"Naruto, aku mencintaimu"
Naruto terkejut dengan pernyataan Sasuke.
Sasuke meregangkan pelukannya agar dapat melihat wajah Naruto. Menatap mata Naruto, lalu mengecup sekilas bibir Naruto.
Naruto memelototkan matanya "Sasuke kau-" tidak membiarkan Naruto berbicara, Sasuke pun mencium bibir Naruto lagi. Tidak sekedar kecupan saja, namun juga lumatan,bahkan hisapan.
Sedangkan Naruto yang masih terkejut, tidak bisa berpikir apa-apa. Pikirannya kosong, jiwanya seakan melayang.
Sasuke terus memperdalam ciuman mereka, dengan sengaja mengigit ujung bibir Naruto. Dan hal itu membuat Naruto tersadar kembali. Ia mendorong tubuh Sasuke kuat. Lalu sontak menampar Sasuke. Ia langsung berlari meningalkan Sasuke.
.
"Aku bukan gay, aku bukan gay.." rutuk Naruto saat ia sudah berada di kamarnya.
"Bodoh, kenapa dia bisa menyukaiku?" gerutu Naruto. Dadanya berdegup kencang, perasaannya kacau, ia bingung.
"Aku tau dia gay, tapi aku ini straight"
.
.
Keesokan harinya, Sasuke pergi menemui Naruto di rumahnya. Namun Naruto sudah pergi sejak pagi. Sasuke mencoba menemui Naruto, tapi Naruto terus saja menghindarinya. Bahkan Naruto juga tidak pernah pergi ke kafe lagi.
Sasuke putus asa, sudah 3 hari Naruto terus menghindarinya. Sedangkan besok ia harus pergi ke Singapura. Malam hari sebelum keberangkatannya, dia mencoba datang ke rumah Naruto lagi.
Ia menekan bel, dan lagi-lagi Minato yang membukakan pintu.
"Apa Naruto ada paman?"
"Maaf Sasuke, Naruto sudah tertidur" Minato tersenyum maklum.
"Baiklah, terima kasih paman" Sasuke pun pergi.
"Sampai kapan kau terus menghindar, Naruto" ucap Minato setelah menutup pintu. Ternyata sedari tadi Naruto sedang duduk di ruang tamu. Naruto tidak menjawab perkataan Minato dan hanya menunduk.
Minato duduk di samping Naruto "Kau tau, Sasuke itu anak baik. Bahkan kakekmu menitipkanmu kepadanya"
Naruto menoleh "Apa maksud ayah?"
"Apa Sasuke tidak pernah memberitahumu bahwa ia pernah menemui kakek?" Naruto mengeleng.
"Sasuke pernah menjenguk kakek. Dan pada waktu itu, kakekmu mempercayai Sasuke untuk menjagamu" Naruto terkejut. Sasuke tidak pernah menceritakan itu kepadanya.
"Sebaiknya, kau berbaikan dengan Sasuke" saran Minato, setelah itu ia beranjak pergi.
Naruto belum beranjak, ia terus memikirkan Sasuke. Naruto mulai mengingat kenangannya dengan Sasuke.
Sikap jutek Sasuke saat pertama kali bertemu "Dia sangat menyebalkan waktu itu" gumam Naruto.
Kejadian dimana ia baru mengetahui bahwa Sasuke seorang gay. Dan kejadian di kamar mandi, Naruto merasakan wajahnya memanas. Naruto sepontan menutup wajahnya karena malu.
Kejadian saat kematian Jiraiya, saat ia memeluk Sasuke. Pelukan Sasuke terasa sangat nyaman, ia menyukainya.
Dan saat Sasuke mengutarakan perasaannya. Ciuman itu, rasanya sangat tulus. Naruto menyentuh bibirnya. Dan saat ia menampar Sasuke, "apakah ia baik-baik saja" Naruto mulai mencemaskan Sasuke.
Naruto merasakan perasaannya semakin rumit. Apa ia jatuh cinta kepada Sasuke? Ia tau, ia seorang straight. Tapi kenapa saat ia bersama dengan Sasuke, rasanya sangat menyenangkan. Ia bahagia.
"Kenapa aku merindukannya? Aku merasakan tidak bisa jauh darinya. Apa aku mencintainya?" tanya Naruto kepada dirinya sendiri.
Naruto bangkit "Baiklah, aku akan menemui Sasuke besok"
TBC
A/N: Cuma mau bilang, pasangan favorit author itu 'SasuNaru'
Eh gak cuma mau bilang itu aja deh. Mungkin kalian bingung. Jadi, itu adalah petunjuk untuk salah satu cerita ku selanjutnya. Bukan dalam waktu dekat. Tapi cukup penting buat tau alur cerita itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Housemate [SasuNaru]
FanfictionKarena kekurangan uang, Naruto terpaksa berbagi tempat tinggalnya dengan orang asing. [Semua tokoh dan gambar bukan milik saya]