalan kaki.

"Oh iya Sasuke, aku-" Sasuke berbalik, "-ada yang akan kukatakan kepadamu nanti" Naruto tersenyum malu dan langsung pergi menuruni tangga. Sedangkan Sasuke membeku, tidak lama ia pun tersenyum. 'Apakah Naruto akan mengungkapkan perasaannya kepadaku?' pikirnya.

Mereka sampai di depan kafe.

"Sasuke" langkah mereka terhenti ketika mereka mendengar sapaan seseorang. Mereka menoleh, dan dapat dilihat 2 orang yang terlihat mirip dengan Sasuke. Ya, mereka adalah kakak Sasuke, Uchiha Itachi, dan ibu Sasuke, Uchiha Mikoto.

"Ibu, kakak kalian datang?" Sasuke terkejut. Ia pun menghampiri mereka, lalu memeluk ibunya.

"Tentu saja, kau kan anak kesayangan ibu" Mikoto membalas pelukan Sasuke.

"Oh, jadi aku di anak tirikan" sindir Itachi dengan pura-pura ngambek.

Naruto yang melihat interaksi keluarga itu pun tertawa kecil.

Mendengar cekikikan Naruto, keluarga itu sepontan menoleh ka arah Naruto. Naruto yang tiba-tiba ditatap pun langsung membungkukan badannya. Sasuke memperkenalkan Naruto.

"Ibu, kakak ini Naruto, dia-" perkataan Sasuke terpotong.

"Ah kau rupannya Naruto, Sasuke sering menceritakanmu. Terima kasih sudah menjaganya" ucap Mikoto sambil memeluk Naruto.

Mendapatkan pelukan, membuat Naruto teringat akan ibunya. Tapi ia pun sadar ada yang janggal dengan perkataan Mikoto, tentang Sasuke yang sering menceritakan dirinya.

"Baiklah, ayo kita masuk" ajak Mikoto.

.

Penyelenggaraan pesta berjalan lancar.

"Mari kita bersulang untuk keberhasilan kita" Sai bersorak mengangkat gelas di tangannya dan dibalas riuh orang-orang. Mereka sangat menikmati pesta ini.

"Semuanya, ada yang ingin aku beri tahu kepada kalian semua" Naruto yang duduk di samping Sasuke tiba-tiba berdiri. Sejenak suasana yang ramai pun mulai hening. Semua pasang mata memusatkan penglihatannya kepada Naruto dengan wajah penasaran.

Sedangkan Sasuke sekarang malu, jantungnya berdetak kencang. 'Apakah Naruto akan mengungkapkan perasaannya di depan semua orang?' pikir Sasuke saat Naruto menatapnya sekilas.

"Aku-" Naruto menjeda ucapannya, dan itu membuat semua orang semakin penasaran.

"-dan Sakura resmi berpacaran."

TBC

A/N: Halo semua, terima kasih dukungannya untuk cerita ini 'Housemate'

Semoga kalian suka dengan jalan ceritannya.

Housemate [SasuNaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang